Lomba
Gelaran Perdana ABN Malang Raya, CH Nawang Wulan Gas Poll di BMW Sweet Valentine, Malang
Cucak Hijau Nawang Wulan milik M. Ibad, Baitul Mukhlasin, Malang makin bertengger di deretan jawara papan atas. Koleksi prestasi makin panjang tatkala moncer dalam gelaran BMW Sweet Valentine di gantangan Gara Family, Desa Sananrejo, Turen, Malang, Minggu (14/2/2021).
Tetap dikawal sang “jendral lapangan”, Oyong, Nawang Wulan berhasil meraih gelar hattrick. Berikut rinciannya, juara pertama di kelas Cucak Hijau BMW, Valentine dan Kasih Sayang. Dengan gelar yang diraihnya, nama M. Ibad semakin diperhitungkan sebagai satu diantara pemain berpengaruh dari bumi Arema.
Penampilan kru Baitul Mukhlasin dalam gelaran ini mengusung bendera Duta Valentine. Sejumlah gaco di luar jalur cucak hijau juga memberikan prestasi gemilang. Diantaranya Kacer Budrek yang nyaris meraih double winner. Rinciannya antara lain juara pertama di kelas Kacer Valentine dan juara runner up Kasih Sayang A.
Keberhasilan di jalur prestasi juga diraih XOJK pemilik Murai Batu Sakral, Malang. Besutan yang dipandu Wawan Kudus berhasil meraih juara runner up di kelas BMW. Besutan yang baru dipoles setahun menyuguhkan keistimewaan daya fighter, membawakan lagu tersambung antarlagu satu dengan lainnya plus durasi kerja.
“Lagu andalan Sakral Kapas Tembak, Kenari, Cucak Cungkok dan Greja tarung. Gayanya mirip kacer dengan nekan roll tembak,” ujar Wawan Kudus yang telah mengawal besutan ini di Bali Vaganza, beberapa waktu lalu.
Dalam gelaran besutan Asosiasi Burung Nusantara (ABN) Malang Raya juga dihadiri sejumlah pemain dari luar kota Malang. Diantaranya rombongan kicaumania dari kota paling ujung di Provinsi Jatim, yakni Banyuwangi.
Membawa dua bendera tim yakni Samudra BC dan Ijen BC, mereka berhasil memberikan prestasi terbaik. Diantaranya meraih juara pertama di kelas Cucak Hijau ABN dengan nama burung Wedus Balap milik Iwan, Samudra BC. Sedangkan untuk gaco lainnya kenari Doraemon dan Pesona milik Rio, anis merah Dewa Ruci milik Supri, peraih juara runner up di kelas Valentine dan lovebird Ningrat milik KH. Eka Hadi.
Gelaran perdana besutan ABN Jatim ini juga dikawal ketat dengan kehadiran H. Ukasya Ali, Penasehat ABN Malang Raya. “Memang kita awali hari ini gelaran perdana ABN Malang Raya. Ke depan pasti akan kita tata kembali bersama pengurus lain. Bila memang sajian dari panitia ada yang dianggap belum sempurna, kita sudah berupaya tampil terbaik. Semua akan dievaluasi kembali untuk dijadikan motivasi dan tolok ukur ABN Malang Raya,” ujar Ali.
Ketua Divisi EO ABN Pusat, Agus “Sinbad” Juniarso juga memberi tanggapan terkait gelaran perdana ini. “Dengan gelaran perdana ini diharapkan perburungan di Malang Raya semakin dinamis, karena ABN akan memberikan yang terbaik buat kicaumania,” ujar Agus saat ditemui di lapangan.
Sedangkan terkait kiprah ABN di Malang Raya khususnya dan Jatim pada umumnya, Agus membeberkan akan berupaya merangkul seluruh kicaumania. “ABN akan menyuguhkan sistim yang terbaik buat seluruh kicaumania. Sedangkan untuk pakem penilaian, setiap EO mempunyai pakem masing – masing begitu juga dengan ABN,” beber Agus.
Setelah terbentuknya kepengurusan ABN Malang Raya, sejumlah agenda besar sudah siap menantang para kru guna memberikan terbaik pada publik perburungan Jatim. Agus pun menyebutkan sejumlah agenda dalam skala regional maupun lokal. “Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir, agar agenda lomba ABN Jatim bisa digelar sesuai rencana,” harap Agus.
Selanjutnya terkait insiden yang sempat terjadi di lapangan, Agus “Sinbad” memberikan klarifikasi agar tidak terjadi berita simpang siur. “Peserta yang berulah di penghujung sesi murai batu sebenarnya tidak bawa burung dan dalam pengaruh minuman keras. Selanjutnya panitia mengambil sikap tegas serta kami serahkan ke pihak Kepolisian agar ada efek jera,” ungkap Agus.
Panitia gelaran ini berharap, insinden yang cenderung mengarah pada tindakan anarkis tidak terulang atau minimal diredam seminimal mungkin. “Semua proses kami serahkan ke pihak Kepolisian, meski panitia tidak menginginkan ada proses hukum, “ pungkas Agus “Sinbad”.