Connect with us

Perkutut

Digital, Perkutut Muda Orbitan Hery Jagad Raya Bird Farm Sidoarjo, Bukti Keberhasilan Kolaborasi Hobi dan Musik

Published

on

Even komunitas kung mania Sidoarjo bertajuk Latber Uji Coba Asik di Lapangan Puri yang digelar pada Minggu 2 Agustus 2020, menetapkan Digital sebagai peraih podium pertama Kelas Piyik Hanging. Perkutut ternakan Jagad Raya Bird Farm yang diorbitkan sendiri Hery Bebek pemiliknya, mendadak viral.

Hery Jagad Raya sukses kolaborasikan antara hobi dan musik

Betapa tidak, Digital harus berhadapan dengan sederet produk farm besar dan sudah memiliki nama serta pengalaman sebagai peternak handal. Setidaknya ada beban yang harus ditanggung ketika harus berjejer, memperdengarkan suara bagusnya bersama perkutut usia muda yang kebetulan juga ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Ucapan selamat dari rekan-rekan sesama kung mania, tak henti-hentinya diberikan setelah Digital ditetapkan sebagai juara. Prestasi ini juga berujung pada tidak sedikitnya dari mereka yang berusaha untuk memindahkan akte kepemilikannya. “Alhamdulillah, Digital bisa menjadi juara Piyik Hanging. Saya tentu bangga karena ini ternakan sendiri,” jelas Hery Bebek.

Digital, bukti kualitas ternak Jagad Raya Bird Farm

Kemenangan ini jelas menjadi sebuah catatan khusus baginya. Meski baru pertama kalinya diturunkan bersama perkutut seusianya, namun Digital tidak membawa sifat demam panggung. Minimnya pengalaman tak membuatnya harus menunggu waktu lebih lama untuk bisa menunjukkan performanya di atas gantangan.

Sekali tarung, Digital langsung unjuk kebolehan dihadapan puluhan pasang mata yang memantau jalannya acara penjurian di kelas khusus perkutut muda. Juri yang bertugas juga tidak tutup mata ketika melihat kualitasnya saat mengeluarkan kemerduan suaranya. Bendera tiga warna dengan mudah tertancap persis di bawah gantangan miliknya.

Hery bangga orbitkan Digital pada prestasi apik

“Saat saya ikutkan lomba, tidak ada persiapan sama sekali. Yang penting gantang burung dan bertemu rekan-rekan, ngobrol dan bercanda,” lanjutnya. Ada alasan kuat dirinya tidak melakukan persiapan khusus. “Sejak awal saya penasaran dengan suara Digital, ketika ada di rumah sudah terdengar bagus, makanya saya biarkan lomba tanpa rawatan,” ungkap Hery lagi.

Dirinya menyadari jika saat tampil ketika itu, Digital belum menunjukkan kinerja yang sebenarnya. Tarungnya dinilai belum maksimal karena belum mendapatkan sentuhan tangan darinya. Kenyataan inilah yang membuat Hery makin yakin bahwa performa sebenarnya masih tersimpan rapi dan belum dimunculkan.

Produk lain Jagad Raya siap mengikuti prestasi Digital

Digital adalah produk yang lahir dari kandang H-5 (Only x Jagad Raya) dan merupakan anakan keempat dari lima anakan yang sudah dihasilkan. Anakan pertama, kedua yang lahir sepasang tidak bertahan hidup. Sedangkan anakan ketiga, dari sepasang hanya anakan berjenis betina yang masih berada di Jagad Raya.

Kabarnya betina ini memiliki kualitas bagus, tengah banyak dan ujung panjang. Rencana akan masuk kandang ternak. Dengan usianya yang masih empat bulan persis, Hery yakin Digital kedepan akan menjadi perkutut yang bisa membawa nama harum sang pengorbit. Ternyata Jagad Raya juga memiliki kandang favorit yang banyak menghasilkan anakan bagus.

Selalu kompak bersama sesama kung mania Sidoarjo

Semisal kandang N-5 dengan formasi indukan jantan Jagad Raya bersama pasangannya Manrul, ada juga H-2 (HDL yang masih memiliki trah Bomber dipasangkan dengan  IBM. Diakui olehnya bahwa salah satu sukses Jagad Raya mencetak anakan bagus karena didukung oleh indukan mantan juara.

Sebut saja Goyang Samba, perkutut yang pernah orbit bersamanya dengan prestasi bagus. saat ini Goyang Samba menempati kandang H-4 bersama pasangannya KBR. Selain itu Gunjing yang juga pernah orbit bersamanya dengan hasil memuaskan. Kini Gunjing tinggal di kandang N-1 bersama pasangannya trah Pacific Mentari.

Kandang Jagad Raya siap rilis produk baru selain Digital

Keberhasilan farm yang berlokasi di Desa Pilang Sidoarjo selain dukungan materi bagus, juga ilmu breeding yang diterapkan oleh Hery. Sebagai seorang musisi, dirinya menyatukan ilmu breeding dan music. “Ternak perkutut itu main irama, begitu halnya dengan musik yang saya tekuni selama ini, saya kolaborasikan antara ternak dan musik sehingga menjadi satu kesatuan yang menghasilkan produk seperti sekarang ini,” imbuhnya.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.