Perkutut
Exebisi Liga Hanging Pro Pemula Jember, Minggu (26/11): Pemain Pemula Mulai Mendapat Tempat, Teror dan Jayadrik Terbaik
Sesuai apa yang sudah direncanakan oleh duet H. Badri dan H. Gufron sebagai motor dari Pengcam Tanggul, Jember. Gelaran bertajuk “Exebisi Liga Hanging Pro Pemula” sukses dilaksanakan hari Minggu, 26 November 2023 di halaman markas HG BF, Klatakan, Tanggul.
Ajang yang memang bertujuan untuk merangkul kembali Kungmania pemula (pemain pemula) tersebut, rupanya mendapat dukungan dan respon luar biasa. Baik oleh para pemain pemula itu sendiri, maupun dari Kungmania senior (umum).
Buktinya, liga yang awalnya hanya membuka 1 blok kelas piyik hanging A (untuk umum) dan 1 kelas piyik hanging B (khusus untuk pemula). Ternyata antusias peserta yang mendaftar cukup tinggi. Bahkan untuk kelas piyik hanging A, panitia harus menambah 1 blok lagi menjadi 2 blok.
“Alhamdulillah, dukungan dan respon dari teman-teman perkutut sangat menyenangkan. Terutama kungmania pemula yang merasa mendapat tempat tersendiri dari gelaran lomba ini. Karena biasanya, setiap mereka ikut lomba, selalu jadi satu dengan pemain umum. Itu yang mereka sampaikan kepada panitia,” terang H. Gufron selaku ketua pelaksana.
Begitu pula yang disampaikan oleh Alit Suharianto, selaku ketua juri Pengda Jember. Ia sangat mendukung sekali dengan gelaran liga hanging pro pemula ini. Karena tujuannya jelas, yaitu untuk merangkul kembali pemain pemula.
“Betul, saya sangat setuju dan mendukung sekali dengan liga ini. Karena selain untuk menggugah kembali gairah dan semangat pemain pemula. Gelaran ini juga memberi kesempatan juri-juri yunior, untuk mengasa kemampuannya. Makanya yang betugas kali ini juri yunior semua. Sedangkan juri senior hanya membantu sebagai pengawas saja,” tutur Alit.
Namun sebelum bertugas, ketua juri hanya berpesan kepada juri-juri junior. Agar menilai burung dengan hati nurani dan sesuai dengan kualitas kerja burung saat itu, tanpa melihat burung itu milik siapa. Dan juga tanpa terpengaruh oleh teriakan atau tekanan dari peserta manapun.
Lebih lanjut, ketua juri juga menyampaikan soal aturan penilaian. Terutama kepada kungmania pemula, agar paham dan mengerti soal penilaian yang sesuai dengan pakem P3SI Pusat. Sebelum kungmania pemula ini melangkah atau turun ke lomba yang lebih besar.
Dan apa yang disampaikan oleh ketua juri, juga diamini oleh Kumoro Atmaja, selaku ketua Pengda Jember. “Betul, saya sangat setuju, juri-juri yunior mulai diberi tanggung jawab penuh. Baik sebagai juri maupun sebagai dewan, tanpa melibatkan juri senior. Karena ini penting untuk melatih mental, maupun mengasa kemampuan. Sebelum juri yunior ini kita usulkan menjadi juri senior,” tegas Kumoro.
Rupanya apa yang dinginkan oleh Pengcam Tanggul, maupun Pengda Jember, berbuah sukses. Terbukti, selain antusias peserta di exebisi liga hanging pro pemula ini cukup menggembirakan. Juri-juri yunior yang diberi kesempatan, juga mampu membuktikan kemampuannya.
Karena dari awal babak pertama sampai akhir babak keempat, penilaian juri benar-benar ketat. Juri tidak gampang memberi nilai tinggi, kalau kualitas burung itu memang tidak mampu dan tidak layak untuk diberi nilai tingggi. Terbukti, burung-burung yang masuk nominasi kejuaraan. Baik di kelas piyik hanging A maupun B, semuanya sesuai dengan kualitas anggung dan kerja burung tersebut.
Seperti di kelas piyik hanging A, nama Teror yang jadi andalan Rahmad Jember. Jago muda bergelang RHJ hasil kebun sendiri itu berhasil meraih podium terhormat. Setelah mampu mendapat nilai 43¼, 43¼, 43½ dan 43¼.
Sedangkan Proklamator milik Kumoro Atmojo, yang juga hasil dari kebun sendiri yaitu Rubicon BF Jember, harus puas menempati posisi runner up. Karena hanya mampu mendapat nilai 43, 43½, 43¼ dan 42 dibabak terakhir.
Selanjutnya untuk kelas piyik hanging B. Podium terhormat atau juara pertama, berhasil direbut oleh Jayadrik milik Juwahir dari Sumberbaru, Jember. Setelah mampu mengoleksi nilai 43¼, 43¼, 43¼ dan 43. Dan disusul oleh Jidur milik Samin Pondok joyo dengan nilai 42½, 43¼, 43¼ dan 43¼.
Berka kinerja juri-juri yunior yang cukup bagus itulah, hampir semua peserta mengaku puas. Seperti yang disampaikan oleh H. Jono dari Jatiroto. “Betul, saya cukup meski burung saya hanya masuk juara tiga. Karena juri memberi nilai sesuai kualitas burung dan pakem P3SI. Dan tidak ada juri yang main-main, semuanya fokus melihat serta mendengarkan burung mana yang bunyi,” bilang H. Jono.
Pun demikian yang disampaikan oleh Juwahir dari Sumberbaru, Tanggul, Jember. Sebagai pemula, ia mengaku cukup puas dan memberi apresiasi setinggi-tinggi untuk semua juri yunior yang bertugas. Pasalnya, berkat kerja juri yang fokus menilai burung sesuai kualitas. Jayadrik yang ia kawal sukses merebut juara satu.
Selanjut dikesempatan terakhir, H. Gufron yang didampingi langsung oleh H. Badri. Tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Baik itu peserta dan para donatur yang ikut mensukseskan gelaran exebisi liga hanging pro pemula ini.
“Betul, terima kasih kepada Ketua Pangda Jember, Ketua Juri, para donatur. Rubicon BF, X-SP BF, Rara BF, Anak Manja BF, H7B BF, Grand Master BF, Mutiara BF, Amuse BF, Mindar BF serta teman-teman semuanya. Dan panitia mohon ma’af, bila masih banyak kekurangan,” tutup H. Gufron yang diamini H. Badri. *agrobur.