Lomba
Divya Cup 4 Bak Mesin Diesel, Makin Sore Makin Ramai
Event Divya Cup 4 yang digelar di gantangan Lege Liang Mahendradata pada Minggu, 25 Agustus 2024 berlangsung meriah bak mesin diesel kendaraan. Semakin sore kicau mania Denpasar semakin ramai memeriahkan event yang digelar dalam rangka HUT Ke-79 Kemerdekaan RI sekaligus merayakan HUT ke-6 Divya yang merupakan putri Mr. Agus, owner gantangan Lege Liang Independent.
Tak seperti lomba-lomba lainnya yang membatasi kelas yang dilombakan, di event Divya Cup ke-4 ini panitia dari Lege Liang Independent membuka mulai dari kelas favorit seperti kelas murai batu, cucak ijo, dan anis merah. Tetapi juga membuka kelas komunitas seperti konin, anis kembang, kenari, kacer. ‘‘Dengan membuka berbagai jenis burung ini, sebagai bentuk komitmen kami untuk memberikan ruang seluas-luasnya kepada penggemar burung untuk bisa menggantangkan burungnya di lapangan. Walaupun pesertanya minim tetapi kami tetap lakukan,‘‘ ujar Mr. Agus.
Atas partisipasi kicau mania yang sudah berkenan hadir di ajang Divya Cup ini, Mr. Agus mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Kehadiran rekan-rekan menumbuhkan semangat untuk terus menggelar lomba dengan selalu menjunjung tinggi sportivitas tanpa melihat siapa yang punya, bagaimana bentuk sangkarnya, tetapi seperti apa kinerjanya di saat digantang.
‘‘Melalui kesempatan ini kami mewakili panitia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. Saran dan kritik tentunya sangat berharga untuk melakukan perubahan ke arah yang semakin baik dan berkualitas dalam penyelenggaraan lomba,‘‘ ucap Agus seraya bersyukur lomba ini tidak ada satu pun yang melakukan komplin karena penilaian benar-benar berjalan objektif yang dilakukan masing-masing juri.
Lomba diawali kelas komunitas anis kembang kemudian sempat jeda 30 menitan kemudian dilanjutkan lagi kelas anis kembang dan terus berlanjut ke kelas-kelas berikutnya hingga ditutup kelas murai batu tambahan menjelang mahgrib karena permintaan murai batu mania yang penasaran ingin kembali bertarung meski kelas murai batu sudah berjalan beberapa kelas. ‘‘Disinilah seninya lomba di sini, jika peserta ingin membuka kelas lagi kami mempersilakan agar semuanya puas bsia menikmati lomba,‘‘ imbuh Agus.
Kelas murai batu menjadi kelas favorit. Tidak saja memainkan kelas murai dewasa kini sudah dibuka kelas murai batu lepas trotol atau pastol. Untuk kelas murai batu dewasa, Panji Sakti debutan Ari Oto yang dikawal Mustakim dkk berhasil meraih murai batu terbaik. Panji Sakti berhasil mengungguli lawan-lawannya karena tembakannya yang mewah di antaranya rajin memuntahkan tembakan cucak cungkok dan pancawarna.
Namun tak kalah eboh murai batu Kanjeng Deso milik Teknow yang turun di kelas 250K sukses terdepan. Kanjeng Deso tampil istimewa dengan tonjolan kenarian yang dikombinasikan dengan tembakan cililin.
Sedangkan Hercules milik Mr. Dian A juga tampil ciamik menjelang penutupan. Hercules begitu maksi mengeluarkan ramuan rolingan kenarian, kapas tembak dan cucak jenggot yang sesekali ditutup tembakan cililin.
Sementara itu di kelas murai batu pastol, Senpi yang diusung DD berhasil mendominasi dengan dua kali bercokol di podium pertama dan Chester yang sempat meraih satu poin di kelas A 55K.
Tak kalah seru juga terjadi di kelas cucak ijo. Di antaranya tampil apik Clorofil milik Mr. Baim, lanjut Ketut Astawa asal Pemogan yang mengantarakan Hercules Bali dan James Bond tampil memuncaki kelas cucak ijo.
Keseruan juga terjadi di kelas komunitas seperti kelas konin, anis kembang, anis merah, kenari dan kacer. Lomba ditutup dengan beragam undian doorprize di antaranya hadiah utama seekor kambing. (gde)