Perkutut
H. Kamil Ali Makki : Liga Perkutut Madura 2021 Dilanjut Tahun Depan
Liga Perkutut Madura (LPM) 2021 yang rencananya bisa tergelar sepanjang tahun ini, akhirnya tidak dapat berlanjut alias terhenti akibat pandemic Corona dan PPKM. Dari sepuluh putaran yang sudah terjadwal, baru dua kali penyelenggaraan, yakni Putaran I di Pamekasan dan Putaran II di Bluto Sumenep.
Banyuates Sampang yang rencana akan menjadi tuan rumah Putaran III pada 13 Juni 2021 lalu, terpaksa dibatalkan karena kondisi saat itu tidak memungkinkan. Padahal persiapan sudah 100 persen. Sejak Liga Perkutut Madura 2021 terhenti, banyak kung mania yang bertanya, kapan kepastian gelaran ini kembali dilanjutkan.
Namun kondisi pandemi dan PPKM yang tak kunjung usai, membuat para pengurus Liga Perkutut Madura belum berani memberikan keputusan. Ketua Liga Perkutut Madura 2021, H.Ali Kamil Makki ketika itu juga sudah memberikan statement bahwa agenda tersebut tidak mungkin bisa dilanjut dengan kondisi seperti itu.
Ketika melihat perkembangan yang ada, bahwasanya Corona dan PPKM sampai saat ini masih terus menyerang, akhirnya H.Kamil Ali Makki kembali memberikan statement bahwa LPM 2021 tidak bisa dilanjutkan. ”Karena kondisi Covid-19 di Kabupaten Sampang dan beberapa kabupaten di Madura kembali ke level 3, maka kami sepakat dan kami putuskan bersama untuk menunda kegiatan LPM,” tegas pemilik HK Bird Farm Pamekasan.
Lebih lanjut disampaikan bahwa keputusan ini demi kebaikan bersama sehingga ke depan semua pihak bisa dengan mudah untuk melanjutkan agenda tersebut. “Saya selaku Ketua LPM mengumumkan bahwa LPM yang akan digelar di Sampang dengan berat hati terpaksa kami gagalkan dan juga semua putaran LPM periode 2021 yang sudah kami rencanakan bersama akan kami tunda ke tahun depan yaitu pada tahun 2022,” sambung H.Kamil Ali Makki lagi.
H.Yusuf NS selaku Ketua Pelaksana Liga Perkutut Madura Putaran III Banyuates Sampang, mengatakan menerima apa yang sudah menjadi keputusan bersama. “Apapun keputusan yang sudah diambil Ketua LPM lewat musyawarah bersama, saya legowo dan menerima. Mau gimana lagi, ini kan ini sudah dibicarakan oleh semua Ketua Pengda se Madura dan setuju agar LPM ditunda,” ungkap H.Yusuf NS.
Soal persiapan segala kebutuhan yang sudah dilakukan, H.Yusuf mengaku tidak jadi masalah. “Semua persiapan memang sudah 100 persen, tinggal pelaksanaan saja dan ternyata di tunda. Ya mau gimana lagi, kan ini memang bukan unsur kesengajaan…ya sudah, tidak apa-apa,” sambung pemilik WAS Bird Farm Banyuates.
Namun yang pasti, H.Yusuf berharap jika nantinya pelaksanaan LPM akan dilanjutkan, maka Banyuates meminta untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan yang pertama. “LPM sebenarnya menjadi jatah kami, tapi karena pandemi dan PPKM akhirnya ditunda, maka jika nanti dilanjutkan tahun depan, maka Banyuates bisa menggelar pertama kali,” pinta H.Yusuf.
Banyuates sudah begitu semangat untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan LPM. Ditambahkan oleh H.Kamil Ali Makki karena seluruh kegiatan dibatalkan dan ditunda sampai tahun depan, maka panitia Sampang yang sudah terlanjur menerima tiket pendaftaran untuk segera mengembalikan pada peserta.
“Untuk itulah kepada panitia LPM Pengda Sampang di mohon dengan hormat agar mengembalikan uang pendaftaran yang sudah masuk kepada bagian pendaftaran,” jelas H.Kamil Ali Makki. Achmad Fathoni Farmadi, selaku panitia bagian pendaftaran, siap mengembalikan uang tiket.
“Uang tiket memang menjadi hak peserta, jika memang LPM ditunda tahun depan, maka sebaliknya uang pendaftaran harus dikembalikan,” kata pria yang akrab dipanggil Ade. Namun demikian ada syarat dan ketentuan agar uang yang kembali bisa sampai pada pemilik yang sah dan tidak nyasar pada orang lain.
“Bukan saya mau mempersulit peserta yang sudah transfer, tapi demi kenyaman dan keamanan bersama, maka saya harap peserta yang sudah transfer, bisa menghubungi saya dengan menggunakan nomor WahtsApp saat pertama kali mengirim bukti uang pendaftaran dan jangan menggunakan nomor lain,” sambung Ade.
Cara ini dilakukan untuk memastikan dan memungkinkan agar tidak terjadi kesalahan pengembalian uang pendaftaran. Artinya bisa sama-sama enak dan tidak ada kecurigaan. “Monggo dipersilahkan untuk peserta yang mau meminta uang pendaftaran di tarik kembali,” kata Ade lagi.