Perkutut
Denbar Cup II 2021, Kondang dan Tunggul Ametung Duel di Dewasa, Tetasan NERO Melejit di Hanging
MANUSIA hanya bisa merencanakan sebaik-baiknya, namun Yang Maha Kuasalah yang menjadi sang maha penentu terakhir. Ketika panitia Denbar Cup II tahun 2021 sudah mempersiapkan dengan matang, baik persiapan di penjurian, hadiah trofi dan medali serta sebajibun doorprize untuk memberikan yang terbaik di ajang sharing dan silaturahmi di antara kung mania dan peternak Bali ini, tiba-tiba hujan sejak pagi mengguyur Kota Denpasar.
Namun derasnya air hujan tidak menyurutkan semangat kung mania Bali untuk hadir di lapangan Semar Denpasar pada Minggu pagi, 3 Oktober 2021. Seluruh tiket nyaris ludes terjual dan tidak ada yang membatalkan tiket. Bahkan kung mania dari Buleleng pun ikut hadir. Dengan sabar kung mania menunggu hujan reda, sementara Ketua Pengwil P3SI Bali Budi Dharma bersama Ketua Panitia Herlan Susilo dan seluruh juri yang bertugas melakukan technical meeting untuk menyegarkan kinerja juri sehingga menghasilkan penilaian yang benar-benar fairplay.
Tepat pukul 10 Wita, hujan mulai reda. Walau sedikit gerimis kung mania tanpa komando bergegas mengerek gacoannya masing-masing. Dalam sekejap seluruh kerekan nyaris terisi dan seluruh gantangan hanging full peserta.
Panitia sudah menset-up juri yang bertugas di masing-masing blok, dimana juri nasional Happy menjadi koordinator di dua blok hanging, juri Pur Jember menjadi koordinator di kelas dewasa bebas serta Nyoman Darmaja bertugas di piyik yunior. Dengan menempatkan juri nasional yang mumpuni dan sudah teruji malang-melintang di event-event nasional di Jawa, panitia hanya berencana lomba berjalan sesuai harapan panitia dan peserta, serta sekaligus menjadi pembelajaran bagi juri muda dan peserta pemula.
Walau, hanya berskala latber, namun gaung Denbar Cup II 2021 ini benar-benar luar biasa. Antusias kung mania untuk hadir menunjukkan kualitas tetasannya di kelas piyik hanging begitu besar dengan penuhnya peserta dari dua blok yang disediakan. Begitu juga di kelas dewasa bebas yang menjadi ajang pembuktian kung mania sejati. Bahkan dua kung mania sejati Susanto dari PA BF dan Haryanto dari TA BF khusus menghadirkan gacoannya yang selama ini melanglang buana mewakili Bali di Jawa untuk diterjunkan di kelas dewasa bebas. Kondang dan Tunggul Ametung pun akhirnya meminjam panggung di Bali untuk menunjukkan kualitas anggungannya di depan publik kung mania Bali.
Cuaca mendung tanpa cahaya matahari memang menyulitkan gaco untuk bekerja maksimal. Di babak pertama kelas dewasa bebas, hanya tiga gaco yang bisa menembus dua warna hitam yakni Kondang, Tunggul Ametung dan Joan Mik.
Ketika memasuki babak kedua, cuaca sedikit menghangat beberapa gaco mulai menunjukkan kualitas suaranya. Di antaranya Kondang yang mendahului meraih tiga warna lanjut disusul Tunggul Ametung yang juga tampil ciamik dengan kualitas suara tiga warnanya. Sedangkan Joan Mik tetap meraih dua warna hitam bersama D’La, Mayor dan Matador. ‘’Kami sengaja memboyong gaco kami dari Jawa untuk meramaikan Denbar Cup II ini sekaligus mencoba suasana baru di Bali,’’ terang Haryanto diamini Susanto setelah mengetahui lomba tidak dilanjutkan lagi ke babak ketiga dan keempat lantaran hujan deras kembali turun.
Dengan dua babak yang diikuti, Kondang bergelang DND menempati posisi puncak disusul Tunggul Ametung bergelang HK di posisi kedua dan Joan Mik bergelang PA di tempat ketiga.
Di kelas piyik yunior yang penuh peserta, pertarungan nyaris berimbang. Cuaca dingin membuat gaco malas memanggung. Namun di antara kontestan masih ada yang sanggup tampil maksi, yang rata-rata meraih dua warna hitam. Sehingga, dewan juri pun harus mengundi beberapa kejuaraan lantaran nilainya sama, setelah berhasil menyelesaikan dua babak.
Dari hasil rekaf juri maka Batu Poron bergelang Bintang 9 BF milik Makki menempati podium utama. Di tempat kedua dipegang Putra Mahkota milik H Achmad Thosan bergelang Putra Kota yang juga sama-sama tampil apik.
Yang tak kalah eboh terjadi di kelas piyik hanging. Dua blok yang full peserta membuat persaingan tambah sengit. Tiga gaco berhasil meraih nilai tertinggi di babak pertama yang masih dalam kondisi cuaca dingin. Di antara gaco yang berhasil meraih dua warna hitam yakni Panama bergelang NERO BF di gantangan 26, Angelo bercincin Wiras BF milik Mindra di gantangan 30 dan Toh Jiwa milik Mang Ir SKD bergelang Patih BF.
Di babak kedua Panama, Angelo dan Toh Jiwa kembali unggul. Kali ini Sabda Palon bergelang Manik Mas BF, Salam Kenal, Alcapon, Monalisa, dan Bejo juga menyusul. Namun Panama akhirnya menempati posisi puncak disusul Angelo dan Toh Jiwa. Panama yang sukses melejit di kelas piyik hanging mendapat apresiasi dari kung mania di antaranya Ketua Pengwil P3SI Bali Budi Dharma.
Sebelum para pemenang menerima trofi eksklusif dan khusus plus medali buat juara 1, 2 dan 3, juga berkesempatan mengikuti undian doorprize di antaranya burung perkutut, kompor gas, magic com, jam dinding, beberapa paket sembako dll.
Ketua Panitia Herlan Susilo mewakili panitia dan juri yang bertugas mengucapkan terimakasih kepada seluruh kung mania yang sudah memberikan dukungan terhadap latber Denbar Cup II 2021 sehingga berjalan sukses. Terimakasih juga disampaikan kepada Ketua Pengwil P3SI bersama jajarannya yang telah memberikan dukungan sehingga latber yang bertujuan untuk sharing dan silaturahmi di antara kung mania dan peternak Bali bisa terwujud. Begitu juga kepada para juri yang sudah bekerja maksimal sehingga penilaian ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, baik juri muda, dan kung mania itu sendiri.
‘’Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh kung mania yang sudah hadir jika sebelum, selama dan sesudah penyelenggaraan latber ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Dan khusus untuk saudara juri Pak Tony agar segera disembuhkan dari musibah kecelakaan sehari sebelum bertugas,’’ pungkas Herlan Susilo seraya menyerahkan dana hasil latber kepada Pengda P3SI Denpasar. (gde)