Berita Lain
Dari Sarasehan PBI Cabang Madiun: Lakukan Pelestarian Sekarang atau Tinggal Dongeng Untuk Anak Cucu Kita
PBI Cabang Madiun, selain akan mempersiapkan agenda besar yaitu gebrakan perdana lomba burung berkicau bertajuk “Piala Kota Pendekar” Madiun yang bakal dihelat hari Minggu 25 Agustus 2019 besuk, di Wisma Kota Haji (ring Road Barat) Madiun. Lewat dua motor penggeraknya yaitu Mr.Sinyo Air Club dan Mr.Catur Putsal, juga terus mengagendakan kegiatan penting lainnya.
Seperti pada hari Rabu malam (21/8/2019) kemarin, di Balai Sibitrem depan Pusdik Perhutani Jl. Rimba Karya Madiun. PBI Cabang Madiun menggelar acara Sarasehan Penangkar Binaan PBI kota Madiun. Pertemuan penting itu di hadiri oleh komunitas penangkar binaan PBI Cab. Madiun. Ada Hari Mbendol, Dedy Polisi, Agus Polsek, Dadang, Warwan, Mamung, Dhany Polisi, Robby 501 serta dari jajaran kepengurusan PBI Cabang Madiun.
Selain itu dari Dinas Perhutani, Persatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Lawu serta intansi terkait lainnya juga hadir. Seperti dari Perhutani (Bpk. Rudi, Noor Imanudin, Mulyono SP) Dinas Pertanian dan dari Ketahanan Pangan (Bpk. Herman).
Dalam pertemuan tersebut Mr.Sinyo selaku ketua PBI Cab.Madiun bersama Mr. Catur Putsal, mengajak semua komponen baik intansi terkait maupun Penangkar dan masyarakat Madiun untuk bersama-sama peduli akan Pelestarian. Mengingat dengan semakin berkembangnya dunia perburungan di Tanah Air, upaya pelestarian burung liar juga harus semakin di tingkatkan, demi dan untuk keseimbangan ekosistem alam.
Kepunahan burung yang terjadi di Indonesia, memang relatif tinggi. Penyebabnya, selain hilang atau rusaknya habitatnya di alam bebas. Gangguan juga muncul dalam bentuk perburuan, eksploitasi dan perdagangan liar.
Dan Indonesia sebagai negara yang memiliki keragaman jenis burung memang tak perlu di ragukan lagi. Bahkan Indonesia juga masuk di dalam empat besar negara di dunia yang memiliki kekayaan jenis burung terbanyak, selain Kolombia, Peru dan Brazil. Jadi upaya Pelestarian burung memang harus segera ditingkatkan, ini yang sudah dilakukan oleh PBI. Agar kedepan bisa terwujud dengan baik demi berkembangnya jenis-jenis burung yang semakin hari semakin memprihatinkan.
Dengan mengambil tema “Lakukan Pelestarian Sekarang Atau Tinggal Dongeng Untuk Anak Cucu Kita” sarasehan tersebut menghasilkan beberapa gagasan penting. Di antaranya Pertama: Memajukan kualitas Penangkar dalam pengembangan indukan, guna menghasilkan hasil anakan yang mampu bersaing. Kedua: Penyediaan lahan dari pihak perhutani untuk sarana perilisan burung di alam liar. Dan Ketiga: Mengupayakan payung hukum guna melindungi keberadaan burung yang ada di alam liar dengan Perda.
“Saya rasa konservasi burung tidak terpaku hanya pada pelestarian saja. Tetapi kita juga memberi kesempatan serta perlindungan kepada penangkar-penangkar burung. Dan hal yang paling penting adalah bagaimana menjaga habitat burung di alam liarnya, sebagai rumah yang nyaman,” terang Mr.Catur.
Karena lanjut Mr.Catur, kalau kita gagal untuk menjaga atau melestarikan keberadaan burung di alam bebas, serta tidak ada upaya penangkaran, jelas semuanya akan berakhir. Dan keberagaman jenis burung yang ada di bumi Indonesia, bakal tinggal cerita bagi anak cucu kita besuk.
“Saya berharap hasil dari sarasehan tadi bisa segera terealisasi. Sehingga Madiun bisa jadi contoh bagi kota-kota lainnya. Dan saya juga berharap, konservasi yang sudah dilakukan oleh PBI soal penangkaran ini. Juga dilakuan oleh organisasi atau Event Organizer (EO) perburungan lainnya,” tandas Mr.Sinyo Air Club diakhir acara. *agrobur8.