Perkutut
Digo BF Lumajang, New Comer yang Sukses Cetak Prestasi di Arena Berkat Produk JBM Malang, Tarung Perdana Langsung Juara
Kehadirannya memang belum begitu populer di kalangan kung mania tanah air. Maklumlah muncul sebagai pendatang baru yang ingin ikut ambil bagian dalam menyemarakkan hobi perkutut di Indonesia. Namun meski tercatat sebagai new Comer, tapi soal prestasi, nampaknya bisa dibilang tidak kalah dengan pendahulunya yang sudah malang melintang di jagad hobi perkutut.
Mereka adalah Hepy Istianto dan Abdul Mukib, kung mania asal Kalibening Lumajang. Menekuni ternak dan turun lapangan menjadi dua pilihan yang ingin segera direalisasikan. “Kami memang ingin menekuni dua aktifitas sekaligus yakni ternak dan lomba, bagi kami jika hanya satu, kayaknya kurang lengkap,” terang Hepy Istianto yang diamini oleh Abdul Mukib.
Keterbatasan jalur kemana mereka harus menemukan apa yang diinginkan terjawab ketika Abah Faisol JBM Malang menjadi jujukan. Lewat pemilik JBM Bird Farm Bululawang ini, keduanya bisa menemui titik terang. “Kami banyak dibantu Abah Faisol baik untuk burung lomba dan juga indukan untuk ternak. Alhamdulillah kesulitan kami bisa teratasi dengan baik dan lancar,” jelas Abdul Mukib.
Abah Faisol sendiri mengakui bahwa keduanya datang untuk menjadi pihak yang akan memenuhi kebutuhan dalam menekuni hobi perkutut. “Mereka datang ke rumah meminta bantuan untuk merealisasikan keinginan menjadi pelomba dan peternak. Mereka betul-betul baru dan harus dibantu,” ungkap Abah Faisol.
Mereka berharap agar ternak dan lomba bisa sama-sama jalan. Sampai akhirnya Abah Faisol memberikan perkutut siap lomba. Gelaran Pangkat Arum Cup VII Wangkal Probolinggo pada Minggu, 05 September 2021, menjadi lokasi pertama Hepy menjejakkan kaki di arena. Turun di Kelas Piyik Yunior menjadi pilihannya.
Borgol, begitulah nama orbitan yang dimiliki langsung unjuk kebolehan di atas kerekan. Minimnya pengalaman tempur karena baru pertama kalinya, tidak membuat produk JBM ini demam panggung. Empat babak penjurian yang dijalani, akhirnya mengantarkan Borgol pada podium kelima.
“Alhamdulillah meski ini baru pertama kali turun lomba, saya langsung bisa juara 5 Kelas Piyik Yunior. Hasil yang menggembirakan bagi saya dan juga Mas Mukib,” ungkap Hepy dengan perasaan bangga dan senang. Penghargaan inilah yang membuatnya semakin kencang untuk kembali menuju lapangan. Tarung lanjutan dilakukan dalam even Jangkar Mas Cup IV Situbondo.
Dengan hebatnya Borgol sang andalan kembali menunjukkan kelasnya sebagai jawara lapangan. Masih turun di partai yang sama, Borgol berhasil menembus urutan ketiga dalam daftar kejuaraan. “Hasil yang menggembirakan bagi saya karena bisa membawa Borgol sebagai juara ketiga,” sambung Hepy.
Kemenangan ini terasa lebih istimewa dan lengkap karena sang shohib yakni Abdul Mukib juga berhasil meloloskan Avia amunisinya pada podium kedua di Kelas yang sama. “Alhamdulillah hasil yang harus saya syukuri. Meski baru pertama kali turun lomba, tapi Avia langsung bisa juara dua,” sambut Abdul Mukib.
Ditambahkan oleh keduanya bahwa andalan mereka rata-rata berada di angka 5 sampai 6 bulan. Abah Faisol sendiri mengaku bahwa pilihan pada JBM memang tidak salah. “Saya pasti memberikan perkutut yang bagus, sehingga menjadi penyemangat mereka untuk bisa terus berlomba,” terang Abah Faisol lagi.
dikatakan oleh Abah Faisol bahwa mengangkat pendatang baru harus tepat sasaran dan tidak asal. Mereka adalah aset yang harus tetap dipelihara dan dibina agar semarak hobi perkutut, bisa tetap terasa. “Beliau berdua harus selalu kita jaga dan jangan sampai mandek gara-gara apa yang kita lakukan salah dan merugikan mereka,” saran kung mania yang juga tokoh agama.
Dengan prestasi tersebut, keduanya mengaku siap menjelajah konkurs dari satu kota ke kota lainnya. “In syaa Allah jika kami sama-sama siap dan burung juga siap, maka lomba akan kami datangi,” tambah mereka dengan kompak.