Lomba
Broneo Cup #1 KHI Jember, Minggu (19/7) : Murai Tragedi, Kacer Virus Cinta dan LB Paud PJR Dominasi Tropy Juara

Borneo Cup #1 yang diprakarsai oleh Mr.Afuy bersama Mr.Koko dan tim juri KHI (Kambing Hitam Indonesia). Hari Minggu 19 Juli 2020 kemarin, di gantangan Taruna Jaya, Dukuhmencek Jember, ramai diserbu kicaumania akar rumput.
Dan meskipun yang hadir diajang tersebut didominasi oleh kicaumania arusbawah. Namun jago-jago yang diturunkan bukan burung sembarangan. Tapi jawara-jawara yang memang punya kualitas mumpuni untuk bersaing. Terbukti, hampir setiap sesi selalu terjadi persaingan seru, ketat dan jadi tontonan yang menarik.

Namun dengan kawalan tim juri KHI yang dikomandani oleh Mr.Koko. Dari total 18 sesi yang dimainkan, semuanya berjalan lancar tanpa ada protes apapun dari peserta. Pasalnya, pakem penilaian yang dipakai oleh tim juri KHI dirasa sesuai oleh peserta. Yaitu mencari burung yang kualitas, bukannya mencari kesalahan burung,
“Betul, tim juri KHI selain mengedepankan komitmen fair play. Untuk mencari burung yang layak juara, harus sesuai dengan kreteria penilaian KHI. Yang jelas kami mencari burung yang benar-benar punya kualitas, baik irama lagu, volume, durasi kerja, gaya dan fisik. Bukan mencari kesalahan burung,” tutur Mr.Koko.

Memang lanjut Mr.Koko, saat penilaian ada burung yang nakal, seperti ngruji, salto, dedes bahkan turun. Tapi sepanjang itu sebentar, hanya beberapa detik saja. Namun dari sisi kreteria penilaian, burung itu kualitasnya di atas rata-rata. Irama lagunya mewah, volumenya tembus dan durasi kerjanya lebih dari 80%. Maka tak ada alasan bagi tim juri KHI untuk tidak memberi koncer favorit, baik A, B maupun C.

Dan inilah burung-burung hebat yang mampu memikat hati tim juri KHI, sesuai pakem penilaian. Di kelas cucak hijau (CH) yang memainkan tiga sesi. Di sesi pertama CH A, Manis Manja besutan Mr.Saiko yang memang saat tampil apik, berhasil merebut podium terbaik pertama.

Namun di dua sesi CH berikutnya, Dragon milik Kang Mus mampu memboyong tropy juara 1 kelas CH B. Dan di sesi CH C, giliran Siluman andalan Mr.Sugiono yang berhasil mengunci kemenangan di sesi cucak hijau terakhir itu.
Namun pertarungan yang paling panas terjadi di tiga sesi murai batu (MB). Kelas burung ekor panjang ini betul-betul banyak mendapat perhatian bagi murai mania. Bahkan adu kualitas materi dan irama lagu dengan volum kenceng, serta gaya plus durasi kerja, nyaris terjadi di setiap sesinya.

Perang kualitas burung ekor panjang, akhirnya didominasi oleh Tragedi. Gaco milik Mr.Pepeng ini memang dinilai layak oleh tim juri KHI sebagai yang terbaik. Terbukti, Tragedi setelah sukses merebut podium di sesi murai A. Podium sesi murai B pun juga mampu dicurinya. Tapi di sesi murai C, giliran Rimba milik Mr.Maman yang berhasil mengunci podium satunya.

Dan burung hebat yang saat itu sukses mendominasi tropy juara adalah Virus Cinta. Tarung dua kali di kelas kacer, Virus Cinta yang jadi andalan Mr.Vicky mampu menunjukkan performa terbaiknya. Dengan durasi kerja ngedur, sambil menari dengan membuka ekornya. Irama lagu mewah kombinasi roll tembak plus volum tembus. Jadi senjata Virus Cinta untuk memboyong dua gelar juara (double winner).

Pun demikian dengan PJR yang tarung di kelas love bird (LB) paud. Turun tiga kali di kelas kekean tersebut, PJR yang memang punya durasi ngekek panjang diatas rata-rata. Berhasil memboyong dua tropy juara 1 (double winner) dan sekali juara 4. “Alhamdulillah, hari ini PJR masih stabil di jalur juara,” kata Mr.Bahul usai menerima tropy kemenangan.

Diakhir acara, Mr.Afuy selaku penanggung jawab lomba sekaligus sebagai ketua KHI Jember. Mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan, partisipasi dan kehadiran kicaumania di hajatan Borneo Cup #1.

“Betul, hanya itu yang bisa saya sampaikan. Dan tak lupa, saya atasnama panitia serta mewakili seluruh tim juri KHI yang bertugas. Mohon ma’af, bila disepanjang acara ada kekurangan. Karena kita sebagai manusia biasa, jelas tak mungkin bisa sempurna,” tutup Mr.Afuy yang didampingi oleh Mr.Koko. *agrobur2.
