Connect with us

Perkutut

H.Kamil Prakarsai Islah dan Kesalahpahaman Antara Joni Idris dan Empat Pengda se Madura Sekaligus Bahas Kesiapan LPM dan Sentra Perkutut Nasional

Published

on

Senin, 07 Februari 2022 berlokasi di kediaman H.Aziz AZ Bird Farm Pamekasan, H.Kamil Ali Makki mengambil inisiatif memprakarsai pertemuan antara Joni Idris Juri Nasional Probolinggo dengan empat Pengda se Madura. Acara berlangsung dalam suasana kekeluargaan, penuh canda tawa.

H.Kamil (tengah) prakrasai Islah antara Joni dan Ketua Pengda se Madura

Nampak jelas bahwa tidak ada masalah yang terjadi diantara mereka. Seakan pertemuan tersebut menjadi ajang silaturrahmi penuh kangen. “Hari ini saya mengumpulkan Ketua Pengda yang ada di Madura bersama Mas Joni Idris untuk meluruskan apa yang sempat terjadi beberapa waktu lalu,” terang H.Kamil Ali Makki.

Joni Idris yang diberikan kesempatan pertama untuk menyampaikan pendapat mengaku bahwa tidak ada yang perlu diperpanjang terhadap masalah apa yang sudah terjadi. Joni menyadari bahwa semua itu hanya sebagai cerita yang harus dialami dan dirasakan sebagai bukti bahwa setiap tindakan dan pekerjaan pasti ada dampaknya.

“Seperti pohon besar yang pasti ada ujian, semakin tinggi pohon itu maka akan semakin kencang anginnya, saya tidak ingin memikirkan apa yang sudah terjadi. Dari hati nurani yang paling dalam, saya tidak punya pikiran apa-apa. Mari kita lanjutkan apa yang harus kita lakukan,” tegas Joni Idris.

Joni bersama H.Kamil dan Ketua Pengda serta tokoh perkutut se Madura

Bahkan ketika H.Kamil dan empat Pengda mempertanyakan pada Joni apakah siap mendukung Madura untuk menciptakan penjurian yang fair play dan transparan, Joni langsung menyatakan siap memberikan dukungan. “Saya akan mendukung langkah H.Kamil dan juga Ketua Pengda di Madura yang ingin menjadikan Madura sebagai percontohan daerah yang bisa menjalankan penjurian secara fair play dan transparan,” sambung juri nasional. 

Apa yang dilakukan oleh H.Kamil diapresiasi oleh semua pihak, tidak terkecuali dari media. Menurutnya pertemuan ini menjadi bukti kebesaran hati dari semua pihak untuk duduk bareng, mencari solusi terbaik dan sepakat untuk mengakhiri apa yang sudah pernah terjadi beberapa waktu lalu.

Ustadz Fauzan Kamil juga memberikan pendapat. “Islah atau Tabayyun adalah jalan yang harus kita pilih dalam setiap menyelesaikan masalah. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan Tabayyun. Semua harus diproses agar bisa menjadi lebih indah, lebih mewah dan lebih istimewa,” terang Ketua pengda Sumenep.

Islah solusi dan jalan terbaik meyelesaikan masalah

Artinya dengan pertemuan ini, semua yang sempat terjadi dinyatakan sudah berakhir. Namun demikian H.Kamil mengaku bahwa Madura tetap tidak akan menggunakan juri yang berkepentingan dan bermasalah guna mewujdukan cita-cita yang selama ini sudah seringkali didengung-dengungkan.

“Saya mendukung sekali apa yang menjadi keinginan Ketua LPM yakni bersama-sama mewujudkan cita-cita menjadikan Madura sebagai daerah yang menjunjung tinggi fair play dan transparansi,” jelas Abd.Wachid, Ketua Pengda Sampang. Hal senada dilontarkan H.Aziz AZ Ketua Pengda Pamekasan.

“Kita diundang bersama disini adalah ingin agar Madura bisa mewujudkan keinginan menjalankan lomba dengan penjurian yang fair play, maka dari itu saya akan mendukung penuh” kata H.Aziz AZ Bird Farm. Untuk itulah H.Kamil dan juga Ketua Pengda di Madura berharap kedatangan Joni ke acara ini bisa menyebarkan informasi tersebut.

Joni Idris siap mendukung Madura wujudkan lomba yang fair play

Joni Idris diharapkan bisa menjadi speaker ke juri-juri lain terutama untuk juri yunior agar bisa menjadi juri yang baik. ”Potensi yang Mas Joni punya, tolong bina juri-juri yunior, ajak mereka untuk bisa menjadi juri yang profesional dan mengangkat kembali citra juri menjadi lebih baik, karena fenomena yang sering terjadi di lapangan selama ini selalu mencurigai juri kurang fair play dalam menjalankan tugasnya,” ungkap Ir.R.Moh Mahmud, Ketua pengda Bangkalan.

Dalam acara tersebut dibahas juga persiapan Liga Perkutut Madura yang akan digelar mulai 06 Maret 2022 di Bangkalan. Tidak ada kendala dalam hal persiapan lomba karena sejak jauh-jauh hari sudah mulai dilakukan. Ir.R.Moh.Mahmud mengaku siap untuk menjadi pembuka acara LPM yang semapt terhenti akibat pandemi corona.

“In syaa Allah Bangkalan siap, saya bersama pengurus dan tokoh perkutut di Bangkalan akan berusaha sebaik mungkin menjadi gong pembuka Liga Perkutut Madura yang sempat tertunda beberapa waktu lalu karena kondisi yang tidak mungkin kita lawan. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berlangsung lancar dan sukses,”harap Ketua Pengda Bangkalan.

Yang tidak kalah penting dalam bahasan tersebut adalah kesiapan menyambut Madura sebagai Sentra Perkutut Nasional. Pertemuan demi pertemuan, nampaknya sudah banyak menghasilkan poin-poin yang akan dijadikan acuan untuk memulai program tersebut. Konsep semakin lama menunjukkan ke arah yang lebih mengerucut.

Makan siang menjadi selingan acara pertemuan

“Terus terang konsep memang dibutuhkan untuk memulai rencana besar ini, kami sudah melakukan beberapa petermuan dan hasilnya sangat menggembirakan. Setidaknya pertemuan demi pertemuan akan memberikan manfaat yang besar untuk bisa segera mengeksekusi program ini, terutama dalam bidang peternakan, pengrajin sangkar, agro industri milet dan gabah. Sentra perkutut juga sebagai information center tentang peternak yang meliputi contact person, nama ternak, jumlah kandang, materi dan trah darah yang dipakai,” sambung pemilk CTP Bird Farm Bangkalan.

Lebih lanjut disampaikan bahwa Sentra Perkutut Nasional harus tetap punya visi dan misi yang punya target meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lewat hobi perkutut. “Proyek monomental berupa patung yang akan didirikan di akses Jembatan Suramadu. Posisi sudah ditentukan bersama pihak terkait, tinggal melakukan koordinasi lebih intens dan memastikan kapan eksekusi pembangunan monument akan dimulai,” kata Ir.R.Moh.Mahmud lagi.

Diharapkan pada Mei 2022, monument itu sudah bisa selesai sehingga saat Ketua Umum P3SI hadir dalam rangka membuka acara Liga Perkutut Indonesia di Sumenep Madura, bisa sekaligus meresmikan monument tersebut. Khairul Umam Pamekasan memiliki pemikiran untuk memanfaatkan potensi yang ada di Madura. “Saya kira Madura punya potensi besar dalam hobi perkutut. Tiap daerah punya kelebihan di masing-masing Pengda. Semisal Sampang punya banyak perawat handal, kenapa tidak kita lakukan untuk membuat jamu perkutut,” ungkap Khairul Umam.

Begitu juga dengan rencana mengembangkan milet yang sudah mulai dilakukan namun hasil belum memuaskan tetapi tetap terus dilakukan untuk menuju hasil yang lebih baik. “Saya sudah memulai tanam milet untuk percobaan, hasilnya memang belum maksimal, tapi sedikitnya sudah memulai, tinggal mencari cara agar hasilnya bisa lebih baik,” jelas Khairul Umam lagi.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.