Perkutut
H.Iwan Jombang, Lepas Anakan Podomoro ke Mohammand Ismail Rafi Bird Farm Mojokerto, Nilai Transaksi Rp 20 Juta
Nama besar Podomoro, amunisi H.Iwan Jombang, nampaknya menjadi salah satu alasan banyak kung mania meliriknya. Prestasi demi prestasi yang sudah berhasil ditorehkan di berbagai konkurs tanah air, sudah tidak bisa terbantahkan. Setiap kali turun tarung, perkutut produk CMM 20.172K.E.1 selalu mengakhiri penjurian dibarisan paling depan.
Sudah tidak terhitung lagi berapa trophy juara yang berhasil di koleksi dan berapa banyak lawan yang mampu ditumbangkan. Podomoro seakan menjadi momok bagi kung mania ketika harus berhadapan di blok lapangan yang sama. Seiring perjalanan waktu, ketika H.Iwan memutuskan untuk mengkandangkan Podomoro, reaksi kung mania begitu luar biasa.
Bookingan langsung mengalir memenuhi catatan di markas Teman Setia Bird Farm Jombang. “Alhamdulillah sejak Podomoro saya masukkan kandang, bookingan terus mengalir, tidak sedikit yang berharap bisa secepatnya mendapatkan anakan Podomoro, sampai-sampai saya kewalahan menerima orderan,” terang kung mania papan atas ini.
Lebih lanjut disampaikan bahwa Podomoro kini bersanding dengan pasangannya yakni TLT 729 di Kandang Teman Setia K.09. Begitu populernya nama Podomoro, membuat H.Iwan menjaga betul agar kedua indukan tersebut tidak sampai mengalami gangguan dalam melahirkan keturunan yang sudah dinantikan banyak kung mania.
Salah satu mania yang akhirnya berhasil mendapatkan anakan Podomoro adalah Mohammad Ismail pemilik Rafi Bird Farm Mojokerto. “Saya bersyukur karena hari ini bisa mendapatkan anak dari Podomoro. Saya berterima kasih kepada Abah Iwan yang telah mempercayakan anakan Podomoro untuk saya bawa pulang,” terang Ismail.
Hal senada disampaikan H.Iwan. “Memang benar, Ismail Rafi Bird Farm Mojokerto dapat anakan Podomoro, usianya belum ada dua bulan,” sambung H.Iwan. Ismail sendiri mengaku alasan mendapatkan perkutut bergelang Teman Setia 478 karena reputasi yang selama ini sudah banyak ditorehkan.
“Saya tidak asal mendapatkan burung, sepak terjang Podomoro selama ini begitu luar biasa dan membuat saya memutuskan untuk mendapatkan anakannya,” tambah pengajar di Sekolah Polisi Negara Polda Jatim Mojokerto. Bahkan Ismail mengaku memantau sejak jam 11.00 sampai sore jam 15.00 dan hasilnya memang memuaskan.
“Mulanya saya dikasih tahu kalau ada perkutut suara cakep tapi masih piyik, saya dengarkan dan saya langsung tertarik, ketika saya tanya, ternyata anak Podomoro. Saya puas saat mendengarkan suara anakan tersebut. Tanpa menunggu waktu lebih lama, langsung saya nyatakan take over,” ungkap Ismail lagi.
Nilai yang disepakati untuk memboyong anakan masa depan tersebut adalah Rp 20 juta. “Saya berikan anakan ketiga Podomoro special untuk komandan, biar bisa kembali ke lapangan dan ikut meramaikan bursa persaingan perebutan podium juara di arena lomba. Mudah-mudahan saya bisa segera orbit dengan prestasi yang tidak beda jauh dengan indukannya,” harap H.Iwan.
Lahir pada 27 September 2022, anakan Podomoro siap menjelajah konkurs di tanah air. Karena yang pasti Mohammad Ismail mengaku sudah mempersiapkannya sebagai amunisi yang akan mengukir prestasi dalam setiap lawatannya. Ismail mengaku kembali bersemangat untuk turun lapangan dengan membawa amunisi masa depan yang bisa mengembalikan kepercayaan untuk berlomba.
“Saya berharap apa yang diberikan anak Podomoro ini bisa mengembalikan semangat saya untuk turun lomba setelah sekian lama absen,” harap Ismail lagi. Dengan usia yang masih sangat muda, Ismail mengaku tidak akan menunda lagi untuk membawa anakan Podomoro ini menuju arena lomba, memastikan bahwa akan ada amunisi pendatang baru yang siap tampil.