Connect with us

Perkutut

Gondomono Bird Farm Tropodo Sidoarjo, Produk Kandang Ternaknya Memikat Hati H.Hanan Surabaya

KONBUR Tayang

:

Keputusan H.Siswanto untuk merombak total materi indukan Gondomono Bird Farm satu tahun lalu, ternyata tidak sia-sia. Pelan namun pasti, beberapa produk yang berhasil dilahirkan, memiliki kualitas yang memuaskan dan memikat banyak kung mania, salah satunya adalah H.Hanan tokoh lawas yang sampai saat ini masih tetap eksis.

H.Siswanto (kiri) pemilik Gondomono BF bersama H.Hanan

“Alhamdulillah, salah satu anakan kandang ternak Gondomono sudah diambil H.Hanan,” tegas H.Siswanto tanpa menyebut nominal angka yang disepakati. H.Hanan sendiri berusaha menutupi berapa rupiah yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk tersebut. “Pokoknya untuk mendapatkan produk anakan ternakan Gondomono saya harus mengeluarkan dana lumayan besar,” lontar H.Hanan.

Namun kabarnya, deal untuk mendapatkan anakan tersebut mencapai angka puluhan juta rupiah. Adapun anakan yang kini resmi menjadi milik H.Hanan lahir dari kandang Gondomono K.7 dengan formasi indukan TL.222 berpasangan dengan Palem SK.36-939. Tidak tanggung-tanggung, H.Hanan memboyong dua tetasan sekaligus, yakni anakan kedua dan ketiga.

Produk ternak Gondomono kini mulai mengalami peningkatan

“Sebenarnya saya mau memboyong seluruh anakan yang lahir dari kandang K.7, tapi hanya tinggal dua tetasan saja yang tersisa, tetasan pertama sudah dimiliki orang Sumenep Madura,” ungkapnya. Bahkan dirinya berhasrat untuk memboyong seluruh anakan dari indukan tersebut, namun sayang, keduanya tidak akan bisa lahir melahirkan anakan.

Pasalnya sang betina keburu mati. “Saya sempat shock ketika mengetahui kalau indukan betina kandang K.7 mati, sebab itu indukan bagus dan terbukti mengeluarkan anakan bagus juga,” terang H.Siswanto. Terlebih lagi informasi bahwa kualitas bagus anakan dari kandang ini sudah tersebar dibeberapa kung mania dan mereka ingin membokingnya.

Indukan kandang K.7 anaknya diboyong H.Hanan Surabaya

Kesedihan H.Siswanto sedikit terobati karena ada kandang lain yang juga sudah terbukti berhasil mencetak anakan dengan kualitas yang tidak beda jauh, yakni K.2 (TL.777 x TOP K.111A), K.5 (BMA 523 X NIF 7304), ada juga K.6 (TOP 222A x TL.222), berikutnya K.9  (TOP K.000C x TOP K.666A).

Menurut H.Siswanto, sebenarnya ada kandang lain yang diprediksi bisa melahirkan anakan berkualitas, namun karena belum terbukti dan terpantau, maka dirinya tidak berani untuk memastikan. Namun dari pengalaman yang sudah dilakukan selama ini bahwa barisan indukan yang menghuni kandang ternaknya, dipastikan akan melahirkan calon jawara.

Produk ternak Gondomono laris manis tak tersisa sama sekali

“Saat ini Gondomono lain dengan dulu, sekarang hasil anakan bagus-bagus dan sudah banyak yang dibeli orang. Ini semua berkat perubahan materi lama menjadi baru. Saya memasukkan indukan import yang saya gabungkan dengan indukan peternak Indonesia yang sudah memiliki nama besar seperti TOP,” imbuh tokoh lawas yang setia dengan hobi perkutut.

Apa yang dikatakannya memang sangat beralasan. Di kandang Gondomono Bird Farm, tidak nampak produk yang menumpuk, semua ludes diserbu pembeli. Hanya anakan-anakan saja yang terlihat, namun itu belum terpantau,” katanya lagi. Produk anakan yang dihasilkan selain bisa untuk burung lomba, tidak sedikit yang dipakai untuk materi kandang.

Sejak berganti materi indukan, kualitas anakan makin berkualitas

Meski sudah berhasil menghasilkan anakan bagus, farm yang berlokasi di Wisma Tropodo Sidoarjo ini akan terus melakukan pengembangan materi. “Saya akan terus bereksperimen dengan indukan yang tersedia untuk menghasilkan anakan yang lebih bagus, karena saya yakin bahwa masih ada peluang untuk mengembangkannya,” lanjut H.Siswanto.

Untuk itulah rencana yang akan segera direalisasikan adalah menambah jumlah kandang dengan harapan proses pengembangan indukan bisa segera terwujud. Misi selanjutnya adalah mencetak anakan lebih bagus dari sekarang lewat indukan yang sudah menggunakan ring sendiri yakni Gondomono.  

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.