Puter Pelung
H.Abdul Latief Garut Jawa Barat, Pendatang Baru yang Berani Take Over Jago-Jago Mahadewa Bangkalan Rp 45 Juta
Lomba Seni Suara Puer Pelung memperebutkan Piala P5SI Pusat di Ndalem Notoprajan Yogyakarta, Minggu 24 Januari 2021, menjadi ajang pertemuan para mania, baik yang sudah senior ataupun pendatang baru. Pertemuan itupun menorehkan cerita dimasing-masing peserta, termasuk salah satunya H.Abdul Latief.
Pendatang baru asal Garut Jawa Barat. “Lomba di Notoprajan adalah keikusertaan saya untuk pertama kalinya. Disini saya banyak berjumpa dengan peserta yang ternyata sudah banyak saya kenal di komunitas hobi perkutut,” terang H.Abdul Latief. Kehadirannya bukan semata-maa hanya untuk menyalurkan hobi, namun ada hal lain yang dinilai lebih penting.
“Lomba adalah jalan untuk tetap bisa menjalin silaturrami, tambah teman, syareatnya melalui puter pelung akhirnya jadi saudara,” ungkap pria yang juga mania perkutut. Lebih lanjut dikatakan bahwa berkumpul dalam satu lokasi di arena lomba, pasti ada plus minusnya. Plusnya bisa menambah teman dan saudara, sedangkan minusnya tambah musuh.
Maka dari itu masih menurut H.Abdul Latief, yang terpenting saling mengisi akan kekurangan, saling mengingatkan satu sama lain karena hobi mahal. “Sayang kalau sesuatu yang mengeluarkan dari materi mahal akhirnya dicederai oleh noda, maka semua itu pasti akan menjadi sia-sia,” lanjutnya.
Perkenalan kepada sesama peserta, akhirnya menemukan sosok Adi Surya Mahadewa Tanjung Bumi Bangkalan. Dari hasil obrolan, ternyata daerah asal H.Abdul Laief yakni di Banyuates Sampang, tidak berjauhan dengan Adi Surya. Sejak saat itulah keduanya seperti saudara yang lama tidak pernah berjumpa.
Obrolan satu sama lain, akhirnya menghasilkan kesepakatan bahwa Adi Surya rela melepas jagoan yang selama ini menemani misi menjelajah lomba puter pelung kepada H.Abdul Latief. “Saya ikhlas jago andalan saya di take over saudara sendiri, meski sebenarnya saya masih membutuhkan, tapi demi saudara, tak masalah,” jelas Adi Surya.
H.Abdul Laief yang dikonfirmasi membenarkan hal demikian. “Memang Benar saya dapat jago dari Pak Adi Surya Mahadewa, awalnya saya dapat rekomendasi dan pantau langsung di lapangan, ternyata saya suka dan cocok, kebetulan saya tidak punya gaco dan lagi mencari yang saya anggap pas,” kata pemilik ternak perkutut Trisula BF Garut.
Sampai akhirnya saat partai BOB, H.Abdul Latief menambah lagi jago Adi Mahadewa yang urun di kelas tersebut. Akhirnya dua pasang jago Adi Surya Mahadewa di take over H.Abdul Latief. Dikatakan olehnya bahwa alasan membawa pulang dua pasang andalan Mahadewa karena burung tersebut dinilai memiliki kualitas dan mental yang bagus.
“Saya menilai burung Pak Adi, karena punya mental bagus, mental sangat penting dibutuhkan karena bisa menunjang bunyi, kalau burung bagus tapi tidak mental, kan burung tidak mau tampil di lapangan, itu artinya kita percuma memiliki dan membeli burung tersebut. Dari segi kualitas juga bagus. burung ini cocok dan senang, akhirnya saya ambil,” imbuhnya.
Nilai yang mereka sepakati untuk dua pasang andalan Adi Surya Mahadewa berada di angka Rp 45 juta. “Itu harga persaudaraan untuk Abah Latief, biar beliau semakin semangat untuk menekuni dan eksis di hobi puter pelung,” imbuh Adi Surya. H.Abdul Latief sendiri mengaku senang dengan kesepatakan yang dilakukan.
“Alhamdulillah saya dikasih harga khusus karena saudara, saya ucapkan banyak erima kasih kepada Pak Adi atas kebaikannya,” lanjut H.Abdul Latief. Rencana seelah pindah kepemilikan, dua pasang andalan ini akan menemaninya ke mana saja akan berlomba. Nampaknya dua pasang tidak cukup baginya sehingga ada keinginan untuk menambah lagi.
“Terus terang saya baru main puter pelung awal November 2020 lalu. Sekarang sudah puya jago lapangan dan akan saya jadikan amunis buat jalan-jalan karena memang tidak punya jago. Insha allah nanti akan nambah lagi, namun harus belajar. Kalau sudah hobi tidak ada batasnya,” jelas sekertaris Pengwil P5SI Jawa Barat dan Humas Pengwil P3SI Jawa Barat.