Perkutut
Dewata, Sukses Raih Dua Podium Pertama LPI Bogor, Persembahan Terbaik Orbitan Wawan Domisol Blega Bangkalan
Liga Perkutut Indonesia Putaran 3 yang berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 25 dan 26 Juni 2022 di Lapangan KMB Bogor menjadi even yang tidak akan mungkin bisa terlupakan oleh Wawan Domisol Bird Farm Blega Bangkalan bersama team. Pasalnya dalam laga bergengsi pertarungan para jawara tanah air, Wawan berhasil membawa pulang dua trophy sekaligus.
Bukan trophy podium diurutan sepuluh besar, tetapi trophy persembahan podium pertama di dua kelas yang dilakukan 1 ekor perkutut andalannya bernama Dewata. Adapun prestasi tersebut dibukukan dalam Kelas Piyik Senior yang dihelat pada Sabtu, 25 Juni 2022 dan Kelas Dewasa Yunior yang digelar pada Minggu, 26 Juni 2022.
Tak tanggung-tanggung, kemenangan ini dipersembahkan oleh perkutut yang lahir dari kandan Domisol K.4 dengan raihan bendera 4 warna. Dalam tarung yang dilakukan Sabtu, Dewata yang kala itu dikerek pada nomor 35 dan pasangannya dinomor 38, mengawali penjurian babak pertama dengan raihan bendera tiga warna hitam.
Babak kedua dan ketiga mendapatkan bendera tiga warna usulan dan babak keempat langsung menyentuh angka 4 warna. Keberhasilan berikutnya terjadi pada Minggu, 26 Juni 2022. Turun pada Kelas Dewasa Yunior di nomor kerekan 270 dan 271 untuk pasangannya, perkutut yang lahir dari indukan jantan bergelang Abi dan betina Domisol kembali mempersembahkan prestasi terbaik.
Yakni podium pertama dengan raihan bendera babak pertama tiga warna hitam, babak 2 berhasil meraih empat warna dan babak 3 dan 4 kembali mendapatkan tiga warna hitam. “Andai cuaca di babak 3 dan 4 cerah, mungkin Dewata bisa meraih bendera 4 warna lagi,” terang Abu sang perawat.
Perjalanan yang ditempuh selama 12 jam terbilang tidak sia-sia. Ada kisah menarik mengapa Dewata berhasil memenangkan dua podium pertama dalam dua hari berturut-turut. Abu Ali menceritakan bahwa awalnya Team Domisol Blega Bangkalan berangkat menuju LPI Bogor dengan mengantongi tiket sepasang Kelas Dewasa Yunior untuk hari Minggu yang sudah terpesan sebelumnya.
Rombongan sampai Jakarta sekitar Jumat pagi. Saat berada disana Abu Ali sang perawat paham betul bahwa Dewata Sabtu harus menjalani latihan untuk memaksimalkan performa di lapangan. “Kebiasaan Dewata, jika Minggu mau dilomba, maka Sabtu haru dilatih sesuai porsi lomba, mulai pagi sampai siang bersama beberapa ekor burung lain,” ungkap Abu Ali.
Dari pada repot melatih disana, akhirnya Abu Ali memutuskan untuk melombakan Dewata di hari Sabtu. Maka dicarilah tiket Piyik Senior dan ternyata ada seorang teman yang mengusahakan. Siapa sangka, keikutsertaan Dewata tanpa target karena hanya ingin melatih sang andalan, mampu mempersembahkan trophy kemenangan.
“Alhamdulillah, ternyata Dewata mau tampil bagus di hari Sabtu dan bisa dapat juara 1,” timpal Wawan Domisol sang pimpinan. Melihat performa bagus yang diperlihatkan, team Domisol mengaku ada peluang untuk membawa Dewata pada Minggu. “Terus terang saat hari Sabtu Dewata mau tampil dan juara, saya yakin Minggunya pasti bunyi, tapi kami juga tidak berani pasang target karena lawan yang dihadapi sangat berat.
Yang penting kami optimis mau bunyi hanya tidak pasang target,” sambung Wawan Domisol. Diluar dugaan, Dewata bahkan mampu mengulang sukses yang diraih pada hari sebelumnya. Kemenangan ini terasa luar biasa. “Yang pasti senang, tapi kami masih punya tugas yang lebih berat untuk mempertahankan prestasi Dewata di lomba-lomba berikutnya, termasuk juga LPI. Mudah-mudahan saja masih bisa mau tampil,” harap Abu Ali.
Kemenangan Dewata dalam aksi heroik di LPI Bogor menambah jumlah prestasi yang berhasil digenggam. Dalam tarung sebelumnya LPI Putaran 2 di Sumenep Madura, Dewata juga berhasil mempersembahkan kemenangan yang sama pada kelas yang sama pula. Dalam gelaran LP Jatim Jember (Putaran 1) Dewata sukses meraih podium kedua Kelas Dewasa Yunior. Begitu juga saat tampil dalam LP Jatim Probolinggo (Putaran 2), prestasi kedua pada kelas yang sama juga menjadi miliknya.
Dikatakan oleh Abu Ali bahwasanya performa yang ditampilkan Dewata saat berada di lapangan, jauh berbeda saat di rumah ataupun latihan biasa. “Kalau di rumah dan dilatih, Dewata bunyinya biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa, tapi kalau sudah ketemu lawan yang bagus, burung ini bisa mengimbangi,” kata Abu Ali lagi.