Perkutut
FDR Bird Farm Rewwin Sidoarjo Rilis Indukan Baru, Ada Materi ”Limited Editon” Siap Masuk Kandang
FDR Bird Farm menjadi satu diantara sekian peternak perkutut yang selalu berusaha melakukan perbaikan materi indukan. Ketika ada indukan yang dinilai gagal melahirkan produk unggulan, maka jangan harap bisa berlama-lama di dalam kandang ternakan, meskipun hanya sekali tetasan.
Enggal Prayitno sang pemilik farm mengaku tidak akan mempertahankan keberadaan indukan tersebut untuk menjadi penghuni abadi di markas FDR. Karena yang pasti indukan tersebut langsung terbang bersama pemilik barunya. Tidak pandang itu merupakan materi bagus, namun jika gagal melahirkan keturunan unggul, maka sama saja dengan indukan biasa.
Padahal materi indukan yang seringkali didatangkan bukan trah sembarang. Enggal Prayitno dikenal sebagai peternak yang selektif dalam memilih indukan. “Saya kalau pilih indukan biasanya dari faktor suara, hal ini berdasarkan pengalaman selama bertahun-tahun menekuni ternak perkutut,” imbuhnya.
Baginya tidak ada pilihan selain memboyong indukan dengan tipikal suara sesuai seleranya. “Inilah dunia perkutut, kadang apa yang kita harapkan belum semua bisa terealisasi. Indukan yang saya ambil sudah melalui seleksi ketat, jika ternyata anaknya kurang bagus, maka segera saya geser,” jelasnya.
Selama ini dirinya mengaku tidak pusing untuk segera mengganti indukan yang dinilai gagal meski hanya saru kali tetasan, karena stok indukan yang ada, selalu siap kapan saja masuk kandang ternak. Perburuan indukan yang dilakukan Enggal Prayitno selalu menyesuaikan tren burung ter up date dengan tujuan agar materi indukan miliknya bisa mengikuti perkembangan dunia hobi dan ternak perkutut.
Seperti yang di lakukan pada awal 2019 lalu. Indukan di kandang FDR Bird Farm Rewwin Sidoarjo mayoritas baru. Soal trah yang dipakai, pasti akan mengaku kagum dengan apa yang dilakukan Enggal. Lihat saja indukan trah Cristal DDD, Mutiara 666 (anak TL.444 dan TL.666), kini resmi sudah pindah di markas FDR Bird Farm.
Ada juga calon indukan sebanyak 10 ekor yang didatangkan khusus dari ShaSha Diva Bird Farm dari trah K.Paus, VIP 6, VIP 15, VIP 30, London dan anak K.Jakarta. Belum lagi trah TL.111, HIKL K.12, ZNB K.3 yang ikut-ikutan menawarkan diri menjadi calon penghuni kandang FDR.
“Saat ini saya lagi mengembangkan trah TL.111 yang saya pasangkan dengan Cristal A.17 dikandang Shangrilla, ada juga anakan TL.444,” lanjut Enggal. Bahkan indukan “limited edition” sudah siap-siap masuk kandang yakni ring Cristal trah HHH Bird Farm K.333 yang masih memiliki darah TL.34 saudara Havana.
Trah ini memang tidak banyak yang tahu dan mungkin belum popular dikalangan peternak. Namun bukan berarti kualitasnya tidak bisa diandalkan. Beberapa produk dari kandang HHH Bird Farm ini sudah mulai menyebar pada sebagian kung mania yang aktf up date perkembangan hobi perkutut dalam dan luar negeri.
“Asen Cristal baru saja jebol kandang HHH Bird Farm Thailand K.333, sekarang sudah ada di Surabaya dan masuk kandang ternaknya. Kebetulan saya dapat bookingan anakannya,” ungkap Enggal tanpa menyebut angka nominalnya. Dia berharap kehairan trah HHH Bird Farm ini bisa semakin memberikan tambahan semangat dirinya untuk lebih eksis dalam menekuni ternak perkutut.
Sedangkan kandang FDR Bird Farm yang dipertahankan keberadaannya adalah Kandang A.1 (Jupiter Sony x Jupiter Polytron), Kandang Hilton dihuni indukan jantan Mutiara 95.666 (TL.444 x TL.666 ) bersama indukan betina Cristal C.333 (TL.1812 TL.30 x Jordi A.3), FDR kandang C.02 yang dihuni indukan jantan Cristal 171201 DDD bersama pasangannya Mutiara 96.666 (TL.444 x TL.666). Alasan Enggal mempertahankan keberadaan indukan tersebut karena anakan dan indukan sampai saat ini tetap stabil serta banyaknya bookingan.