Ayam Bekisar
Dibuka Langsung Kadispora, Even Pembesar Bupati Cup Bangkalan Hadirkan Penjurian Tanpa Komplin, Jago-Jago Team G-2, Gandrung, Rinjani dan Kliwon Unggul
Luar biasa, itulah pemandangan yang berhasil tergambar dalam gelaran Kontes Seni Suara Alam Ayam Bekisar bertajuk Bupati Cup Bangkalan, Minggu 1 Desember 2019. Menempati lokasi Perum Royal Garden Kemayoran Bangkalan, panitia berhasil mendatangkan sekitar 180 peserta (belum termasuk peserta di Kelas Ayam Hutan).
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah memberikan dukungan terhadap even Bupati Cup Bangkalan 2019,” terang Achmad Syaifudin selaku ketua panitia. Dilanjutkan olehnya bahwa acara ini murni merupakan cara untuk mempersatukan para penghobi dalam tali silaturrahmi tanpa unsur politik.
Bupati Bangkalan yang diwakili oleh Kepada Dispora mengatakan bahwa kegiatan ini adalah langkah tepat untuk melestarikan warisan nenek moyang kita. “Selaku Pemerintah Kabupaten Bangkalan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan panitia dengan menggelar kegiatan lomba seperti ini,” terang Drs.Moh.Zaad Asyari, MM.
Diharapkan dengan adanya kegiatan semacam ini mudah-mudahan menjadi langkah awal untuk mendorong masyarakat semakin bersemangat untuk menekuni hobi ayam bekisar, ayam hutam dan juga ayam buras. “Saya dapat pesan dari Bapak Bupati untuk terus menggalakkan hobi seperti ini, jangan pernah takut rugi. Jika kita punya hobi yang positif, maka hobi negative akan bisa kita tinggalkan,” lanjut Zaad Asyari.
Acara dibuka dengan pengerekan ayam bekisar oleh Kepada Dispora Bangkalan. Even Pembesar kali ini masih setia untuk memberikan kesempatan kepada hobi ayam bekisar, ayam hutan dan ayam buras untuk terus menyalurkan hobinya. “Bagi kami even Pembesar dimanapun berada, tetap akan menghadirkan lomba ayam bekisar, ayam hutan dan ayam buras,” tegas H.Asid, Ketua Pembesar Bangkalan.
Andre Effendi penggiat ayam hutan asal Bondowoso mengaku bersyukur dengan apa yang selalu diberikan Pembesar untuk tetap membuka kelas Ayam Hutan. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pembesar yang bersedia membuka kelas Ayam Hutan. Saya siap untuk selalu mnggerakkan teman-teman untuk mendukungnya,” kata Andre.
Ian Aditya, pemandu bakat Ayam Buras asal Gresik mengatakan hal yang sama. “Selama ini kami diuntungkan dengan adanya kelas Ayam Buras yang selalu dibuka oleh even milik Pembesar. Mudah-mudahan Pembesar tidak bosan untuk terus membantu kami mensosialisasikan dan menyemarakkan hobi ayam buras,” lontar Ian.
Sementara itu, selama proses penjurian berlangsung, tidak nampak adanya keributan. Semua berjalan aman dan lancar. Juri mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan benar serta profesional. Kemenangan Lenggang bekisar milik Samsuri G-2 Sidoarjo sebagai juara pertama di Kelas Utama, Ronggolawe andalan Mr.Chan G-2 Bangkalan, menjadi bukti bahwa juri tidak memihak pada siapapun.
“Meski ayam saya tidak bisa juara 1 tapi saya bangga dengan juri-juri yang bertugas, ini yang saya harapkan selama ini bahwa juri harus adil dan professional, jangan sekali-kali juri berlaku curang dan jangan sungkan jika memang ayam milik pengurus Pembesar harus kalah jika memang tidak layak untuk menang,” papar Haryadi.
“Saya sudah pertegas pada juri yang bertugas bahwa jangan sampai salah memilih, nilai berdasarkan kualitas ayam pada saat itu dan jangan melihat siapa yang punya,” ungkap Hari Suyanto, koordinator juri asal Sumenep. Haryadi selaku Ketua Pembesar Surabaya mengaku bangga dengan apa yang dilakukan juri.
Tek Gwan, Ketua Pembesar Banyuwangi, mengaku bangga dengan kinerja juri. Seblang miliknya kali ini hanya meraih juara 4 Kelas Madya. Padahal Seblang merupakan langganan juara pertama setiap kali turun lomba. “Kali saya saya mengaku kalah karena Seblang memang tidak kondisi dan saya bangga sebab juri tidak memaksakan untuk menang,” jelasnya.
Namun demikian, dirinya bisa tersenyum karena Gandrung sang pendatang baru miliknya mampu bercokol diurutan pertama Laga Pratama. Dirinya berharap Gandrung nantinya bisa menjadi tandem bagi Seblang. Sementara itu, di Kelas Ayam Hutan, Rinjani orbitan Gusti Lanang mania asal Lombo dinobatkan sebagai juara pertama.
“Saya datang dari jauh hanya untuk mendukung lomba ayam hutan. Kami akan terus mendukung lomba yang membuka kelas Ayam Hutan,” aku Gusti Lanang. Sedangkan di Kelas Ayam Buras, Kliwon andalan Zainal BBM Bali unggul atas lawan-lawannya. “Kami hadir untuk ikut memeriahkan lomba ayam buras. Dan kami bangga dengan apa yang sudah kami perbuat,” jelas Zainal.
Rasa syukur yang dialami peserta atas keberhasilan memenangkan lomba yang mereka ikuti, dialami juga oleh Supandi, mania asal Bondowoso atas berpindah tangannya salah satu andalan kepada Achmad Syaifudin, mania pendatang baru asal Bangkalan. “Alhamdulillah ayam bekisar saya diminati Mas Ipung dan sekarang sudah menjadi miliknya,” papar Supandi.
Ipung sendiri mengaku bahwa tertarik saat melihat penampilan ayam tersebut saat lomba di Bondowoso. “Saya memantau ayam ini sejak lomba di Bondowoso, sekarang baru bisa deal dengan Mas Pandi. Mudah-mudahan pilihan saya tidak meleset,” ungkap Ipung tanpa menyebut angka nominal.
Ayam bekisar bernama Raden Segoro ini akhirnya mampu menembus urutan ketiga Kelas Madya. Dikatakan oleh Ipung ataupun Supandi bahwa ayam tersebut dalam kondisi yang belum maksimal karena sedang ngurak, namun tetap dipaksakan untuk tarung. Namun demikian trophy juara ketiga berhak didapat dan menjadi bukti kualitas yang dimiliki.