Perkutut
DPRD Situbondo Cup (LAM Seri-8): Duet Amunisi JBM Kuasai Podium Utama, Dinnar Masih Tangguh

Luar biasa gelaran lomba bertajuk “DPRD Situbondo Cup” yang dipersembahkan oleh pengurus Pengcam baru ASJABA (Asembagus, Jangkar dan Banyuputih). Hari Minggu 15 Maret 2020 kemarin di Lapangan Putra Wiringinanom, Asembagus, Situbondo. Acara yang dimotori oleh Habib Muhammad Mirda besama H.Edy itu menuai sukses besar.

Buktinya, dari total 9 blok gantangan (2 blok senior, 4 blok piyik yunior dan 3 blok piyik hanging), hanya menyisahkan beberapa tiang gantangan saja yang kosong. Bahkan ajang yang juga sebagai lanjutan dari Liga Anak Manja (LAM) putaran-8 ini juga jadi pertarungan sengit, antar jawara-jawara perkutut terbaik blok timur, untuk berburu poin penuh.

Lihat saja, setelah Basuki selaku ketua Pengda P3SI Situbondo bersama Habib Muhammad Mirda dan juga H.Edy usai melepasliarkan beberapa ekor perkutut ke alam bebas. Tak berapa lama, suara peluit pun terdengar keras sebagai tanda lomba dimulai. Sontak saja, hingar bingar anggung suara perkutut pun terdengar ramai saling bersautan.

Cuaca cerah hari itu, juga seakan ikut merestui persaingan perburuan poin Liga Anak Manja di bumi Asembagus. Dan adu kualitas anggung merdu para jawara-jawara perkutut yang hadir saat itu, benar-benar jadi tontonan yang menarik. Persaingan ketat dari babak ke babak, terlihat cukup ramai dan seru. Karena masing-masing jawara, saling ngotot untuk bisa menjadi yang terbaik di ajang ini.

Suasana persaingan pun menjadi ramai dan hidup. Ketika para pemilik maupun suporter, juga saling berteriak memanggil nama jagonya dari bibir lapangan. Namun semuanya itu masih dalam batas wajar dan tidak sampai mengganggu kosentrasi serta kinerja juri. Saat menilai anggung masing-masing burung yang di kerek.

Di kelas senior, ada beberapa jago yang memang mampu menunjukkan kualitas anggungnya. Seperti kerekan 10 yang ditempati oleh Dovi milik Didik Afandi. Lalu di kerekan 38, ada nama Bintang Sumo milik Didik Hariyanto Banjarmasin yang di kawal si Doel. Kemudian di kerekan 52 ada nama Revolusi, jago anyar H.Fasiol JBM Malang. Dan di kerekan 72, ada Argentina milik Made Mindrajaja Bali yang di LAM seri-7 berhasil menguasai podium pertama.

Namun Revolusi, yang sejak babak pertama sudah unggul dengan nilai 43¾ (bendera 3 warna hitam) itu, mampu melaju mulus tak terbendung. Dan dengan mengoleksi nilai 43¾, 43½, 43¾ dan 43¼. Jago bergelang DND yang di event Pekolangan kemarin sukses mencuri juara 2. Kali ini, Revolusi mampu menguasai podium pertama dan suskses mengantongi poin penuh.

Rupanya hari itu jago-jago yang diusung oleh tim JBM Malang, mampu mendominasi podium utama. Lihat saja, selain Revolusi yang berhasil merebut tempat terbaik di kelas senior. Satria Bergitar yang beberapa pekan lalu di ajang LAM seri-7 Sumberbaru, sukses memboyong podium terbaik.

Hari ini Satria Bergitar yang dikerek dinomor 164, kembali sukses merebut podium utama kelas piyik yunior. Setelah empat babak penuh, jago bergelang BN itu mendapat nilai 43½ (bendera 3 warna) rata. Dan Bangkit yang juga milik tim JBM, mampu mengunci posisi runner up, setelah mendapat nilai sama 43½ rata empat babak.

Sedangkan Panglima NPD kerekan 162 milik Didik Afandi yang sebetulnya juga punya kualitas mumpuni untuk bersaing. Tapi kali ini Panglima NPD harus puas merebut posisi ketiga, setelah kalah tipis di babak empat dengan nilai 43½, 43½, 43½ dan 43¼. “Ya sebetulnya bisa ramai, sayang babak terakhir Panglima kecolongan,” tutur Didik.

Selanjut untuk persaingan di kelas piyik hanging juga tak kalah seru. Namun Dinnar yang diusung oleh Zainuri Probolinggo, rupanya masih cukup tangguh untuk dibendung. Lihat saja dengan mendapat nilai 43½ di babak pertama, kedua dan keempat serta nilai 43¾ di babak ketiga. Jago muda bergelang Seroja itu mampu mempertahankan dominasinya sebagai yang terbaik.

“Alhamdulillah, sudah empat kali berturut-turut Dinnar mampu menembus puncak juara di kelas hanging. Ya mudah-mudahan di lomba berikutnya, Dinnar masih bisa mempertahankan performa terbaiknya,” bangga Zainuri, usai menurunkan Dinnar dari gantangan.

Rupanya hari itu “dewi fortuna” benar-benar memayungi Zainuri si pemilik farm Pattimura Probolinggo. Pasalnya, Zainuri selain sukses mengawal Dinnar naik podium utama. Pria yang selalu tampil low profile ini juga mendapat rejeki besar lewat undian doorprize. Karena kerekan 44 yang ditempati Dinnar, Zainuri bisa membawa pulang 1 unit sepeda motor.

“Terus terang saya punya firasat apa-apa dan tak menyangka kalau bakal dapat undian doorprize sepeda motor. Tapi kalau Allah sudah memberi rejeki kepada siapapun, tak mungkin bisa ketukar. Alhamdulillah hari ini saya sangat bersyukur, karena Allah sudah memberi rejeki banyak,” ujar Zainuri.

Dan dikesempatan terakhir, H.Edy selaku penanggung jawab lomba. Mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut mensukseskan gelaran perdana ini. “Betul, hanya itu yang bisa saya sampaikan. Dan tak lupa, saya bersama seluruh kru panitia mohon ma’af, jika masih banyak kekurangan di sana sini,” tutup H.Edy yang diamini oleh semua kru panitia. *agrobur2.
