Perkutut
H.Moh.Syaiful Pamekasan : Target Raih Juara Wajib Tetap Dimiliki Kung Mania, Tapi Harus Realistis
Setiap kung mania memiliki cara masing-masing untuk mengekspresikan hobinya. Mereka memilih cara yang dianggap dan dinilai tepat dan cepat dengan hasil memuaskan. Berapapun budget yang harus dikucurkan, kadang dianggap bukan masalah serius. Yang terpenting misi dan tujuan dari hobi yang ditekuni bisa benar-benar sesuai harapan dan keinginan.
H.Moh Syaiful Pamekasan menjadi satu diantara sekian kung mania yang memiliki pola pemikiran seperti itu. Sejak menyatakan come back menekuni hobi perkutut yang sempat ditinggalkan, sudah tidak terhitung lagi berapa rupiah yang sudah dikucurkan. Dari berburu calon jawara, jawara yang sudah berprestasi sampai jebol kandang pernah menjadi catatan perjalanan awal kembalinya ke komunitas hobi perkutut.
Angin Timur, Predator, Galaxi, Lenggang dan sederet nama lain adalah perkutut yang berhasil digaet untuk menjadi barisan amunisi miliknya. Berapa ratus juta rupiah, dana yang sudah dikucurkan untuk menghadirkan perkutut unggulan tersebut di garasi tempat tinggal H.Moh.Syaiful.
“Sejak saya kembali ke perkutut lagi, saya sudah banyak berburu perkutut bagus, rata-rata harganya puluhan sampai ratusan juta. Bagi saya harga tidak menjadi masalah jika memang sesuai dengan kualitas,” tegas Kepala Desa Kadur Pamekasan. Harga selangit yang dibandrol untuk setiap perkutut yang diboyong, bukan tanpa alasan.
H.Syaiful mengaku memilih calon andalannya untuk diorbitkan pada level yang paling tinggi di partai konkurs tanah air yakni Dewasa Senior. “Rata-rata burung yang saya beli masih di bawah satu tahun, tapi sudah menunjukkan kelasnya untuk bisa dilombakan pada kelas Dewasa Senior.
Tapi masih butuh proses dan pengalaman untuk lebih memaksimalkan performanya agar bisa tampil sesuai harapan,” sambung mantan Ketua P3SI Pengda Pamekasan. Namun sejak adanya pandemi corona dan PPKM, keinginan untuk memastikan orbitnya sang andalan harus segera nampak, harus tertunda.
Nah, seiring perkembangan kondisi pandemi yang sudah mulai berkurang, keinginan untuk mempercepat tercapainya target juara, kembali dimunculkan. Angin Timur, satu diantara sekian orbitannya sudah mulai masuk lapangan. Tampil perdana dalam sebuah even di Sampang, sudah menunjukkan bakat terpendam.
Unjuk kebolehan untuk yang kedua kalinya mulai ada peningkatan. Kabar paling anyar, Angin Timur berhasil menembus urutan kedua Kelas Piyik Yunior dalam gelaran Pengcam P3SI Ambunten Sumenep pada Minggu 19 September 2021 lalu. “Kalau Angin Timur saya begitu yakin suara saat bisa menurunkannya di Kelas Dewasa Senior. Hal ini saya dasarkan pada mutu suara dan irama. Usianya saat ini masih sekitar 8 bulanan,” lanjut H.Syaiful.
Yang membuatnya lebih bangga bahwa di kelas yang sama, ada orbitan lain yakni Dua Putri yang berhasil menembus urutan pertama. Dua Putri adalah hasil ternak HSF Bird Farm miliknya, turun untuk pertama kalinya di arena lomba. “Alhamdulillah saat ini ternak saya sudah mulai mengeluarkan anakan bagus dan sudah juara di lapangan,” sambung pengusaha di bidang rokok.
Dua Putri lahir dari kandang HSF K.A3 yang dihuni oleh indukan AW Pentagon dan pasangannya TL K.35. Kandang lain yang diprediksi akan melahirkan anakan kelas konkurs adalah HSF K.666 dengan formasi indukan jantan AW Exagon bersama indukan betina Seger K.A.12. Bahkan H.Syaiful memprediksi ada kandang lain yakni HSF A.6 (AD 23 x LKT K.14).
Indukan AD 23 merupakan Kharisma, perkutut berprestasi saat masih aktif di lapangan. Sepasang indukan tersebut ternyata materi yang didapat dengan cara jebol kandang. “Saya memang tidak mau main-main dalam menekuni hobi perkutut, makanya saya berani beli mahal jika memang sesuai kualitas,” imbuh H.Syaiful lagi.
Ditambahkan olehnya bahwa setiap kung mania memiliki target untuk menang, namun perlu diingat bahwa burung yang sudah dipersiapkan kadang mau bunyi dan tidak sedikit yang ogah tampil. Makanya H.Syaiful selalu berharap target tetap harus dimiliki namun yang realistis.