Perkutut
Dokter Gaguk Istadi Tulungagung, Semangat Beternak Kembali Muncul Pasca Disuplai Indukan CTP Bangkalan
Dua tahun lalu Istadi memutuskan ternak perkutut setelah tidak lagi menekuni ternak burung kicau bernama Murai Batu. Saat itu materi yang dipakai memang berasal dari indukan lokal Tulungagung dari peternak pinggiran. Keinginan menjadi peternak sukses seperti yang pernah dialami ketika di dunia hobi burung berkicau, tidak mampu terealisasi.
“Terus terang awal saya ternak perkutut, hasilnya tidak ada yang membanggakan, semua kurang,” terang kung mania yang akrab dipanggil Dokter Gaguk. Kenyataan itulah sempat mengganggu semangat untuk terus eksis sebagai peternak. Diakui oleh Istadi bahwa bayangan menjadi seorang peternak besar harus dipendam dalam-dalam.
Semangat luar biasa yang awalnya hadir, tiba-tiba berubah 180 derajat. Istadi merasa bahwa apa yang dilakukannya tidak akan lagi bisa memberikan harapan. Ternak perkutut ternyata tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya. Sampai akhirnya keputusan untuk tidak fokus lagi menjadi keputusan.
“Saat hasil ternak saya tidak ada yang baik, saya langsung down dan tidak lagi mengurusi kandang ternak. Saya biarkan tanpa lagi fokus untuk mengurusnya,” sambung Penasehat P3SI Pengda Tulungagung. Lebih lanjut disampaikan bahwa ternak memang merupakan hobi yang ditekuninya sejak lama.
Padahal di dunia ternak burung berkicau, Istadi mengaku berhasil menjadi peternak Murai Batu dan Cucak Rowo dengan hasil memuaskan. “Saya awalnya ternak Murai Batu dan Cucak Rowo, apa yang saya lakukan terbilang sukses, anakan cucak rowo tidak perlu menunggu lama untuk dibawa pembeli,” urai Istadi.
Namun saat mencoba ternak perkutut untuk pertama kalinya, rasa senang dan bangga tidak didapatkan. Seiring perjalanan waktu ketika suatu waktu dipertemukan dengan Ir.R.Moh Mahmud, pemilik CTP Bird Farm Bangkalan, jiwa ternaknya yang ketika itu sudah tidak mampu dimiliki, tiba-tiba muncul kembali.
“Waktu saya main ke CTP Bangkalan saya sempat ngobrol dengan Pak Mahmud, banyak masukan yang saya dapat. Pak Mahmud orangnya enak, beliau bisa membina dan mengarahkan, meski belum begitu kenal dengan saya, tapi beliau mau membagi pengalaman seputar ternak perkutut,” ungkap Dokter Gaguk.
Pasca pertemuan itulah semangat untuk beternak kembali muncul. Tak tanggung-tanggung dari CTP Bangkalan memboyong 6 pasang dan 1 ekor untuk lomba. Harapan pada waktu itu dengan datangnya indukan baru ini, bisa memberikan warna baru dan semangat untuk menjadi peternak sukses.
Kini, Dokter Gaguk merasa bahwa kehadiran indukan CTP menjadi perjalanan baru dalam menekuni kembali ternak perkutut. Optimisme Dokter Gaguk untuk terus eksis menjadi peternak semakin menggebu-gebu. Bahkan keinginan untuk menambah materi baru dan burung untuk lapangan terus dilakukan.
“Saya memang lagi pengen punya burung lapangan biar bisa berlomba, makanya saya kembali lagi ke CTP untuk mendapatkan apa yang saya cari,” kata Istadi lagi. Minggu, 09 April 2023, Istadi bersama keluarga dan Drs.Soepriadi, Ketua P3SI Pengda Tulungagung melakukan silaturrahmi ke CTP Bangkalan.
Tujuannya adalah ingin mendapatkan kembali indukan dan juga burung untuk lomba. Seharian proses pemantauan dilakukan dan hasilnya ada dua ekor calon amunisi yang diboyong ke Tulungagung. Perkutut tersebut merupakan produk yang selama ini memang menjadi salah satu calon amunisi CTP Group Bangkalan.
“Alhamdulillah saya dapat dua ekor untuk burung lomba, sedangkan untuk materi kandang belum saya dapatkan karena menurut arahan Pak Mahmud, saya harus menunggu bagaimana hasil dari indukan yang sudah saya bawa sebelumnya. Hal ini yang membuat saya semakin senang berada di CTP karena Pak Mahmud benar-benar mengarahkan dan tidak mau memanfaatkan kesempatan,” ungkap Dokter Gaguk lagi.
Adapun calon amunisi yang berhasil diboyong adalah produk CTP C.6 (CTP 705 K.333 x Jimat 1519 K.57) lahir pada 11 November 2022 dan CTP B.11 (CTP 524 K.GGG x CTP 725 K.777B) yang lahir pada 10 Oktober 2022. “Mudah-mudahan burung ini bisa menjadi amunisi handal dan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Mahmud yang telah memberikan burung bagus,” tambah pria berkacamata.