Lomba
Diwarnai Insiden Baku Hantam Antar Pemain, Hercules dan Duta Wong Malang Juara Umum, Di Junior Cup 1 With NzR Lumajang
Gelaran bertajuk “Junior Cup 1” bersama NzR Lumajang, hari Minggu 2 Februari 2020 di gantangan Pasar Serangin Lumajang kemarin. Selain mampu menyedot perhatian kicaumania dalam dan luar kota. Acara yang digagas oleh Mr.Mustakim, Mr.Yasid dkk itu juga diluruk oleh jago-jago terbaik yang ada di blok timur jawa Timur.
Bahkan persaingan antar jago dari lintas kota itu, mampu menyajikan tontonan yang sangat menarik. Ditambah tim juri NzR yang dikomandani langsung oleh Mr.Pramono selaku IP NzR Indonesia bekerja sangat profesional, tegas dan fair play. Menjadikan ajang Junior Cup perdana ini bakal berakhir sukses.
Pasalnya, apa sudah diputuskan oleh tim juri NzR menyangkut kerja jagonya di lapangan, baik kalah maupu menang. Nyaris semua peserta yang hadir, mau menerima keputusan tersebut. Terbukti dari sesi pertama ke sesi berikutnya, lomba berlangsung lancar, tanpa ada kendala atau protes dari peserta.
Namun tanpa diduga, saat lomba masih menyisahkan beberapa sesi lagi. Ada insiden baku hantam antar pemain, itu terjadi saat penilaian sesi love bird L1 kurang beberapa menit berakhir. Sontak saja, suasana gantangan pun menjadi ramai dan tak terkendali. Karena baku hantam itu terjadi sampai masuk di dalam arena lomba.
Dan informasi yang berhasil dihimpun oleh awak media agrobur dari beberapa sumber. Insiden ini sebetulnya dipicu oleh masalah kecil saja. Dimana saat itu ada salah satu pemain yang mengibaskan/memutar kerodong ke arah jagonya (terkonfirmasi pemain Lumajang). Karena melihat jagonya turun dari tangkringan, dengan maksud agar jagonya naik kembali dan bisa kerja lagi.
Namun salah satu pemain dari luar kota yang ada disebelahnya tidak terima dan langsung menegur si pengibas kerodong. Karena ia merasa, burungnya terganggu oleh kibasan kerodong tersebut. Dari sinilah awal terjadi kesalah pahaman sampai akhir saling adu mulut. Melihat hal itu teman dari pemain yang menegur itu bermaksud melerai kesalah pahaman tersebut.
Tapi siapa sangka, pemain melerai tersebut malah mendapat bogem mentah dari si pengibas krodong. Tindakan inilah yang akhirnya terjadinya baku hatam antar pemain sampai masuk ke dalam arena. Melihat suasana gantangan tidak kondusif, akhirnya komandan juri yang bertanggung jawab soal penilaian langsung menghentikan sesi tersebut.
Dan setelah lomba dihentikan beberapa menit, lalu dilanjutkan kembali sesi kenari. Namun setelah penilaian sesi kenari usai, akhirnya panitia bersama tim juri memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi beberapa sesi yang tersisa. Dan panitia pun mengembalikan uang tiket yang sudah terlanjur dibeli oleh peserta.
“Saya atasnama IP NzR Indonesia dan mewakili ketua NzR Lumajang serta panitia Junior Cup 1 Lumajang. Mohon ma’af atas ketidaknyamanan kicaumania yang hadir di gelaran ini. Dan terus terang kejadian ini murni antar pemain, bukan karena gagalnya penjurian ataupun kesalahan panitia. Tentu kejadian ini sangat disayangkan dan mudah-mudahan kedepan tidak sampai terjadi lagi,” kata Mr.Pramono.
Kejadian itu juga sangat disayangkan juga oleh salah satu tokoh muda kicaumania Lumajang yaitu Mr.Dedy All Star. Bahkan ia menilai, insiden baku hantam yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab itu sangat mencoreng dunia perburungan di Lumajang. Dan lewat akun FB-nya ia pun berharap, baik EO, pemain maupun kicuamania yang terlibat untuk saling intropeksi diri. Agar dunia kicau bisa kembali guyub rukun seperti dulu lagi.
Akhirnya panitia Junior Cup menobatkan Hercules sebagai juara umum Single Fighter (SF) dan Duta Wong Malang sebagai juara umum Bird Club (BC). Setelah keduannya mampu mengumpulkan total poin tertinggi, mengungguli SF atau BC lainnya. Dan untuk jago-jago yang sukses merebut tropy juara, selengkapnya bisa dilihat di box daftar juara. *agrobur2.