Lomba
Duet Mr. Baim dan Mr. Fadjar di Danrem 163/WSA Cup 7 Februari, Kenalkan Model Lomba Burung sesuai Prokes Covid
SUDAH hampir setahun pandemi Covid melanda dunia, Indonesia dan khususnya Bali. Namun sampai hari ini belum ada yang berani mengemas lomba yang benar-benar ketat menerapkan protokol kesehatan. Padahal sesuai imbauan dan instruksi pemerintah, bahwa aktivitas produktif yang dilakukan untuk menghidupkan perekonomian wajib memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker yang benar, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau dengan had sanitizer dan selalu menjaga jarak aman pencegahan penyebaran Covid.
Namun pada awal Februari 2021 lomba burung yang diidamkan kicau mania, dimana bisa tetap produktif berlomba dan sekaligus aman terhadap penyebaran Covid akan digelar di Denpasar, tepatnya tanggal 7 Februari bertajuk Danrem 163/WSA Cup di Lapangan Korem 163/Wirasatya Udayana Denpasar.
Adalah duet Ketua PBI Cabang Denpasar Mr. Baim BSF dan Penasehat Parikesit Fadjar Soebagio yang mencetuskan ide ini karena melihat situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung. Maka mau tidak mau, segala aktivitas termasuk lomba burung mesti menyesuaikan dengan protokol kesehatan. Ide ini mendapat sambutan hangat dari Komandan Korem 163/Wirasatya Udayana Denpasar dan memberikan dukungan penuh penyelenggaraan lomba burung model protokol kesehatan Covid-19 ini. ‘’Kami didukung penuh oleh Pak Danrem, untuk membuat role model lomba burung yang ketat menerapkan protokol kesehatan,‘’ ungkap Penasehat Parikesit Mr. Fadjar yang juga diamini Ketua PBI Cabang Denpasar Mr. Baim saat hadir di Bali Fiesta.
Mr. Fadjar memaparkan sebagai gambaran awal, bahwa Danrem 163/WSA Cup ini akan dibuka dengan jumlah kelas yang terbatas agar lomba tidak sampai maghrib. ‘’Sebanyak 24 kelas yang akan dibuka jumlah peserta dibatasi 50 persen setiap kelas dari biasanya standar jumlah peserta lomba,’’ ungkap Mr. Fadjar seraya menjelaskan, setiap kelas akan dibuka maksimal 36 peserta atau G36.
Pola yang akan diterapkan selama perlombaan, peserta sebanyak 36 orang tiap kelas ini akan mendapatkan kursi dengan jarak duduk sesuai prokes yang telah disediakan dengan nomor yang sudah ditentukan. Sementara joki dan penonton yang ingin menyaksikan perlombaan ini juga diatur sedemikian rupa di luar arena dengan tetap mengatur jarak aman.
Lomba burung ini bekerjasama dengan PBI Cabang Denpasar, dimana panitia sepenuhnya dikelola Parikesit sedangkan penjurian oleh PBI Cabang Denpasar. Dengan jumlah tiket yang terbatas namun hadiah yang super mewah maka pembelian tiket seluruhnya akan dilakukan dengan cara gesek untuk menghindari kerumunan massa di depan loket tiket. (gde)