Derkuku
Guyub Rukun di Masteng Cup 2021, Legendaris Tembus Enam Warna, Rimba BF Melejit
Denpasar, mediaagrobur.com – Event Liga Derkuku Bali Seri II bertajuk Masteng Cup 2021 yang digeber Minggu, 4 April 2021 di Lapangan Semar Denpasar yang merupakan kolaborasi Maestro Bali dengan Tunggul Ametung berjalan sukses dalam suasana guyub rukun yang bercampur antara ketegangan, keakraban dan candaan.
Seperti yang dilontarkan Ketua Panitia H Salim Andriyanto dari Maestro Bali, bahwa sebuah perlombaan sudah sepatutnya menegangkan karena pemilik burung sedang menunggu gacoannya berbunyi sempurna di lapangan agar memperoleh penilaian dari dewan juri. Suasana seperti ini membuat pemain begitu fokus dan selalu mengingatkan juri agar burungnya diperhatikan saat berbunyi.
Di sisi lain, kata H Salim, panitia mesti membangun suasana menegangkan itu menjadi cair sehingga lomba seperti Masteng Cup ini tidak saja menjadi sebuah ajang kompetisi yang berkualitas untuk meningkatkan image peternak dan gaco itu sendiri, juga menjadi ajang silaturahmi dan hiburan yang mengasyikkan. ‘’Pulang dari lomba perasaan justru lebih segar dan lebih asyik,’’ ujar H Salim.
Panitia Mateng Cup kemarin memang mengemas lomba begitu apik. Tidak saja menghadirkan juri nasional dari Jawa dan memaksimalkan juri Bali, para juara menerima trofi dan piagam juga ada puluhan doorprize di antaranya 1 buah TV Flat, dan lelang derkuku dari peternak ternama di Bali.
Yang begitu mengesankan, di saat istirahat makan siang, H Salim Andriyanto menghadirkan satu boks eskrim special untuk seluruh peserta sampai puas. Bahkan H Salim sendiri yang melayani seluruh peserta untuk mendapatkan segelas eskrim atau nambah sepuasnya. Seperti filosofi eskrim membangun suasana membahagiakan, ternyata berdampak saat babak ketiga berlangsung. Peserta menjadi lebih tenang.
Begitu juga ketika penyerahan trofi, suasana semakin mencair. Saling guyur air terjadi. Tak saja sang juara seperti H Salim dan Hendro Prayitno menerima guyuran dari peserta yang kalah, juga sebaliknya sang juara seperti H Salim balik membawa ember mengguyur peserta. ‘’Sekalian sama-sama basah kuyup,’’ bisik H Salim yang begitu bahagia melihat deku mania makin guyub dan penuh semangat berlomba.
Di balik kebahagiaan para peserta, para kontestan sejak babak pertama langsung tancap gas menunjukkan anggunannya. Di kelas dewasa bebas, ada sederet gaco yang tampil ciamik dengan mendapatkan bendera lima warna di antaranya Legendaris milik H Salim, Eyang Brojo milik Hendro P, Beli Bagus milik Ardhana, dan Sapujagat milik H Salim.
Di babak kedua, keempat gaco ini kembali meraih lima warna, ditambah Selendang Mirah debutan Umar, Prabu Siliwangi milik RA-Wiana, dan Erdogan milik H Anang yang juga mengantongi lima warna.
Setelah jeda makan siang babak ketiga dilanjutkan. Kali ini pertarungan semakin sengit. Tak hanya nilai 43 ¾ jatuh pada gantangan 71, 72, 78 dan 51 bernama Sangkuriang milik H Suryanto, juga Legendaris bergelang Subali yang berhasil menembus nilai 44 atau enam warna.
Di babak pamungkas, nilai lima warna kembali diraih para kandidat termasuk Bintang Mataram milik Wayan Suka. Dari akumulasi poin, Legendaris berhasil menduduki podium utama disusul Sapujagat dan Eyang Brojo.
Tak kalah eboh pertarungan di kelas pemula. Ada tiga gaco yang memiliki nilai sama yakni King Dragon di gantangan 18, Putra Bali Madu di gantanagn 30 dan Sabda Palon di gantangan 35. Dimana empat babak yang diikuti sama-sama mengantongi bendera empat warna atau 43 ½. Dari keputusan koordinator juri, King Dragon bergelang Rimba BF menduduki posisi puncak disusul Putra Bali Madu milik H Achmad Thosan dan Sabda Palon debutan Triyasa KN. Di posisi keempat disabet Rambo milik Suripto setelah tiga kali mengantongi empat warna.
Di event Masteng ini, tidak saja mengorbitkan gaco yang berhasil menembus enam warna yang diraih Legendaris, juga melejitkan peternak Bali Rimba BF yang sukses mengantarkan tiga tetasannya, satu di antaranya menduduki posisi puncak di kelas pemula dan dua lainnya tampil di kelas dewasa bebas.
Pemilik Rimba BF Komang Prancis mengaku bingung ring Rimba yang dibawa sendiri tak ada yang mau bunyi tetapi dirawat dan dibawa rekan justru mau pamer di depan peternaknya. ‘’Wah..wah, benar-benar unik main kukur,’’ ungkapnya seraya mengaku bersyukur bisa tetap guyub dan selalu happy di lapangan.
Lain lagi pemilik Tunggul Ametung BF Hariyanto yang sudah malang melintang di dunia lomba, kemarin amsyong di lapangan karena satu pun gaconya tidak ada yang mau bunyi. ‘’Lebih baik pelihara bebek biar gacor,’’ ujarnya bercanda yang ternyata di hari yang sama gaco perkututnya bikin eboh di Jawa.
Ketua Panitia Masteng Cup H Salim dan Hariyanto mengucapkan terimakasih kepada seluruh deku mania yang sudah berkenan hadir dan mensupport baik doorprize maupun burung lelangan untuk kas PPDSI Bali. Permohonan maaf juga disampaikan jika selama perjalanan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. (gde)