Perkutut
Berawal dari Kolom, Molen Amunisi H.Abdullah Sentol Pamekasan Produk Dewa Suara BF, Sukses Menembus Podium Pertama LPI #1, KLH Cup Bekasi Kelas Piyik Bebas
Pamekasan Madura menambah satu lagi daftar kung mania yang berhasil mengukir prestasi apik di kancah perkututan tanah air. Sosok yang dimaksud adalah H.Abdullah adalah Sentol. Keberhasilan mania lawas yang sempat vakum dan akhirnya kembali lagi, berkat amunisi bernama Molen, produk ternak Dewa Suara Bird Farm Pamekasan.
Turun pada kelas Piyik Bebas, perkutut yang lahir dari indukan jantan CTP E.10 bersama betina CTP C.4 sukses menunda pesta kemenangan lawan. Menempati nomor kerekan 66 Molen bukanlah peserta yang masuk daftar penantang. Maklumlah reputasi yang diraih sebelumnya, masih sebatas sebagai perkutut level lokal Madura.
Beberapa tarung yang dilakukan, Molen hanya bisa masuk daftar juara di urutan tiga besar. Tidak jarang pulang hanya mampu meraih juara di urutan yang belum memberikan kebanggaan bagi H.Abdullah. Sebagai kung mania lawas yang kini aktif berkiprah di dunia perkutut, H.Abdullah mengaku ingin meneruskan sepak terjangnya sebagai pelomba seperti kala itu.
“Saya memang lama vakum karena kesibukan pekerjaan, tapi setelah agak longgar, saya kembali main perkutut,” terang pemilik kolom (tempat latihan perkutut) Sentol Pamekasan. Feeling H.Abdullah untuk membawa Molen ke konkurs Liga Perkutut Indonesia #1 KLH Cup Bekasi, nampaknya membawa berkah.
Awalnya Molen hanya menjadi penyemarak konkurs di Pamekasan dan Sumenep, namun H.Abdullah mengaku memiliki keyakinan bahwa orbitannya akan mampu bersaing di level atas. Feeling yang masih kuat dimiliki H.Abdullah ketika pertama kali memantau Molen di Kolom Mawar miliknya.
“Saya pertama kali pantau burung ini saat di latih pada Kolom Mawar. Memang saat itu suaranya belum maksimal, tapi saya melihat potensi besar ada pada burung ini, makanya saya berani untuk mengambil alih. Saat itu burung tersebut saya belum dengan harga 1,5 juta dari pemilik awal,” ungkap H.Abdullah.
Pasca transaksi di kolom dan burung belum turun dari kerekan, ada salah satu kung mania yang berani membayar Rp 5 juta untuk burung ini. “Belum turun dari kerekan setelah saya deal dan belum turu kerekan, burung ini sudah ada yang berani nawar Rp 5 juta, tapi belum saya lepas karena belum memberikan keuntungan yang lebih besar,” kelakar H.Dullah.
Perubahan ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu, semakin memantapkan keyakinan tersebut bahwa Molen akan menjadi perkutut berprestasi di konkurs nasional. Keputusan membawa Molen ke Konkurs Liga Perkutut Indonesia #1 KLH Cup, menjadi pilihan yang tepat dan menjadi awal popularitas Molen.
“Saya berangkat ke Bekasi, tidak ada target menang. Tujuan saya datang kesana untuk mengetahui seberapa besar peluang Molen untuk tampil di lomba nasional seperti LPI. Apalagi ini baru pertama kalinya Molen lomba merasakan lomba bersama burung lain yang kualitasnya tidak kalah bagus,” ungkap H.Abdullah lagi.
Perjuangan H.Abdullah bersama Molen, akhirnya membuahkan hasil. Saat tampil di Kelas Piyik Bebas pada kerekan nomor 66, pada babak pertama, Molen sudah berhasil menghasilkan nilai bendera 3 warna hitam usulan. Memasuki babak kedua, nilai yang sama kembali berhasil didapat
Nah, pada babak ketiga inilah performa Molen dipertontonkan sampai akhirnya berhasil menembus nilai 4 warna. Babak inilah yang menjadi kunci keberhasilan perkutut yang kini berada pada usia 1 tahun. Dan di babak keempat, Molen kembali menuntaskan proses penjurian dengan raihan bendera 3 warna hitam usulan.
Saat tampil H.Abdullah mengaku tidak membawa sangkar. Molen dimasukkan kotak burung. Disana H.Abdullah dipinjami sangkar. Nah, sangkar inilah akhirnya menjadi milik Molen setelah berhasil di take over dari Billa Bagus BF.
“Sangkar yang dipakai Molen, akhirnya saya beli dari Mas Billa,” kata pengusaha sukses. Saat diturunkan pada Minggu di Kelas Dewasa Bebas, Molen tidak bisa mengulang sukses yang diraih pada hari sebelumnya. “Sayang sekali, saat hari Minggu, Molen ada di pinggir, jadi tidak bisa tampil seperti pada hari Sabtu,” jelas H.Abdullah.