Perkutut
Fahrur Rosi, Kades Mangar Tlanakan Pamekasan, Makin Semangat Turun Lomba Pasca Boyong Empat Produk CTP Bangkalan
Agenda kerek bareng di markas CTP Bird Farm Bangkalan setiap Selasa, menjadi kegiatan yang rutin diikuti oleh kung mania setempat. Sebanyak 32 kerekan atas bawah ditambah sekitar 40 gantangan selalu dijejali perkutut usia dewasa dan piyik. Seperti halnya latihan pada Selasa, 28 September 2021.
Selain peserta yang rutin latihan di lokasi tersebut, ada wajah baru yang selama ini belum pernah menginjakkan kakinya di markas yang berada di Desa Kraton Bangkalan. Kung mania yang dimaksud adalah Fahrur Rosi, kung mania yang juga seorang Kades Mangar Tlanakan Pamekasan Madura.
“Saya memang baru pertama kali kesini, kebetulan diajak Kak Tohari untuk berkunjung ke CTP Bird Farm,” terang Fahrur Rosi. Kehadirannya ternyata bukan sekedar silaturrahmi biasa, tapi ada misi khusus. “Terus terang saya kesini untuk cari burung kelas lomba, katanya di CTP burungnya bagus-bagus, makanya saya datang langsung,” ungkap sang kades.
Sesampai ditempat tujuan, seperti biasanya selain produk CTP ada juga produk peternak lain yang ikut dalam latihan tersebut. Sejak pagi, mereka sudah berada di posisi masing-masing, untuk memantau ataupun memastikan burung yang lagi jadi buah bibir. Fahrur Rosi dan Tohari sendiri memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memantau burung yang ada disana.
Sampai akhirnya Tohari dan Fahrur Rosi memastikan salah satu burung yang menempati kerekan, ada yang dirasa cocok dan pas untuk dibawa pulang. Lewat lobi kecil, akhirnya terjadi kata sepakat untuk membawa perkutut tersebut dari Bangkalan ke Pamekasan.
“Saya mendengar langsung burung yang sengaja saya pantau dan saya merasa cocok dan pas, akhirnya saya tanyakan dan pastikan untuk saya bawa ke Pamekasan,” sambung Fahrur Rosi. Adapun perkutut tersebut lahir dari CTP K. C1 (CTP 628 K-11 x CTP 440 K.G.9). Perkutut bergelang CTP 1313 ini lahir pada 31 Januari 2021 lalu.
“Alhamdulillah saya dapat burung bagus, mudah-mudahan mau bunyi di lapangan seperti yang saya dengar sendiri saat di latih,” kata Fahrur Rosi tanpa menyebut angka nominal transaksi. Namun yang pasti dengan kualitas perkutut untuk level lomba nasional, berapa kocek yang harus dikeluarkan.
Usai transaksi tersebut, Tohari yang mendampingi Fahror Rosi membisikan sesuatu kalau ada lagi burung bagus yang berada di sangkar ranji. “Sebenarnya sejak pagi saya mantau burung lain dan ternyata cocok dan pas untuk dijadikan burung lomba, makanya saya informasikan ke Kades Rosi dan saya pastikan bahwa burung itu juga di jual,” kata Tohari lagi.
Berkat lobi yang dilakukan akhirnya burung tersebut resmi menjadi milik Fahrur Rosi. “Alhamdulillah saya dapat lagi sepasang burung CTP. Saya merasa bersemangat lagi turun lomba setelah dapat ternakan dari sini. Saya sudah tidak sabar lagi untuk membawanya ke lapangan untuk segera dilombakan,” harap Kades Mangar Tlanakan lagi.
Burung yang dimaksud adalah CTP C.2 dengan formasi indukan jantan DMA 35 Napoleon bersama pasangannya CTP K.777A. Gelang yang dipakai oleh kedua perkutut tersebut adalah CTP 1380 dan CTP 1381, lahir pada 08 Agustus 2021. Tiga ekor perkutut unggulan produk CTP Bird Farm Bangkalan sudah di tangan.
Keinginan untuk segera meninggalkan tempat tersebut sepertinya harus tertunda ketika Kades Fahrur Rosi bersama Tohari kembali mendengar suara perkutut indah di salah satu kandang ranji. “Saya sudah akan pulang, tapi tiba-tiba ada suara perkutut bagus, makanya saya urungkan niat kembali untuk memastikan apakah burung itu juga bisa dilepas,” ungkapnya.
Ternyata, burung yang dimaksudkan adalah CTP D.8 (WAT 457 Ruby Star x TOP 17-1068 K.555) dengan nomor ring CTP 1170, lahir pada 30 Juli 2021. Kades Fahrur Rosi mengaku jika memang rejeki pasti tidak akan kemana. Akhirnya perkutut tersebut juga resmi dan berhasil menjadi miliknya yang keempat.
Tidak disebutkan berapa rupiah yang dikeluarkan Fahrur Rosi untuk mendapatkan perkutut incarannya. “Tidak sia-sia saya bersama Kak Tohari datang ke sini, sekarang saya sudah punya calon burung juara. Rasanya ingin cepat-cepat ke lomba. Saya makin semangat untuk terus berlomba,” harap kung mania yang baru satu tahun turun menekuni hobi perkutut.
Bahkan mereka berdua mengaku masih akan berkunjung kembali jika nanti ada produk yang bisa dipantau dengan kualitas bagus. “In syaa Allah ini adalah kunjungan saya yang pertama. Jika masih ada lagi, saya siap datang untuk dapat burung dari sini,” sambung Fahrur Rosi sebelum meninggalkan markas CTP Bangkalan.