Dekky Purwanto, Ketua Pengda P3SI Sumenep : Tantangan Baru Kami, Merangkul Masyarakat di Kepulauan, Bersama-Sama Tekuni Hobi Perkutut

Sejak terpilih untuk memimpin P3SI Pengda Sumenep lewat adu voting di Musyawarah Daerah, Minggu 1 November 2020, Dekky Purwanto mengaku siap memulai tugas barunya yakni mewujudkan dan mengembangkan potensi masyarakat di Kabupaten Sumenep untuk mendukung semarak hobi perkutut.

“Setelah saya terpilih menjadi Ketua Pengda P3SI Sumenep, langkah yang pertama akan dilakukan adalah menggelar kegiatan untuk memotivasi masyarakat agar memiliki ketertarikan menekuni hobi perkutut. Ini akan menjadi jalan awal untuk mengajak mereka bersama-sama membangun hobi di Sumenep,” terang Dekky Purwanto.

Setidaknya ketika ada kegiatan ditingkat Pengcam, Pengurus Pengda akan bersama-sama turun dan melihat potensi apa yang ada disana untuk bisa dikembangkan. “Kami berharap kegiatan di Pengcam selain sebagai ajang silaturrahmi, juga bisa memberikan informasi lengkap kepada kami untuk melakukan langkah selanjutnya,” lanjut Dekky.

Semakin banyak informasi yang didapat dari Pengcam-Pengcam, maka Pengda bisa menyusus program unggulan untuk mengembangkan potensi yang ada. Dikatakan oleh Dekky Purwanto bahwa saat ini Pengda Sumenep baru memiliki 16 Pengcam. Jumlah ini sebenarnya bisa dikembangkan lagi, mengingat Kabupaten Sumenep memiliki 27 Kecamatan yang ada di daratan dan kepulauan.

Artinya masih ada 11 daerah lagi yang bisa digarap untuk menambah jumlah Pengcam. Khusus untuk daerah kepulauan, Dekky Purwanto mengaku bahwa tugas ini merupakan tantangan tersendiri. Bagaimana mengkondisikan masyarakat yang berada di luar daratan dengan tingkat kesulitan lebih besar dibandingkan yang terdapat di daratan.

“Saat ini dari 9 Kecamatan yang ada di Kepuluan baru ada 2 Pengcam yang terbentuk, sisanya akan menjadi program pengurus baru,” sambung anggota Dewan dari Partai PDI perjuangan Kabupaten Sumenep.  Mau tidak mau, suka tidak suka, berat ataupun tidak, kunjungan ke daerah di kepulauan menjadi agenda yang harus dilakukan.

“Cara yang tepat kami tidak hanya menerima informasi dari kepulauan, tetapi harus turun langsung melihar bagaimana kondisi disana, sehingga kami bisa mengambil kesimpulan apa yang harus dilakukan,” imbuhnya pria yang juga ketua paguyuban sapi kerapan di Sumenep. Tentunya untuk bisa melakukan semua itu, harus didasari oleh hobi.

“Ketika kita memulai sebuah pekerjaan didasari oleh hobi, maka akan ada motivasi yang dimiliki untuk menuntaskan pekerjaan tersebut. Setidaknya akan ada hasil yang akan menjadi target. Hal inilah yang akan kami lakukan sebelum memulai sebuah tanggungjawab terhadap amanah yang sudah diberikan pada kami,” lanjut Dekky.

Ia menyadari bahwa kepulauan yang terjauh, menjadi sebuah tantangan tersendiri. “Kami akan terus mencoba dan akan berusaha untuk tidak putus arang, kami akan tetap memicu masayarakat disana yang senang perkutut mengembangkan hobi secara bersama-sama. Salah satu jalan yang akan lakukan adalah adakan survey dari litbang bagaimana potensi di kecamatan tersebut,” tambahnya lagi.

Jika ternyata disana ada potensi, maka akan dimaksimalkan, mungkin juga peternak akan mendistribusikan hasil ternaknya kesana agar mereka bisa merasakan juga. Cara lain juga memberikan pelatihan seputar hobi perkutut mulai dari memilih burung yang begaus, ternak yang benar sampai menghasilkan akana yang benar-beanr berkualitas,” kata Dekky lagi.

Selanjutnya Pengda Sumenep akan berupaya membangun SDM yang ada disana, mulai dari pihak juri, peserta sampai pada peserta. “Kami dari pengda P3SI Sumenep akan memotivasi peternak agar bisa menghasilkan produk berkualitas, dalam hal penjurian kami juga akan mewanti-wanti kepada juri agar menjadi juri professional, juga bagi pemilik agar menjadi pesetrta yang sportif,” ungkap Dekky mengakhiri obrolan.