Connect with us

Ternak

CLM Dipo BF Depok: Lahirkan Generasi Baru Murai Batu Ramones Dari Kandang Minimalis

KONBUR Tayang

:

Breeding Murai Batu Ramones CLM Dipo BF Depok
Mr Rian bersama Pakde sukses kandang minimalis

Kini banyak kalangan pemilik murai batu menangkar burung-burung gaconya. Tujuannya untuk meneruskan generasi sang jawara,. Pun halnya yang dilakukan Mr Rian CLM Dipo BF, dia kini sukses melahirkan generasi baru Ramones koleksi legendarisnya. Meskipun butuh kesabaran dan penantian yang lumayan panjang, namun akhirnya berbuah manis. Berikut ini kisah pengalamannya.   

Debut prestasi Ramones dimulai saat burung masih berusia muda diatas 7 bulan. Ketika itu Mr Rian membelinya masih trotolan. dari salah satu peternak di Majalengka Jawa Barat.

Mr Rian bersama Pakde

Dalam rentang musim lomba tahun 2015-2018 prestasi Ramones terus melejit. Perjalanan prestasinya dilintas even organiser (EO) dilevel nasional beberapa kali diraihnya, diantaranya Nirina Cup ( juara 1, 1), Piala Panglima ( juara 2), Piala Indonesia ( juara 1), Murai Batu Bird Champion BNR (juara 1), Jayakarta CUP ( juara 3), Piala Konservasi Sentul (juara 1,3) dan masih banyak gelar juara disejumlah gelaran lainnya khususnya di Jabodetabek dan sekitarnya.

Sempat absen lama ke lapangan, Ramones terbang dipinang kicaumania Jambi. Tidak lama kemudian, burung kembali balik ketangan Mr Rian, dan langsung masuk kandang penangkaran CLM Dipo di Kelapadua Depok.

Setelah punya anak pertama (menetas seekor/tunggal), diperiode berikutnya entah kenapa burung ogah kembali produksi, meskipun dijodohkan dengan beberapa betina pilihan.

Sejak itu bukannya produksi Ramones justru lebih agresif tak bisa menahan emosinya ketika dijodohkan dengan betina-betina baru. Bukannya berjodoh malah menghajar setiap betina yang dipasangkan padanya. “Sudah 3 ekor indukan betina mati ditangannya,” jelasnya.

Murai Batu Ramones

Hampir dua tahun lamanya tidak mau jodoh. Diapun memutuskan burung kesayangannya itu diboyong kekediamannya di kawasan Cilodong Depok. Kemudian menitipkan gaconya tersebut untuk diternakan pada Pakde salah satu rekan tetangga sebelah rumah, yang juga seorang breeder pemilik Artomoro BF.

Untuk mempertemukan calon pasangannya, Mr Rian mencoba besanan dengan Yanuar pemilik King Oliver BF, salah satu breeder ternama di Depok. Ramones dipertemukan dengan calon indukan betina ring King Oliver BF.  “Saya dapat harga spesial dari Mas Yanuar (King Oliver),” ungkap Rian.

Trah Ramones Telah Lahir

Akhirnya, jodohpun bersambut,  keduanya mau berpasangan dan berproduksi. Kini 2 ekor anakan yang dipersembahkan Ramones bersama pasangannya menjadi kado terindah diawal tahun 2021 buat Mr Rian. Bahkan, pasangan tersebut saat ini kembali tengah bersiap produksi yang kali kedua dengan pasangannya tersebut. “Menetasnya sih 3 ekor, satunya  lagi dibuang indukan betinanya,” ungkapnya.

Kandang Indoor, Sederhana Minimalis

Ketika penulis menyambangi penangkarannya di kawasan Cilodong Depok Jawa Barat, kontruksi kandang yang digunakan justru tidak sebagaimana layaknya breeder murai batu pada umumnya.

Modelnya justru sangat sederhana dan simpel.  Kandang menggunakan bahan baku kawat halus berangka alumunium menggunakan tiang kaki setinggi 10 cm dari lantai, dibuat dua petak setiap masing-masing petak berukuran lebar 140cm x panjang 100 cm x tinggi 140 cm.

Karena mengunakan kandang model kaki, jadi bisa digeser sesuai kondisi. Ditempatkan di dalam ruangan atau indoor, nyaris tanpa ada cahaya matahari masuk.

Justru, dikandang tersebut burung lebih nyaman berproduksi. Bak mandi disediakan hanya bila indukan betina sedang mengeram. Kotak sarang terbuat dari tripleks berikut ranting cemara kering menjadi sarana tempatnya membuat sarang. “Indukan pejantan diangkat dari kandang bila betina sudah bertelur,” jelas Pakde yang menangangi kesehariannya.

Kebutuhan pakan utama jangkrik, kroto segar dan cacing menjadi menu hariannya. Diberikan tanpa batas, sekenyang-kenyangnya. Kotak sarang terbuat dari tripleks berikut ranting cemara kering menjadi sarana tempatnya membuat sarang.

Untuk  diawal penjodohan Ramones dan pasangannya, menurut Pakde tidak lah sulit. Hanya butuh waktu satu minggu. Setelah jodoh mereka mulai menyusun sarang. Telur yang dihasilkan pertama zonk alias kosong. Begitu juga yang kedua kalinya, dan diperiode ketiga membuahkan hasil. Anakan menetas 3 ekor.

Namun, sayangnya, memasuki hari kedua entah kenapa salah satu anakannya dibuang oleh si induk betinanya. Akhirnya diputuskan diusia dua hari itu anakan segera dipanen. “Alhamdulillah, sekarang sudah mulai tumbuh sehat dan besar,” ungkap Pakde.

Mr Rian dan family saat antarkan Ramones ketangga juara

Kini dari penangkaran Artomoro BF-CLM DIPO BF tengah menyiapkan kembali indukan-indukan jawara terbaik, salah satunya Bunaken koleksi Kiki Monanda juga dari CLM Dipo BF.    Bagi Mr Rian kepuasan batin yang tak ternilai tatkala burung yang jadi ikon nya Dipo Team sudah mencetak generasi penerusnya. Informasi  seputar breeding CLM Dipo BF 08161662272  *agrobur4.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.