Lomba
Grand Launching KHI Pulau Dewata, IF BC Lombok dan WRJ BF Juara Umum, Kejes-Sambalado-Nakula Terbaik
SEJAK Konservasi Hebat Indonesia (KHI) dikukuhkan secara resmi sebagai organisasi perburungan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI, langsung mengepakkan sayapnya di Pulau Dewata. Tepatnya, Minggu 30 Agustus 2020 dirangkaikan dengan diklat KHI langsung lomba bertajuk Grand Launching KHI Pulau Dewata, di Gantangan D’Tukad Kertalangu Denpasar.
Luar biasa, antusias kicau mania Nusantara untuk menghadiri peluncuran KHI di Bali yang diluruk tidak saja kicau mania Pulau Dewata juga didukung kicau mania Lombok, Banyuwangi, Probolinggo, hingga Semarang. Sebagai organisasi anyar, walau wajah-wajah yang ada di dalamnya sudah begitu dikenal luas kicau mania, KHI mendapat apresiasi kicau mania. Terlebih lagi KHI memberlakukan aturan yang ketat jelang dan selama juri melakukan penilaian. Salah satunya hp juri seluruhnya disita panitia.
Usai diklat yang dilakukan di Denpaar, juri KHI langsung bertugas di GL KHI Pulau Dewata di bawah pengawasan ketat korlap dan dipantau Ketua Umum KHI Sapta Nugraha, SH, Ketua Panitia Mr. Eric Sanders dan Ketua Pelaksana Mr. Nanak Artha. Sapta Nugraha mengemukakan Konservasi Hebat Indonesia bermula dari Kambing Hitam BC yang melebur diri menjadi Konservasi Hebat dimana mengusung visi dan misi bahwa konservasi itu hebat yang patut terus didengungkan untuk menjaga pelestarian alam dan lingkungan.
Lomba diawali dengan kelas anis merah konservasi yang menghadirkan Maharaja milik Arix sebagai pemenang. Persaingan berlangsung ketat di antara gaco yang masuk tiga besar seperti Kejes, Lamborgini, Buldoser dan juga Metallica. Di laga kedua kelas utama KHI, Kejes mili Rudy berhasil naik podium utama menggeser Maharaja turun ke posisi kedua. Gaya teller, pembawaan lagu, lelep dan bertenaga menjadi pertimbangan penilaian.
Pertarungan masih terus berlanjut. Di babak ketiga gantangan 22 yang tanpa nama berhasil terdepan yang akhirnya ditutup oleh Narantaka milik Ian Mahayasa di babak pamungkas bersama Maestro milik Agus Marga di posisi kedua. Kejes yang tampil all out di dua kelas berhasil dinobatkan sebagai anis merah terbaik.
Di laga cucak ijo, Gandrung Sewu yang ngotot sejak awal dengan mengeluarkan lagu-lagu panjangnya sukses memetik hasil sempurna. Namun peta kekuatan berubah ketika laga kedua dibuka, dimana Monster milik Ardy dari Tegallalang berhasil melaju ke puncak bersanding dengan Kalagondang dan Sambalado.
Di babak pamungkas Sambalado yang sempat tertinggal menunjukkan perfoma terbaiknya naik ke singasana bersama Clorofil milik Mr. Baim BSF di tempat kedua. Sambalado yang dua kali masuk tiga besar berhasil ditetapkan sebagai cucak ijo terbaik.
Pertarungan sengit tak terelakkan di partai panas murai batu. Terlebih lagi gaco-gaco papan atas Bali tumpah ruah turun untuk diuji oleh juri KHI. Di sesi awal, Funky Kopral milik ARB dari Jalak Bali Team sukses di podium utama. Rolingan dengan pukulannya yang selalu sambung-menyambung menjadi jurus pamungkas naik ke podium utama. Funky Kopral meninggalkan Walang Sangit milik Dewa Oping yang juga tak kalah tanding memainkan rolingan dengan kombinasi besetan dan tembakannya. Ada Rubicon milik Mr. Dwiky Habibie yang juga sedang melejit di kancah murai batu.
Di laga utama, tanpa diduga Lonceng Surga milik Mr. Daton berhasil melaju ke puncak. Lonceng Surga bersanding dengan Nakula milik Aji Candi dari Demen Saje yang tampil ciamik. Nakula yang kembali turun di sesi ketiga akhirnya berhasil merebut mahkota dipepet Seber 07 di tempat kedua.
Di laga pamungkas Nakula harus mengakui kehebatan Patih Suriontanu milik H Edwin dari Jombang Jawa Timur yang tampil garang mengantarkan duduk di posisi puncak menggeser Nakula turun satu tingkat. Namun kestabilan Nakula akhirnya dinobatkan sebagai murai batu terbaik.
Selain kelas anis merah, cucak ijo dan murai batu yang mendapat perhatian serius, juga kelas kacer yang menghadirkan gaco-gaco terbaik Bali. Desperendo mengawali kemenangannya di sesi pertama bersanding dengan Tsunami milik Mr. Koming dari Hancur SF. Di sesi kedua giliran Moro Seneng debutan Mr. Fajar tampil terdepan dipepet Hercules milik Tata Mustakim Singaraja.
Sementara di kelas cendet, Ahok milik Gus Eka WRJ sukses memetik hasil sempurna dengan menggilas habis dua kelas yang disediakan. Ahok menyisihkan sang legendaris Yamaha yang tetap membuntuti di posisi runner up.
Antusias kenari mania untuk mendukung gelaran KHI membuat panitia membuka sampai empat kelas. Armada milik H Nizar berhasil terdepan di sesi pembuka. Namun KL milik Mr. Big berhasil menumbangkan lawan-lawannya di sesi kedua. Namun di laga ketiga giliran Tronton menggilas lawan-lawannya yang cukup ramai. KL akhirnya kembali unggul di sesi penutup sekaligus tampil double winners.
Tak ada yang menduga kelas love bird yang paling fairplay dengan mengerahkan seluruh juri untuk memantau kontestan masih ada selisih pandangan. Namun akhirnya berjalan lancar dimana mengantarkan Scorpio tampil nyeri di kelas fighter sedangkan Tigor hattrick di kelas dewasa umum.
Di tengah perebutan burung terbaik yang begitu ketat berlangsung di kelas anis merah, cucak ijo dan murai batu, panitia juga menobatkan juara umum BC dan single fighter. Untuk juara umum BC disabet IF BC Lombok yang sengaja hadir untuk meramaikan gelaran ini. IF BC Lombok berhak membawa pulang piagam eksklusif dan juga trofi istimewa ikon KHI. Begitu juga WRJ BF yang sukses memetik juara umum single fighter setelah beberapa gacoannya berhasil moncer dan tentunya berkat dukungan kicau mania yang hadir. WRJ BF juga menerima piagam dan trofi eksklusif limited edition dari KHI.
Ketua Umum KHI Sapta Nugraha yang hadir sampai lomba berakhir menyampaikan terimakasihnya kepada kicau mania Nusantara yang sudah berkenan hadir mengikuti dan merasakan penilaian juri KHI di Bali. Tentu sebagai manusia yang tidak sempurna tidak luput dari kesalahan. Karena itu mewakili juri KHI, dan seluruh panitia memohon maaf jika dalam penyelenggaraan lomba ini ada hal-hal yang kurang berkenan di hati. (gde)