Perkutut
H Mansur Banjarmasin, Hobi Perkutut Hilangkan Rasa Sakit dan Mampu Tumbuhkan Semangat Bertahan Hidup
Satu diantara sekian banyak kung mania Banjarmasin Kalimantan Selatan yang masih tetap eksis menekuni hobi perkutut sampai saat ini adalah H.Mansur. Di usia yang sudah menginjak 74 tahun, H.Mansur masih bertahan sebagai pelomba, seperti yang pernah dilakukan sejak 1990 lalu.
“Bagi saya hobi perkutut tidak akan pernah ditinggalkan selama saya masi sehat dan bisa berlomba,” terang pria yang nampak masih sehat dalam usia yang sudah sepuh. Meski tidak selincah saat masih muda, namun H.Mansur mengaku tetap bersemangat untuk ngerek burung orbitannya di arena lomba.
“Saya masih sanggup ngerek burung dan berpanas-panas di tengah terik matahari,” sambung H.Mansur. Lebih lanjut disampaikan bahwa hobi perkutut yang dijalani saat ini memang tidak seperti saat kondisinya segar bugar. Saat itu, H.Mansur mengaku tidak pernah melewatkan gelaran konkurs tidak hanya di daratan Kalimantan, tetapi seringkali berkunjung ke tanah Jawa.
“Bagi saya lomba di Jawa bukan halangan untuk datang. Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya adalah daerah yang dulu sering saya kunjungi hanya untuk berlomba. Karena saat itu kondisi saya memungkinkan,” ungkap H.Mansur. Kiprahnya di dunia hobi perkutut tanah air, telah membuat namanya memiliki banyak rekan dan saudara.
“Bagi pelomba tahun 1990-an pasti kenal dengan saya, apalagi untuk Pulau Jawa, karena waktu itu saya eksis sebagai pemain di lomba-lomba tingkat nasional,” urai H.Mansur lagi. Jarak yang cukup jauh antara Banjarmasin dan Pulau Jawa, tidak mampu mengurangi semangat H.Mansur untuk selalu hadir menjadi salah satu peserta lomba.
Namun dengan usia yang terus bertambah, nampaknya hal itu tidak lagi bisa dilakukan. Alasan kesehatan dan tenaga yang tidak sekuat dulu. Untuk saat ini, H.Mansur hanya bisa tetap menekuni dan menyalurkan hobi perkututnya dengan jalan berlomba di Banjarmasin dan sekitarnya saja.
“Sekarang mau lomba ke luar Banjarmasin sudah tidak berani lagi karena usia sudah tidak muda lagi. Lebih baik disini saja karena dekat, yang penting hobi tetap dilanjutkan,” sambungnya lagi. Alasan H.Mansur tetap eksis sampai sekarang karena disebabkan efek yang ditimbulkan hobi perkutut.
“Terus terang saya sempat berhenti main perkutut karena penyakit jantung, pengobatan yang saya lakukan sampai ke Penang Malaysia. Saya tidak ingin penyakit saya menjadi semakin parah, makanya saya main perkutut,” ungkap H.Mansur lagi. Ternyata dengan cara seperti ini, yakni tetap eksis menjadi kung mania, penyakit jantung yang dideritanya bisa langsung sembuh.
Menurut H.Mansur hobi perkutut ternyata mampu mengobati rasa sakitnya. “Bagi saya perkutut adalah hiburan, karena saya menyukai hobi perkutut dan ternyata sampai saat ini saya bisa tetap sehat dan segar, makanya saya akan terus main perkutut,” urai H.Mansur dengan perasaan optimis.
Meski hanya terbatas di Banjarmasin dalam menekuni dan menyalurkan hobi perkututnya, H.Mansur merasa bersyukur karena tidak pernah lagi merasakan sakit, penyakit jantung yang dideritanya seakan lenyap saat hobi itu bisa tersalurkan.