Perkutut
H.Abdullah Mawar Bird Farm Pamekasan, Tambah Kandang Ternak Demi Orbitkan Jago Selevel Molen
Sukses orbitkan Molen, amunisi yang sempat menghebohkan konkurs tanah air, menginspirasi H.Abdullah untuk bisa mencetak produk serupa. Diketahui bahwa Moleh, perkutut ternakan Dewa Suara pernah mencatat prestasi apik sebagai peraih puncak podium dalam gelaran level nasional di Konkurs Liga Perkutut Indonesia Lombok 2024.
Pasca kemenangan tersebut nama Molen sekaligus H.Abdullah sebagai pemilik burung ikut terdongkrak dan populer. Sampai akhirnya perkutut tersebut di take over oleh H.Hairul 3 Bintang Pamekasan. Setelah resmi melepas Moleh, H.Abdullah tak lagi bisa merasakan sensasi di dalam lapangan.
Beberapa calon pengganti Molen, sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda untuk meneruskan prestasi yang sudah dimiliki. Sampai akhirnya ada keinginan untuk fokus pada kandang ternak, berharap bisa memunculkan nama Molen lainnya sebagai amunisi yang melanjutkan sukses terdahulu.
“Saya memang ada keinginan untuk bisa kembali fokus ke kandang ternak untuk mendapatkan perkutut bagus dari ternakan sendiri,” terang kung mania yang akrab dipanggil H.Dullah. meski cita-cita itu bukanlah hal yang mudah dan gampang, namun setidaknya ada upaya untuk melakukan niat yang sudah benar.
Apalagi H.Dullah mengaku bahwa ternak miliknya pernah melahirkan produk unggulan bernama Mawar. Terinspirasi dari hal itulah maka Mawar kini dipilih sebagai nama farm. Sebanyak 10 kandang baru berhasil dibangun, sehingga total ada 18 kandang yang resmi berdiri dan dimiliki.
“Tujuan saya tambah jumlah kandang untuk mengembangkan ternak, sehingga ada hasil yang lebih baik dan bagus lagi,” ungkap pengusaha di bidang alat-alat berat. Untuk memperkuat indukan yang sudah ada, H.Dullah menambah materi baru dari Ababil, BP dan beberapa produk farm lain.
Bahkan H.Dullah menarik kembali, perkutut berprestasi yang sempat orbit dengan hasil membanggakan dan akhirnya lepas ke Sumartono kung mania Pamekasan. “Saya dulu pernah punya burung bagus dan diambil Pak Sumartono, sekarang burung itu saya tarik kembali untuk masuk kandang ternak,” sambung H.Dullah lagi.
Burung tersebut memang belum resmi menjadi penghuni kandang ternak, karena masih dalam proses seleksi indukan betina. Sementara 10 kandang yang baru, sudah lama langsung terisi indukan. Seiring perjalanan waktu, ketika para penghuni kandang merasa cocok tinggal disana, H.Dullah mulai tersenyum karena ternyata ada produk yang terpantau memiliki potensi menjadi perkutut jawara.
Usianya masih muda, sehingga belum di yakini bisa menjadi amunisi handal. “Ada anakan sendiri yang sempat terpantau bagus, tapi usianya masih muda, sehingga saya belum berani mengatakan siap menjadi amunisi handal, tapi kalau dari perjalanan sejak lahir, sepertinya tidak akan meleset,” papar H.Dullah lagi, saat ditemui dalam latihan di Kolom Mawar miliknya Sentol Pademawu Pamekasan, Selasa 22 Oktober 2024.