Perkutut
Diklat Juri P3SI Pengda Banyuwangi 2023: Empat Juri Muda Langsung Praktek Di Ladini Pengcam Kalipuro
Sesuai rencana dan program kerja Pengurus P3SI Pengda Banyuwangi untuk tahun 2023 kedepan, yang sudah diagendakan bersamaa melalui Rakerda (Rapat Kerja Daerah). Pada hari Sabtu, 24 Desember 2022 lalu, di Aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa Kabupaten Banyuwangi. Salah satu agenda yang sangat mendesak adalah Diklat Juri.
Pasalnya menurut Aang Muslimin, selaku Ketua P3SI Pengda Banyuwangi. Sejak digulirkannya Liga Perkutut Blambangan (LBP) selama dua tahun kemarin. Perkembangan dunia Perkutut di Wilayah Banyuwangi, benar-benar luar biasa ramai.
Bahkan LPB yang diputar disetiap Pengcam Pengcam yang ada diseluruh Wilayah Banyuwangi. Rupanya bukan hanya mampu menggugah semangat tumbuhnya pemain dan peternak baru. Namun gelaran LPB itu juga mampu menggerakan roda ekonomi masyarakat kecil atau UMKM.
Tapi sayang, ramainya pelaksanaan liga yang membuka sampai tiga kelas lomba, yaitu kelas senior, kelas piyik yunior dan kelas piyik hanging. Rupanya tidak diimbangi dengan jumlah aset Juri yang dimiliki oleh Pengda Banyuwangi. Dimana selama ini P3SI Pengda Banyuwangi, hanya memilik 1 Juri Nasional saja. Sehingga setiap menggelar lomba atau liga, Pengda Banyuwangi harus mendatangkan Juri dari Pengda Kota Lainnya.
“Ya betul, Pengda Banyuwangi selama ini hanya punya 1 orang Jurnas saja dan itu sudah cukup lama. Makanya sesuai rencana Rakerda kemarin, hari Sabtu dan Minggu 7-8 Januari 2023. Pengda Banyuwangi menggelar Diklat Juri di tempat yang sama saat menggelar Rakerda,” tutur Aang Muslimin.
Dimana lanjut Aang, ada 4 orang calon Juri yang siap menjadi Juri muda. Dan ada 3 materi pokok yang diberikan kepada calon Juri Juri tersebut. Seperti tanggal 7 Januari, diberikan teori penjurian dan teori perumusan yang sesuai dengan pakem dan aturan P3SI.
Untuk teori penjurian, disampaikan langsung oleh Ivan Arisandi selaku Jurnas Pangda Banyuwangi. Sedangkan teori perumusan, disampaikan oleh Eko Winarno, Perumus Nasional aset Pengda Situbondo. Sedangkan untuk materi bimbingan mental & spiritual, disampaikan oleh H. Mahmud Raung. Saat praktek langsung menilai kelas piyik hanging di Ladini (Latihan Dinilai), hari Minggu 8 Januari 2023 di Lapangan Pengcam Kalipuro.
“Dan Alhamdulillah, selama pelaksanaan Diklat, baik pembekalan teori penjurian, perumusan sampai praktek di lapangan, semua mampu menjalan hasil diklat dengan baik. Selanjurnya untuk mengasa kemampuan 4 juri muda tersebut, Pengda akan memperbanyak kegiatan arisan dinilai maupun latihan dinilai di sembilan Pengcam yang ada,” tambah Aang.
“Pesan saya, untuk mengasa kemampuan menilai suara burung perkutut sesuai dengan pakem dan aturan P3SI. Empat juri muda tersebut, selain harus rajin hadir di setiap arisan dinilai atau ladini. Mentalnya juga harus dipersiapkan denga baik. Karena setiap lomba akan mempunyai tantangan yang berbeda. Ya mudah-mudahan mereka semua bisa menjadi aset Juri yang mumpuni bagi Pengda Banyuwangi,” tegas Aang.
Sementara dari hasil penilain Ladini khusu kelas piyik hanging. Nama Kolo Sebo yang jadi andalan Subhan dari Bulusan, jago bergelang Star Van ini rupanya mampu menjadi yang terbaik pertama. Setelah bersaing ketat dengan Caplin milik Hadi Sakatama, Dangdut milik Imam Navo, Legowo andalan Yon BF dan Compas milik Abd. Ro’uf.
Itulah beberapa nama jago muda kelas piyik hanging yang mampu menempati posisi besar terbaik. Namun untuk melihat nama-nama jago muda lainnya yang hari itu juga sukses masuk nominasi kejuaraan. Selengkapnya bisa dilihat di box daftar juara di bawah ini.
“Saya atasnama Pengda Banyuwangi dan mewakili panitia Ladini. Mengucapkan banyak terima kasih atas support serta dukungan dari semua Kung Mania dan mohon ma’af bila masih banyak kekurangan. Mudah-mudahan langkah awal Pengda ini, bisa bermanfaat bagi perkembangan dunia perkutut, khususnya di Bumi Blambangan,” tutup Aang yang diamini oleh semua Pengurus Pengda. *agrobur.