Derkuku
Classic Birds Community Cup 2019: Kedepankan Guyub Rukun, Bet Ngandang Terdepan
Sejak Classic Birds Community Bali dibentuk beberapa bulan lalu, antusias pecinta kukur local di Bali terus berkembang. Dari latber-latber yang digelar, penggemar kukur tak pernah surut hadir dan berani menggantang burung.
Seperti pada perhelatan pada Minggu, 7 Juli 2019 kemarin di lapangan Bet Ngandang Sanur bertajuk Classic Birds Community Cup 2019. Tercatat 40-an gaco ikut meramaikan gelaran yang bakal rutin digeber setiap bulan. Tidak saja peserta yang hadir membludak sampai seluruh kerekan terisi, juga kemasannya begitu menarik. Ada trofi eksklusif buat para juara, dan di pengujung lomba ada doorprize berbagai macam barang dan dua ekor kukur local klasik.
Panitia yang begitu energik dan well come kepada peserta membuat suasana begitu cair dan penuh guyub rukun. Mereka bukan sekedar berlomba, tetapi lebih dari itu adalah bisa berkumpul menjalin tali persaudaraan sambil saling menimba ilmu perihal kukur klasik. Baik pengembangbiakannya, perawatan hingga menampilkan di lapangan. Dan lomba menjadi ajang pembuktian dari proses pembelajaran itu.
Dari 40-an gaco yang bertarung dalam satu kelas kukur klasik, Bet Ngandang milik Ananda dari Kesiman Denpasar sukses memetik kemenangan setelah tampil rajin selama empat babak yang diikutinya. Bet Ngandang bersaing dengan Legong Canggu milik Komang Prancis yang juga piawai memainkan anggungannya. Gaco bergelang Rimba BF ini menempati posisi runner up.
Dari babak ke babak, setiap kontestan dinilai oleh dua orang juri yang sudah mulai terasah di lapangan. Ketika babak pertama dimulai, sederet gaco langsung berbunyi terlebih setelah sinar matahari memancarkan panasnya ke area lapangan. Bahkan ada yang sampai bekur-bekur akibat kebirahian.
Berbagai macam karakter suara keluar. Ada yang masih bersuara murni local namun ada yang sudah mix sehingga terdengar klasik. Benar-benar unik dan begitu terasa membangun suasana alam di arena.
Setelah empat babak berakhir, juri menetapkan 15 daftar juara. Selain menerima trofi juga piagam penghargaan, sebagai wujud penghormatan terhadap gaco yang sudah menunjukkan kepiawaiannya bertanding bersama lawan-lawannya. Selanjutnya, CBC Cup akan kembali digulirkan bulan depan.
Agung Adiputra selaku juri memberikan evaluasi, bahwa lomba yang digelar secara rutin akan menumbuhkan kesadaran untuk memahami lebih jauh perihal dunia kukur klasik. Baik masalah breeding, perawatan hingga persiapan lomba. Semangat yang tinggi dari CBC adalah modal terbesar untuk bisa terus berkembang sehingga kelak Bali melahirkan gaco-gaco yang berkualitas nasional.
Agung Adi mewakili panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh kukur mania yang sudah bersedia hadir dan mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *ma/bcb