Puter Pelung
Baru Terbentuk P4SI Jember Langsung Tancap Gas, Gelar Latbernil Untuk Mengasa Kemampuan Juri Muda
Komunitas puter pelung Jember, yang tergabung dibawa bendera P4SI (Perkumpulan Penggemar dan Pelestari Puter Pelung Seluruh Indonesia) Cabang Jember. Sejak resmi diproklamirkan sesuai dengan SK P4SI Jawa Timur Nomor: 027/KPTS/P4SI-JATIM/XII/2020 yang ditanda tangani oleh Lekol. CPM Didik Hariyadi sebagai Ketua P4SI Jatim, tanggal (28/12/20) lalu.
Kemudian dilanjutkan dengan diklat juri, tanggal 31 Januari 2021 kemarin di Gedung Sasana Beladiri Rambipuji Jember. P4SI Cabang Jember yang dinahkodai oleh Didik Supriadi, selaku Ketua dan Ardhianto Oky Wijaya sebagai Sekretaris, serta bersama Beny selaku Koordinator juri, langsung tancap gas. Dengan menggelar latbernil (latihan bersama dinilai) perdana, hari Minggu (14/2/21) kemarin di basecamp Rambpuji, Jember.
Menurut ketua P4SI Cabang Jember, yaitu Didik Supriadi, tujuan dari digelarnya latbernil kemarin. Selain ingin membangkitkan komunitas puter pelung di wilayah Jember, yang memang sudah tak sabar ingin eksis seperti di kota-kota lainnya.
Serta ingin menggairahkan sektor ekonomi kecil kreatif, seperti penjual pakan, pengrajin sangkar puter pelung dan assesorisnya. Dan juga ingin mewadahi semangat para para peternak puter pelung yang sudah mulai banyak tumbuh di wilayah Jember.
“Betul, itu yang kami inginkan bersama pengurus P4SI lainnya. Karena dengan terbentuknya organisasi P4SI Cabang Jember ini, komunitas puter pelung akan semakin mudah untuk menyampaikan aspirasinya. Ya mudah-mudahan dunia puter pelung Jember bisa bangkit,” tutur Didik yang diamini oleh Oky.
Sedangkan Beny, selaku koordinator juri. Selain mendukung dengan apa yang disampaikan oleh ketua P4SI Jember. Ia juga berharap, dengan adanya latbernil para juri-juri muda hasil diklat kemarin. Bisa langsung mempraktekan ilmunya, dengan memahami pakem penilaian puter pelung di lapangan sesuai AD/ART P4SI.
“Ia ini penting bagi para juri muda, agar cepat bisa memahami pakem penilaian puter pelung. Karena saat diklat kemarin, materi yang disampaikan banyak secara lisan. Dan hanya mendengarkan satu suara puter pelung dan itu lewat rekaman. Tapi di latbernil sekarang ini, suara puter pelung yang didengarkan lebih dari satu,” kata Beny.
Jadi dengan begitu, lanjut Beny. Teman-teman juri dituntut untuk lebih jeli, mendengarkan mana puter pelung yang bunyi. Dan juga harus memahami karakter dari masing-masing suara puter pelung sesuai dengan pakem penialaian. Yaitu suara depan, tengah, ujung, dasar suara dan iramanya.
“Saya yakin, kalau teman-teman yang ikut diklat punya niat jadi juri dan sering praktek seperti ini akan cepat bisa. Dari 21 orang juri yang ikut diklat kemarin yang hadir cuman 4 juri (satu dari Situbondo, satu Bondowoso dan dua dari Jember, tadi ditugaskan bergiliran. Nanti di latbernil berikutnya kita rooling dan siapa yang mau hadir ya kita tugaskan,” terang Beny.
Rupanya, hadirnya P4SI Cabang Jember sebagai wadah bagi komunitas puter pelung di wilayah Jember, betul-betul banyak ditunggu-tunggu. Buktinya, begitu ada gelaran latbernil kemarin, antusias penggemar puter pelung yang hadir cukup menggembirakan.
Lihat saja, dengan memakai tempat sementara, yaitu di indoor basecamp Sasana Beladiri Rambipuji, Jember. Dari 20 gantungan yang disiapkan oleh panitia, hanya menyisahkan dua gantungan saja yang kosong.
“Meski agenda latbernil ini persiapannya cukup mempet dan mendadak. Tapi saya cukup puas, karena antusias, dukugan dan kehadiran teman-teman puter pelung sangat menggembirakan. Terima kasih kepada semua yang hadir dan mohon ma’af, karena masih banyak kekurangan di sana sini,” kata Ardhianto Oky Wijaya yang ditunjuk sebagai ketua pelaksana.
Sementara, meski latbernil ini sifatnya hanya latihan. Khususnya untuk mengasa pemahaman juri hasil diklat. Namun jago-jago puter pelung yang hadir, rata-rata punya kualitas suara anggug yang siap bersaing. Buktinya, begitu peluit dibunyikan menandai babak pertama dimulai. Nyaris semua jago yang turun, langsung on fire saling bergantian memamerkan anggung suaranya.
Dikahir babak pertama, Laki Laki Bandel yang digantung di nomor 16, berhasil unggul dengan mendapat bendera 4 warna (43½). Sedangkan dibelakang, ada 4 jago yang mendapat nilai sama 43¼ (bendera 3 warna). Yaitu duet Sparko (gantungan 05) dan Mahapatih (gantungan 07), ada Laki Laki Bandel 3 (gantungan 06) dan Rengganis (gantungan 08).
Memasuki babak kedua, persaingan pun telihat mulai panas. Tak ketinggalan dari bibir lapangan, para pemilik burung terus mensupport kerja jagonya masing-masing. Agar mampu kerja maksimal dan mendapat nilai tetinggi dari juri.
Tapi nampaknya, Laki Laki Bandel yang memang tampil lebih ngotot dan stabil dengan performa terbaiknya. Di tiga babak berikutnya, jago yang jadi wakil dari Situbondo ini berhasil menjadi yang terbaik pertama. Setelah 4 babak penilaian, Laki Laki Bandel mampu mempertahankan dominasi nilainya. Dengan sukses mendapat bendera 4 warna 4 kali.
Sedangkan tiga amunisi yang diusung oleh H.Fery dari Kecong. Yaitu Mahapatih, Sparko serta Damar Wulan, berhasil mencuri juara 2, juara 3 dan juara 5. Sementara Rengganis milik bapak Tulus juga dari Kencong, sukses merebut juara 4.
Sebetulnya jago yang paling ditunggu-tunggu performanya adalah Sakera (gantungan 12) dan Zaskia Gotic (gantungan 15) milik Suyono. Pasalnya, dua jago tersebut sudah sering moncer diberapa lomba puter pelung lintas kota. Namun sayang, aksi keduanya tidak maksimal dan lebih banyak diam.
“Ya mungkin terlalu capek, karena minggu kemarin saya bawa ke lomba Sidoarjo dan masuk juara. Dan lagi pasangannya mau nelor, mungkin nanti nyampek rumah nelor. Ini yang membuat kerja keduanya tidak maksimal,” ujar Yono.
Secara keseluruhan, latbernil kemarin berjalan lancar dan kondusif dengan menerapkan Prokes (protokol kesehatan) Covid-19 yang ketat untuk memutus rantai pernularan virus tersebut. Dengan mewajibkan setiap peserta untuk memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Sekali lagi, saya selaku penanggung jawab mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan semuanya dan mohon ma’af karena masih banyak kekurangan. Jangan lupa latbernil berikutnya hari Minggu (28/2) besuk, mohon dukungan dan kehadirannya kembali teman-teman puter pelung,” tutup Didik Supriadi sang ketua P4SI Jember. *agrobur.