Perkutut
Berharap Eksis di Arena, Shodiqin HNS Bandung Resmi Boyong Idola Agung, Amunisi Ababil Sampang Berbandrol Rp 110 Juta
Nama Idola Agung, sebagai salah satu perkutut terbaik saat ini, nampaknya menjadi referensi bagi pemburu amunisi kelas konkurs. Keikutsertaan Idola Agung dalam perebutan podium kejuaraan, sudah tidak bisa dihitung lagi. Catatan prestasi apik dalam setiap lawatan, menjadi alasan kuat bagi KH.Abdul Aziz bangga memilikinya.
Lahir dari kandang Ababil 19 pada 09 April 2021 dengan formasi indukan jantan Ababil 413 bersama betina Ababil 30, Idola Agung selalu berhasil memberikan rasa khawatir dan was-was bagi lawann yang kebetulan berada dalam satu kelas dan satu blok dengannya. Idola Agung selalu berhasil menjadi penghalang lawan untuk selalu bertengger di podium juara.
Jam terbang di konkurs skala regional seperti Liga Perkutut Jawa Timur ataupun nasional yakni Liga Perkutut Indonesia, selalu tercapai dengan hasil memuaskan. Posisi dibarisan paling depan daftar kejuaraan, bukanlah kabar terbaru. Selama ini Idola Agung selalu berhasil mempersembahkan trophy juara.
Menurut KH.Abdul Aziz sang pemilik, Idola Agung selalu eksis disetiap gelaran. Partai yang dipilih memang beda. Untuk gelaran di LP-Jatim, Idola Agung memilih Kelas Dewasa Senior, sedangkan di Liga Perkutut Indonesia, pilihan dijatuhkan pada Kelas Dewasa Yunior. “Karena Idola Agung punya poin di Kelas Dewasa Yunior even LPI, makanya saya tentukan kelas tersebut,” jelas pemilik Ababil Bird Farm Sampang Madura.
Popularitas Idola Agung, nampaknya begitu menjadi referensi bagi kung mania yang ingin memiliki amunisi handal. Tidak sedikit dari mereka yang selama ini mengincar eksistensinya. Siapa yang tidak terkesima dengan performa yang selalu dipersembahkan oleh perkutut produk ternak Ababil Sampang.
Salah satu dari mereka adalah Shodiqin, kung mania Bandung Jawa Barat. Sebagai kung mania yang ingin eksis di arena konkurs, Shodiqin mengaku sangat berharap bisa memiliki senjata yang bisa dipergunakan untuk bisa berpeluang menembus urutan kejuaraan pada daftar kejuaraan.
“Yang namanya turun lomba, pasti punya keinginan untuk bisa masuk kejuaraan. Saya sadar bahwa jika hal itu ingin diwujudkan, maka saya harus punya burung mumpuni, sebab jika tidak punya burung bagus, mana mungkin keinginan kita akan bisa menjadi kenyataan,” terang pemilik HNS Bird Farm Bandung.
Ketertarikan Shodiqin terhadap produk Ababil berawal ketika sempat memboyong beberapa produk farm milik KH.Abdul Aziz. “Beberapa waktu lalu, saya membeli beberapa ekor perkutut dari trah Idola Agung, seperti ponakan dan anak-anaknya dan juga trah Ratu Bilqis. Dari sana saya mulai senang dan ingin lebih banyak memilikinya,” sambung Shodiqin.
Saat proses itu berlangsung, muncul pemikiran dari pada membeli ponakan dan anak-anaknya, kenapa tidak sekalian maskotnya. Akhirnya, muncul target untuk mengeksekusi Idola Agung sebagai satu diantara produk Ababil yang moncer di lapangan. Proses pemantauanpun di lakukan.
Setiap kali Idola Agung turun lomba, Shodiqin berusaha untuk bisa hadir dan ingin mengetahui sampai seberapa dahsyat, performa yang dimiliki dan bisa ditampilkan. Paku Alam Cup Yogyakarta 2022, menjadi ajang yang harus didatangai untuk melihat langsung bagaimana perkutut buruannya tanding menghadapi lawan.
Kesan pertama, positif, Saat itu Idola Agung langsung merangsek ke urutan tiga Kelas Dewasa Yunior. Namun belum ada negosiasi yang dilakukan. Tarung berikutnya yakni di HB Cup Yogyakarta, Shodiqin kembali hadir untuk memastikan bahwa pilihan terhadap Idola Agung tidak salah.
Saat pengumuman berlangsung, panitia mengumumkan bahwa nomor kerekan yang dipakai Idola Agung ditetapkan sebagai peraih podium kedua pada kelas yang sama yakni Dewasa Yunior. Trophy berupa Mahkota Piala Raja menjadi persembahan yang didapat KH.Abdul Aziz untuk dibawa pulang ke Sampang Madura.
Shodiqin yang ikut memantau langsung, semakin yakin untuk mengambil alih kepemilikannya. Saat itulah terjadi negosiasi yang cukup panjang dan menyita perhatian. Sampai akhirnya mereka berdua sepakat untuk memastikan apakah transaksi akan dilakukan atau tidak. LPI Pahlawan Cup Surabaya menjadi lokasi yang ditentukan.
Idola Agung kembali tampil pada kelas yang sama yakni Dewasa Yunior. Meski harus meraih podium ke delapan, Shodiqin mengaku yakin dan harus melakukan take over terhadap perkutut bergelang Ababil 329 bersama pasangannya Ababil 008. “Saya yakin dan harus membawa Idola Agung pulang ke Bandung,” harap Shodiqin lagi.
KH.Abdul Aziz mengaku awalnya sempat kepikiran dengan pasangan yang harus ikut bersama Idola Agung. “Pasangan Idola Agung adalah burung kesenangan saya dan awalnya saya sempat berpikir untuk melepasnya, tapi karena kami sudah sepakat, maka saya harus mengikhlaskan ikut bersama Bapak Shodiqin ke Bandung,” tambah kung mania yang juga seorang Ustadz.
Transaksi berhasil dilakukan setelah keduanya sepakat dengan harga Rp 110 Juta. “Alhamdulillah kami sepakat untuk sepasang perkutut bernama Idola Agung bersama betinya dengan harga Rp 110 Juta. Mudah-mudahan ditempat barunya, Idola Agung makin bagus dan selalu bisa meraih juara,” harap KH.Abdul Aziz.
Harapan yang sama juga disampaikan Shodiqin. “Mudah-mudahan Idola Agung bisa terus melanjutkan prestasinya berrsama saya dan bisa lebih bagus lagi saat ada di Bandung, sehingga saya makin semangat untuk terus eksis di arena lomba,” harap Sodhiqin.