Perkutut
H.Faisol Syafiie JBM Malang : Alhamdulillah, Banyak Manfaat yang Saya Dapatkan dari Perkutut
Nama H.Faisol Syafiie pemilik JBM Bird Farm Malang merupakan sosok yang sudah dikenal di kalangan kung mania tanah air. Kiprahnya dalam menyemarakkan hobi perkutut tidak mungkin dilupakan begitu saja. Terlebih orbitan yang pernah mempopulerkan namanya dalam perebutan posisi kejuaraan, semakin mengukuhkan namanya sebagai salah satu tokoh kung mania.
H.Faisol masuk daftar orang lama yang sampai saat ini masih tetap eksis, meski sempat vakum beberapa waktu lalu. “Saya mengenal perkutut sejak usia muda. Waktu saya tinggal di Pontianak sekitar tahun 1990-an saya tetap menekuni hobi perkutut sampai akhirnya pindah ke Malang sekitar tahun 2003,” terang H.Faisol.
Ketika pindah ke Malang dan tinggal di rumah kontrakan, H.Faisol tidak meninggalkan hobi perkututnya. “Awal pindah ke Malang, saya masih kontrak dan saya tetap menekuni hobi perkutut, kayaknya saya tidak bisa meninggalkan perkutut meski dalam kondisi apapun, karena perkutut sudah begitu dekat,” ungkapnya.
Seiring perjalan waktu, ketika kehidupannya mulai membaik, H.Faisol semakin gencar untuk menjadikan perkutut sebagai usaha sekaligus menyalurkan hobi. “Mungkin saya digariskan untuk tetap bertahan menekuni hobi perkutut, karena dari sana saya banyak mendapatkan manfaat,” imbuh H.Faisol.
Selain dapat menunjang orang dapur, dengan hobi perkutut ternyata bisa menambah teman, saudara dan wawasan. “Berkat perkutut saya kenal orang-orang penting dan orang-orang besar, semisal H.Zainuri Hasyim Ketua P3SI Pusat, H,Gunawan MTG dan beberapa orang-orang penting lainnya,” lanjut H.Faisol.
Selama ini ia mengaku tidak pernah pilih-pilih siapa yang akan dijadikan teman dan rekan, bahkan juga tidak pernah membeda-bedakan suku, status sosial dan agama. “Saya bisa bergaul dengan orang dari kalangan mana saja dan juga agama apa saja karena saya hanya ingin menambah banyak teman,” tambahnya lagi.
Terbukti dirinya mengaku memiliki banyak teman dan sahabat baik di Indonesia ataupun di Kuala Lumpur dan Thailand. “Inilah manfaatnya jika kita tidak memilih-milih teman, siapa saja bisa kita jadikan teman. Jangan sampai memandang latar belakang dan hal-hal yang bisa membuat kita kehilangan banyak teman,” sarannya.
Sebagai orang lama yang sudah malang melintang di dunia hobi burung perkutut, JBM Bird Farm miliknya masih menjadi salah satu peternak yang terus melahirkan jawara konkurs. Radar menjadi orbitan yang menghentak konkurs di beberapa even yang diikutinya. Keperkasaan Radar inilah yang akhirnya membuat H. kung mania Gresik berhasrat meminangnya.
H.Faisol mengaku bahwa sukses tersebut bukan karena faktor kebetulan, namun ada usaha yang dilakukan agar kualitas produk ternaknya tetap menjadi favorit di lapangan. “Sampai sekarang saya tetap menyuntik materi kandang dari luar, saat ini ada sekitar 21 ekor perkutut saya dari Thailand yang belum bisa terbang ke Indonesia,” ucapnya.
Sebab jika tidak menambah materi, maka akan ketinggalan. “Kalau saya lihat perkembangan burung kayaknya setiap bulan dan setiap tahun berubah drastis dan cepat sekali. Kalau bertahan di matei lama maka akan ketinggalan begitu saja. Saya berusaha bagaimana agar materi saya bisa tetap tidak ketinggalan,” terang H.Faisol.
Bahkan untuk mengimbangi antara materi luar, JMB Bird Farm juga memasukkan materi dari beberapa peternak besar seperti Cristal Bird Farm Surabaya dan Atlas Bird Farm Semarang. Di akhir obrolan, H.Faisol mengatakan bahwa hobi perkutut tidak akan pernah ditinggalkan sampai kapanpun dan dalam kondisi apapun.
“Sampai mati saya akan tetap menyenangi perkutut dan saya akan mewariskan perkutut ini kepada anak-anak saya, biar tidak mereka tidak menganggur, yang tidak jadi pegawai bisa meneruskan hobi perkutut, sepeninggal saya, anak-anak bisa ada pekerjaan,” ungkap H.Faisol Syafiie lagi.