Connect with us

Perkutut

DRG Bird Farm Magetan, Datangkan Materi Anyar dari Grand Master Surabaya K7A, Trah Unggulan Pendongkrak Kualitas Produk Ternak

KONBUR Tayang

:

Desember 2018 menjadi awal Drg.Deddy Wijaya H, kung mania Magetan memulai perjalanan menekuni hobi perkutut. Menjadi bagian dari komunitas penghobi, peternak dan pelomba perkutut tanah air, merupakan sebuah cerita yang sampai saat ini akan terus dikenang. Seperti umumnya, Drg.Deddy Wijaya juga belum begitu paham terhadap apa yang dilakukan.

Drg.Deddy Wijaya pemilik DRG Bird Farm Magetan

Yang terpenting ketika itu adalah bergabung dulu, soal nantinya yakin pada suatu saat nanti akan bisa menemukan apa yang harus dimilikinya. Seiring perjalanan waktu, lambat laun Drg.Deddy Wijaya mulai menemukan jawaban apa itu yang namanya perkutut dan bagaimana harus berbuat meski belum masuk secara mendalam.

Setidaknya, apa yang ditekuninya sedikit banyak sudah bisa dirasakan. “Alhamdulillah Oktober 2019 saya mulai mengerti tentang perkutut meski belum sepenuhnya, tapi itu merupakan hal yang membuat saya semakin bisa menemukan jalan yang harus saya lalui,” terang alumni FKG Unair Surabaya 1980.

Rutinitas di kandang ternak jadi kegiatan baru Drg.Deddy Wijaya

Pemahaman tentang perkutut, akhirnya memutuskannya untuk menambah kesibukan baru sebagai peternak. Oktober 2019, Drg.Deddy Wijaya resmi memiliki kandang ternak bernama DRG Birid Farm yang beralamat di Bukit Selosari Permai Magetan. Sekitar 60 kandang ternak berhasil dibangun.

Beberapa materi indukan yang menjadi penghuni kandang ternak didapat dari hasil perburuan di farm-farm yang dianggap bisa membantu merealisasikannya menjadi seorang peternak sukses. Trah Bomber Grand Master Surabaya menjadi bagian indukan yang resmi masuk kandang ternak.

Srg.Deddy Wijaya, saat santai disela-sela ngurusi kandang ternak

“Saya memang mengincar trah Bomber sejak awal membangun kandang, bagi saya trah ini adalah andalan yang bisa membuat peternak bisa mencapai titik harapan,” ungkapnya. Ternyata pilihan beberapa indukan yang dimiliki mampu membangkitkan semangatnya untuk terus eksis menekuni hobi perkutut.

Awal Januari 2020, Drg.Deddy Wijaya memutuskan untuk turun lapangan membawa produk ternaknya. Kelas Piyik Hanging menjadi pilihan karena pada waktu itu, usia ternak DRG Bird Farm yang baru bisa dilombakan usianya masih berada usia muda. Siapa sangka, meski tidak ada target menang, ternyata salah satu orbitannya menembus urutan podium.

Alumni FKG Unair Surabaya tahun 1980

“Burung pertama kali saya lombakan ternyata masuk juara keempat Kelas Piyik Hanging, nama burung tersebut adalah Buldozer, ring DRG. Alhamdulillah sebuah keinginan dan pemberian yang luar biasa. baru turun lomba dan bisa langsung juara,” ungkap Drg Deddy Wijaya dengan perasaan berseri-serti.

Produk lain DRG Bird Farm yang sukses menembus juara adalah Teletubis yang berhasil memetik kemenangan dalam gelaran Latber Sankumjuple Bird Farm diurutan ketiga Kelas Piyik Hanging. Begitu juga saat turun di Latber Agung Jipen Cup 2021, tiga produk DRG Bird Farm yakni Dakocan, Ultrajoss dan Teletubis ditetapkan sebagai juara.

Datangkan materi dari Grand Master Surabaya K7A

Ketiganya sukses meraih kemenangan di Kelas Piyik Hanging dengan urutan juara masing-masing di nomor kejuaraan 6, 7 dan 11. Gelaran lainnya yang juga sukses memasukkan produk DRG pada daftar kejuaraan adalah Pasuka yang sukses tarung di even Pengda Sragen Cup diurutan ke 10 masih pada kelas yang sama yakni Piyik Hanging.

Selain berhasil mengorbitkan produk sendiri, Drg.Deddy Wijaya juga sukses mengorbitkan andalan dari ring lain yakni produk BN Bird Farm Surabaya bernama Ultraman yang sukses menembus urutan 2 Kelas Piyik Hanging di even Nero Cup 2021 Bali dan juara pertama gelaran Latihan Dinilai Sultan Bird Farm Surabaya sebagai peraih juara pertama pada kelas yang sama.

Penampakan DRG Bird Farm Magetan Jawa Timur

Deretan prestasi itulah yang semakin membuat Drg.Deddy Wijaya bertambah antusias untuk menambah materei baru, guna lebih meningkatkan mutu dan kualitas hasil ternaknya. Akhirnya didatangkanlah perkutut juara produk SPN bernama Satria perkutut bergelang DNT 04 bersama pasangannya SPN 299.

“Saya dulu pernah jebol kandang SPN Madiun yakni burung bernama Satria dan pasangannya. Awalnya saya tertarik untuk jebom karena pernah punya anakanya dan ternyata bagus, makanya langsung saya jebol agar bisa memiliki produk unggulan seperti itu. Harga yang kami sepakati untuk sepasang indukan itu cukup terjangkau,” jelas Drg.Deddy Wijaya tanpa menyebut angka.

Trah andalan yang kini jadi penghuni DRG Bird Farm

Untuk lebih memperkuat barisan indukan di DRG Bird Farm, masih terus mendatangkan trah juara. Kali ini materi dari Grand Master Surabaya K7A langsung dihadirkan di kandang DRG Bird Farm. “Saya inden Grand Master K7A, dapat nomor antrian 11, sekarang sudah dapat dan saya ambil lewat orang saya,” sambungnya.

Advertisement

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.