Lomba
Gantangan Gass Samarinda Seberang : Raja Baper Ngorbit, Huru-hara Membayangi
Gelaran rutin bulanan dari Gantangan Gass Samarinda Seberang Jilid Ke – 5, (15/3) kali ini bertemakan Supersemar. Lomba tanpa teriak terus diusung punggawa GASS yang dimotori H. Usman dan Erick.
“Kalau masalah yang satu itu, tanpa teriak memang moto sejak awal, oleh sebabnya panitia tidak akan segan meminggirkan juri atau membatalkan kelasnya, bila pemain tidak stop teriakannya. Kita mencari kualitasnya burung sehingga diharapkan kerjasamanya dengan para pemain mematuhi tata tertib untuk tidak berteriak supaya lomba enak dinikmati,” jelas Erick mewakili tim panitia GASS.
Namun pada lomba edisi kemarin sempat terjadi pembatalan untuk salah satu kelas cucak hijau dikarenakan teriakan pemain dirasa panitia sudah diluar batas. “Benar mas kami menghentikan salah satu kelas cucak hijau dikarenakan teriakan pemain sudah melebihi batas. Juri pun sudah kami pinggirkan sampai dua kali, tetapi pemain masih saja dengan teriakannya sehingga lomba kami stop kembali uang pendaftarannya. Masalahnya apa kalau kondisi seperti itu terus dilanjutkan pasti nanti ada yang belum puas bila burungnya tidak masuk. Gantangan GASS ini sebenarnya kami design memang untuk tidak berteriak sehingga kami sediakan tempat duduk dipinggiran gantangan dengan jarak yang sangat dekat dengan gantangan, sehingga kalau peserta teriak pasti sangat mengganggu penilaian,” tegas H. Usman.
Akan tetapi dengan pembatalan kelas tersebut H. Usman mewakili tim panitia mohon maaf yang sebesar – besarnya kepada kicaumania karena telah membatalkan seasion tersebut. “Kami mewakili tim panitia minta maaf atas kejadian tersebut, namun dibalik itu Gantangan GASS juga ingin menerapkan aturan tata tertib yang tegas untuk mendapatkan kualitas. Selepas hal tersebut panitia juga membuka kelas BOB gratis pendaftaran untukk mengakomodir burung – burung jawara untuk ditandingkan kembali,” terangnya.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Awie Galaxy BC salah satu kicaumania Samarinda, bahwa teriakan masih sering terjadi terutama menyebut nomor gantangan. “Dari kejadian itu diharapkan menjadi pelajaran tersendiri supaya kita tidak berteriak untuk mencari burung yang benar – benar kualitas. Kalau dibilang dirugikan pasti yah karena burung kita lagi kerja namun namanya peraturan harus bagaimana lagi mesti di taati,” tutur Awie mewakili tim Galaxy BC Samarinda.
Lomba kemarin juga menjadi ajang unjuk gigi jawara – jawara baru yang bermunculan. Seperti Mr. Bayu CS dengan membidani bendera Bos Muda SF kembali memunculkan murai borneo baru sebagai amunisinya. Tangan dinginnya mampu membawa Raja Baper menjadi terbaik dengan masuk koncer juara 1,1,1,2,6 ditambah kelas BOB masuk 1. Selain dikenal sebagai pawangnya murai borneo Mr. Bayu juga mengawal BN di cucak hijau. “Alhamdulillah Raja Baper langsung On Fire, bisa buat modal persiapan lomba besar berikutnya,” terang Mr. Bayu.
Meski belum menjadi terbaik, Wisnoe Hebenk juga terlihat tetap puas dengan kinerja gacoan andalanya di murai borneo Huru-Hara masuk juara 1,1,3,7. Bersama kawalan Mr. Prast Huru – hara berjibaku dengan murai terbaik lainnya. “Tidak jadi soal belum terbaik, yang terpenting Huru-hara mampu bekerja dengan maksimal. Saingan siang itu juga tergolong pesat untuk murai borneo,” jelas Wisnoe Hebenk diamini Prast. Lomba itu sendiri dimenangi Loa janan BC sebagai terbaik Bird Club dan Bos Muda SF sebagai jawara Single Fighter. *mea5