Lomba
Bali Menyama Braya bersama Ronggolawe Nusantara: Avatar, Renkarnasi, Red Angel dan Prabu Siliwangi Terbaik
EVENT Bali Menyama Braya yang dilansir Ronggolawe Nusantara (RN) berkolaborasi dengan Bali Peace yang digeber di Gantangan D’Tukad Kertalangu Denpasar, Minggu, 7 November 2021 benar-benar menyuguhkan suasana lomba berbeda dari biasanya. Lomba dengan motto: Teriak, Turunkan! berhasil membius kicau mania yang hadir. Sejak sesi pertama anis merah hingga kelas penutup lomba berjalan tertib tanpa teriak.
Walau ekspresi peserta tak terlampiaskan karena menahan teriakan, namun di balik itu, peserta bisa menikmati, melihat, membandingkan dan menilai satu persatu burung yang bertarung hingga bisa menerima setiap hasil yang diputuskan dewan juri Ronggolawe Nusantara yang dipimpin Mr. Rahmad.
Dari 20 kelas yang dibuka, panitia menetapkan burung terbaik yakni Avatar terbaik di kelas murai batu, Renkarnasi terbaik di kelas cucak ijo, Red Angel terbaik di kelas anis merah dan Prabu Siliwangi terbaik di kelas kacer.
Avatar sukses dinobatkan sebagai yang terbaik di kelas murai batu setelah memborong dua poin di posisi puncak dan sekali sebagai runner up. Debutan D’Tukad ini tampil eboh di sesi pertama, kemudian digeser oleh Pasopati setelah menunjukkan perfoma terbaiknya, namun Avatar kembali unggul dan mengambil alih podium utama.
Di kelas cucak ijo, Renkarnasi sempat tertinggal di sesi awal. Namun di laga kedua Renkarnasi debutan Mr. Yudi dari Pegasus langsung menyodok terdepan. Renkarnasi sempat tertinggal di posisi keempat di bawah Gendhis, Pamungkas dan Brojol namun di sesi keempat Renkarnasi kembali ke puncak dan mengantarkan sebagai cucak ijo terbaik.
Red Angel berhasil menyabet burung terbaik anis merah setelah sempat kehilangan poin di sesi pertama. Namun dua sesi tersisa, debutan Mr, Nguah ini tampil mewah dan borong dua laga tersisa dan mengantarkan sebagai anis merah terbaik.
Sedangkan Prabu Siliwangi yang mulai melejit kepiawaiannya dalam memainkan lagu-lagu seperti kenarian, love birdan, gerejaan bahkan cililinan ini yang dipadu dengan gayanya yang eksotis berhasil mengantongi satu poin di kelas utama. Sementara di leg kedua Prabu Siliwangi digeser Moro Seneng yang naik menduduki singasana. Namun dengan mengantongi satu poin di kelas utama dan sempat sebagai runner up, Prabu Siliwangi milik Irul-BML dinobatlan sebagai kacer terbaik.
Mr. Totok Rebin, salah satu tim Bali Peace yang ikut juga merancang kemasan lomba tanpa teriak dengan moto ‘’Teriak, Turunkan!’’ tidak terlepas dari harapan untuk mewujudkan lomba yang benar-benar nyaman, dengan menjunjung tinggi sportifitas. Setiap peserta hanya dibolehkan menduduki kursi yang sudah memiliki nomor yang sesuai dengan nomor gantangan. Dengan demikian, jika peserta berteriak meski tanpa menyebutkan nomor gantangan, panitia akan tahu burung yang diteriaki. Ada beberapa peringatan yang akan disampaikan sebelum didiskualifikasi.
‘’Kami berharap kemasan yang kami suguhkan kepada kicau mania bisa menjadi role model lomba di masa depan,’’ ujar Totok Rebin yang diamini pantia lainnya.
Bersama Mr. Rahmad Bali mewakili Ronggolawe Nusantara, Mr. Totok Rebin menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah berkenan hadir meski beberapa agenda lomba secara bersamaan ada di Bali. Totok Rebin yang mewakili panitia dan dewan juri menyampaikan permohonan maaf jika sebelum, selama dan setelah penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan.
Selanjutnya, selain laga di kelas murai batu, cucak ijo, anis merah dan kacer, juga ada beberapa kelas yang juga tak kalah ketat persaingannya. Di antaranya di kelas cendet yang menghadirkan Dracula dan Super Hero yang berbagi poin.
Di kelas hwamei yang membuka dua kelas juga tejadi pertarungan sengit. Namun Lemo kembali unggul di kelas utama. Di leg kedua Cancer berhasil menyalip dan bertengger di posisi pucak.
Masih ada kelas anis kembang yang mengorbitkan Arthur yang double winners dan Mama Muda yang rajin membororng juara di kelas love bird dewasa fighter. Selengkapnya, daftar kejuaraan disajikan berikut ini. (gde)