Perkutut
Didukung Tokoh Perkutut Senior, Choirul Anwar Kantongi Tiket Menuju Kursi Ketua P3SI Korda Surabaya
Sepeninggal H.Muhammad muncul keinginan untuk menggantikan posisi Ketua P3SI Korda Surabaya yang ditinggalkannya. Informasi yang ada, sebenarnya masa kepengurusan P3SI Korda Surabaya sudah berakhir sejak Maret 2019 lalu. Namun karena kesibukan masing-masing pengurus dan anggota agenda pemilihan ketua baru mundur sampai saat ini.
Terlebih setelah H.Muhammad meninggalkan kita semua, keinginan untuk melaksanakan Musda semakin kuat. Karena yang pasti ketika kepengurusan kosong, sedangkan Surabaya menjadi salah satu kota yang memiliki agenda hobi perkutut yang luar biasa padatnya, maka tidak mungkin kekosongan tersebut dibiarkan begitu saja.
Ketika itu calon kuat untuk menggantikan posisi H.Muhammad masih simpang siur. Tidak banyak yang berani menunjukkan diri untuk meneruskan posisi H.Muhammad. Tokoh perkutut satu ini dinilai memiliki nama besar, pengaruh dan tipikal pimpinan yang sulit tergantikan.
Namun ketika kondisi tersebut dibiarkan, artinya P3SI Korda Surabaya kosong tanpa ada pengurus baru, itu sama artinya dengan membiarkan hobi perkutut di Surabaya tanpa nahkoda. Bagaimana mungkin organisasi yang tidak memiliki pimpinan, bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.
Muncul desas desus bahwa jika tidak ada yang berani memunculkan calon, H.Adras Ridwan siap menjadi pengganti H.Muhammad. kiprahnya di dunia hobi perkutut memang tidak bisa diragukan lagi. Tapi semua itu terkesa bahwa Surabaya memiliki krisis kepemimpinan.
Terlepas sosok yang bakal menggantikan H.Muhammad apakah memiliki reputasi dan popularitas sehebat beliau atau tidak, namun P3SI Korda Surabaya harus tetap mencari sosok yang akan menempati posisi sebagai ketua. Sampai akhirnya Choirul Anwar yang mendapat dukungan dari tokoh perkutut senior menyatakan siap untuk maju.
“Saya banyak mendapatkan dukungan dari tokoh-tokoh senir perkutut di Surabaya seperti H.Imam, H.Adras, H.Cholil, H.Atro, H.Muhari, H.Ribut, H.Leman dan beberapa nama lain,” jelas Choirul. Dukungan inilah yang membuat Choirul Anwar optimis untuk maju menjadi orang nomor satu di organisasi komunitas perkutut Surabaya.
H.Adras Ridwan yang mendukung pencalonannya ketika dikonfirmasi membenarkan. “Alasan saya mendukung Choirul Anwar karena dia aktif berkiprah dibeberapa organisasi kemasyarakatan, kedua dia cukup cakap dalam mengambil sebuah keputusan, masih millenial dan dia merupakan kung mania yang sudah punya nama,” jelas H.Adras.
Pertimbangan itulah yang membuat dirinya dan beberapa tokoh lain setuju untuk mengusung Choirul Anwar untuk maju sebagai kandidat Ketua P3SI Surabaya. Menurut pengakuannya, Choirul Anwar sudah siap terhadap pencalonan dirinya sebagai orang nomor 1 di organisasi hobi perkutut Surabaya ini.
Program unggulan sudah ia persiapkan jika nanti benar-benar terpilih. Memajukan perkututan Surabaya nampaknya menjadi misi dan visi utamanya. “Jika saya terpilih saya akan membentuk kabinet dengan susunan pengurus dari orang-orang muda dan loyal, merangkul semua kalangan agar Surabaya bisa lebih guyub,” katanya.
Kabinet yang akan dibentuk juga akan dilakukan secara merata. “Saya akan merekrut pengurus dari semua elemen seperti suku Cina, Madura dan Jawa. Saya ingin golongan tersebut berada di dalam kabinet saya nanti,” imbuhnya. Komposisi ini diakui oleh Choirul bahwa dirinya ingin merubah image bahwa selama ini kepengurusan didominasi oleh etnis tertentu sehingga tidak ada kesan yang ideal.
Program lain adalah pengkaderan juri yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah. Menurut Choirul sampai saat ini Surabaya hanya memiliki satu orang juri, padahal jumlah kung mania dari Kota Pahlawan ini lumayan besar. Kenyataan inilah yang dinilainya tidak imbang.
Sehingga perlu adanya perubahan yang signifikan untuk mendukung hobi tersebut. Rencana Musda akan digelar setelah masa 40 hari meninggalnya H.Muhammad. “Kami masih menunggu sampai usai 40 hari meninggalnya H.Muhammad, namun kami sudah ancang-ancang bahwa Musda akan digelar pada 25 – 26 September 2019 bertempat di Hotel Oval Surabaya.