Perkutut
Deal Diangka Rp 35 Juta, “Baru Tahu” Amunisi Anyar Kades H.Matsin Bintang Surya Bluto Sumenep, Resmi Jadi Milik Mulyadi Pancasona BF
Pergerakan hobi perkutut, kini bukan lagi menjadi milik pemain senior, tetapi para pendatang baru, sepertinya ingin melakukan hal yang sama. Mulyadi misalnya, kung mania yang tinggal di Aeng Beje Kenek Bluto Sumenep, mengaku tidak ingin diam melihat dan merasakan perkembangan hobi perkutut yang luar biasa.
Ada keinginan yang kuat untuk bisa mengikuti setiap saat, perubahan yang terjadi dalam dunia yang kini ditekuni. “Saya memang orang baru, namun bukan berarti saya tidak boleh mengetahui, merasakan dan melakukan apa yang orang lain lakukan. Saya juga punya peluang dan kesempatan yang sama seperti mereka,” terang Mulyadi.
Berawal dari pemikiran seperti itulah, akhirnya Mulyadi memahami betul apa yang harus dilakukan untuk bisa eksis sebagai kung mania. Salah satu yang dilakukan adalah dengan memiliki perkutut kelas lomba. “Saat ini burung bagus-bagus, makanya kalau saya ingin tetap bisa bermain, maka saya harus punya burung bagus juga,” ungkap pemilik Pancasona Bird Farm.
Perburuan burung kelas lomba, dilakukan. Pasang mata dan telinga untuk memastikan dimana burung yang menjadi incarannya, bisa ditemui. Beberapa informasi dari sesama kung mania juga menjadi referensi terhadap keberadaan burung impiannya. Sampai akhirnya Mulyadi mulai menemukan titik terang dimana burung itu bisa didapat.
Baru Tahu, perkutut orbitan Kades H.Matsin Bluto, nampaknya menjadi burung yang bakal dimiliki. Proses pantau dilakukan. Setiap kali burung bergelang Bintang Surya tersebut, dilombakan, Mulyadi berusaha untuk memantau performanya saat berada di atas kerekan dan nampaknya mulai cocok.
Prestasi demi prestasi yang dipertontonkan perkutut bergelang Bintang Surya semakin membuatnya merasa, ingin segera meminangnya. “Sejak pertama kali saya pantau Baru Tahu, saya mulai cocok, tapi saya tidak ingin terburu-buru. Saya ingin melihat lagi bagaimana perkembangan burung ini,” sambung Mulyadi.
Untuk bisa memastikan pilihan tersebut tidak meleset, Mulyadi juga meminta bantuan beberapa rekan untuk ikut memantau burung yang lahir dari kandang Bintang Surya A.2 dengan formasi indukan Euro dan Euro trah Mahadewa. Setelah tiga bulan proses pantau dilakukan, Mulyadi mulai yakin untuk mendapatkan burung tersebut. Tanpa menunggu waktu terlalu lama, keinginan langsung disampaikan pada Kades H.Matsin.
Tidak ada penolakan dari pemilik burung untuk melepasnya. Negosiasi dilakukan sampai akhirnya terjadi kesepatakan untuk melepas perkutut yang kini berusia sekitar 1 tahun dengan nilai traksaksi Rp 35 juta. “Alhamdulillah, sekarang Baru Tahu sudah resmi jadi milik saya dan saya siap untuk melanjutkan prestasinya,” kata Mulyadi lagi.
Lebih lanjut disampaikan bahwa perkutut satu ini ternyata banyak yang sudah mengincar, namun belum ada yang berhasil untuk mentake over. “Saya dengar bahwa burung ini bukan saya saja yang berminat, ada rekan-rekan lain yang juga ingin memilikinya, namun ternyata Baru Tahu akhirnya memang sudah dijodohkan untuk jadi punya saya,” kelakar Mulyadi.
Kehadiran Baru Tahu, akan melengkapi andalan yang lain seperti Anoman dan Mandiri. Kades H.Matsin yang dimintai komentar mengatakan bahwa memang seharusnya kung mania yang memiliki semangat tinggi untuk berlomba, harus dikasih burung bagus, agar semangatnya untuk berlomba tetap tinggi.
“Orang seperti Mas Mulyadi memang harus punya burung yang bisa dibuat lomba, agar tetap semangat dan bisa menjadi penyemarak hobi perkutut, khususnya di Sumenep,” jelas pemilik Bintang Surya Bird Farm. Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan hadirnya jago baru ini, diharapkan Mulyadi bisa lebih eksis menekuni hobi perkutut.
“Seseorang akan tetap eksis menekuni hobi ketika mereka punya burung bagus, makanya saya dukung penuh orang seperti Mas Mulyadi dengan cara memberikan burung yang bisa dan layak untuk dilombakan,” tambah Kepala Desa Aeng Beje Kenek Bluto Sumenep.