Lomba
Berburu Bendera Poleng di Bupati Jembrana Cup Ke-15: Bolot Terbaik, Sanksi Diskualifikasi di Kelas Paud
PENERAPAN bendera poleng pada sistem penilaian love bird di PBI telah mendapat respons positif dari penggemar paruh bengkok di Bali. Seperti tampak pada perhelatan Bupati Jembrana Cup ke-15, Minggu 18 Agustus 2019 kemarin di Taman Pecangakan Jembrana-Bali. Para kontestan beramai-ramai menguji kualitas gacoannya, baik di kelas dewasa maupun di kelas paud.
Ketua PBI Pengda Bali Fadjar Soebagio ikut mengawal jalannya lomba dan MC Mr. Eko Gacor tak henti-hentinya mengingatkan kepada peserta bagaimana system bendera poleng diberlakukan. Dari info melalui mikrofon dan juga yang tertera di spanduk yang terpampang jelas di pinggir arena menyuratkan bahwa kekean yang telah mencapai 10 detik atau A2 akan mendapat 1 bendera poleng begitu kelipatannya jika terus ngekek tanpa henti — M2 (20 detik-2 bendera), L2 (30 detik-3 bendera), PS (40 detik-4 bendera), PS1 (45 detik-5 bendera) yang sekaligus diganti bendera poleng lebih besar untuk mewakili 5 bendera poleng kecil. Jika kekean berlanjut maka tinggal menghitung kelipatan per 5 detik satu bendera kecil.
Sementara itu penilaian paud, bendera poleng kecil mulai diperoleh jika kekean mencapai 6 detik (A2) dan jika terus berlanjut maka akan mendapat tambahan satu bendera poleng kecil setiap kelipatan kekean 6 detik sampai P2. Dan jika lanjut menuju PS1 membutuhkan 3 detik untuk mendapat 1 bendera poleng besar untuk mewakili 5 bendera poleng kecil. Bendera poleng kecil akan diberikan jika kekean terus berlanjut dengan kelipatan 3 detik. Jika jumlah bendera poleng sama, maka untuk menentukan peringkat ditentukan dari durasi terpanjang burung tersebut.
Dari pertarungan yang terjadi di kelas love bird dewasa dan paud, begitu terang terlihat gaco-gaco yang berkualitas. Seperti di kelas love bird dewasa wakil bupati. Kurawa milik Nyoman Sumanata yang berada di nomor 26 sejak digantang sudah rajin melancarkan kekean panjang-panjang. Bahkan sempat beberapa kali menembus PS sehingga mendapat bendera poleng besar.
Kurawa dengan meraih bendera poleng terbanyak berhasil memenangkan pertarungan bersama Barkis milik Rudi Yang dari Lion SF Jambi yang juga rajin mengumbar kekean. Bolot yang menempati posisi 31 juga tidak mau ketinggalan. Beberapa kali melancarkan kekean super panjang dan menempati posisi ketiga.
Memasuki leg kedua yang nyaris full peserta, Suka-suka milik Sinyo Bing sukses memetik hasil sempurna setelah melancarkan kekean super panjang dengan gaya kepala goyang menengadah. Bolot milik Arie Tojo berhasil memepet bersama Barkis yang juga tampil konslet dengan kepala menengadah.
Di sesi ketiga Bolot akhirnya berhasil menunjukkan kualitas terbaiknya dan menggeser Suka-suka ke posisi kedua dipepet Kurawa di tempat ketiga. Dengan kestabilannya di tiga kelas, Bolot berhak menyandang love bird dewasa terbaik.
Tak kalah eboh di kelas paud. Ratu Bilqis milik Endang dari 741 SF sukses meraih podium utama setelah tampil dengan kekeannya yang rajin. Disusul Smash milik Alam Legian dan Jhon Rambo debutan David dari Falcon BC. Sempat panitia bersama peserta melakukan chek paud sesaat diturunkan yang akhirnya menganulir peserta gantangan 18 yang ternyata love bird dewasa dan juga diakui pemiliknya.
Di leg kedua pengecekan kembali dilakukan pihak panitia dan peserta, namun Habib milik Wilson secara meyakinkan memang benar-benar paud. Di posisi kedua disabet Smash milik Alam dan Wati di tempat ketiga.
Masih menyisakan satu kelas lagi, Ratu Bilqis kembali unggul di puncak bersanding dengan AWM. *agrobur3