Perkutut
Bintang 9 BF Denpasar, Cetak Burung Tiga Warna dari Trah Wiras dan Bali Ayu
KONKURS bertajuk Latber Denbar Cup III menjadi saksi bahwa peternak siapa pun mempunyai hak yang sama untuk bisa meraih prestasi setinggi-tingginya di lapangan. Dan, tetasan Bintang 9 BF membuktikannya. Sarjana bergelang Bintang 9 BF berhasil meraih nilai tiga warna di ajang Denbar Cup III yang dihadiri hasil tetasan peternak ternama di Bali.
Sarjana yang waktu kecil diberi nama Batu Poron berhasil menduduki peringkat runner up kelas piyik Yunior. Tipikal suaranya depan ngayun, tengah satu satu double dengan ujung yang panjang. Ketika bernama Batu Poron sempat berhasil menduduki posisi pertama kelas piyik hanging. Ini salah satu dari hasil tetasan Bintang 9 BF di arena lomba, dan masih ada beberapa gaco yang juga moncer di lapangan yang sudah berpindah tangan.
Untuk bisa menembus tiga warna, pemilik Bintang 9 BF Makki yang tinggal di Jalan Salya Gang IV/E Kampung Jawa Denpasar ini sudah merasakan pahit getir beternak perkutut. Pernah merasakan membeli piyik bersuara mewah namun setelah dewasa suaranya hancur. Pengalamann beberapa kali ini membuat dirinya tidak kaget jika membeli piyik setelah besar bersuara kurang diharapkan. Namun begitu sebaliknya, piyik bisa bersuara mewah setelah dewasa dan ini adalah keunikan bermain perkutut, bermain perkutut dikatakan hoki-hokian.
Ia menuturkan beberapa kali membeli perkutut jantan di Wiras BF yang ternyata setelah dewasa seluruhnya betina. Sempat pemilik Wiras akan menggantikan tetapi pengalaman ini justru membuat Makki menetapkan hatinya untuk beternak perkutut. Dari 4 ekor trah Wiras K5 betina ini ia memasangkan dengan pejantan yang didapatkan dari Bali Ayu anak dari Raja dan Gazes.
Anak-anak yang lahir dari persilangan inilah kemudian dikembangkan lagi yang kini jumlahnya 9 kandang. Di antaranya ada anaknya yang pengkor diberi nama Wartawan. Namun ada juga kandang dengan indukan Wira 444 dengan Wira k5 yang sempat masuk di posisi ketiga yang kini sudah dipinang kung mania. ‘’Trah K5 dengan Bali Ayu yang kini menjadi indukan di Bintang 9 BF rata-rata mengeluarkan anakan lumayan seperti Sarjana dan Wartawan. Kini masih ada 10-an ekor dalam pemantauan dan 4 di antaranya siap diturunkan di piyik hanging,’’ ucap Makki saat Agrobur mengunjungi homebase Bintang 9 BF di Kampung Jawa Denpasar.
Kung mania yang keseharian berjualan sate di dua lokasi di bilangan Jalan Marlboro Teuku Umar Barat dan Jalan Demak ini mengaku untuk memantau seluruh piyiknya ia bisa melakukan sambil menusuk sate. Jadi pekerjaan selesai, piyi-piyik terpantau dengan baik. Karena diakuinya tak seluruh anakan bisa keluar bagus. Ada juga yang dicetak khusus untuk rumahan bersuara ayu dengan harga sangat terjangkau di kisaran 500 ribuan. Namun yang untuk lomba terlebih lagi yang sudah lolos seleksi dari juri di lapangan, nilainya berbeda.
Walaupun sudah menembus penilaian tiga warna, Makki tetap terus berusaha untuk bisa mencetak burung yang lebih baik. Karena itu, saat ini ia telah meminang pejantan bersuara besar dari Genta BF yang berdarah AD. Pejantan ini sudah dijodohkan dengan tiga betina super dari trah K5 dan Bali Ayu. Sebentar lagi Bintang 9 BF juga bakal disupport oleh Wiras betina trah Shasha yang juga bersuara besar. ‘’Semoga saja ke depan trah Bintang 9 BF volumenya bisa lebih besar lagi,’’ harap Makki yang hanya ada di rumah sejak pagi sampai siang, sementara sore hari mesti jualan sate sampai malam. (gde)