Puter Pelung
Bali Bangkit P4SI Bali – ‘Kerjasama Kita Bisa’, Sabda Pralina dan Tragedi Duduki Podium Utama
SETELAH lama terhenti akibat pandemi Covid-19, aktivitas Perkumpulan Penggemar dan Pelestari Puter Seluruh Indonesia (P4SI) wilayah Bali kembali bangkit. Kebangkitan P4SI tidak saja melakukan perombakan kepengurusan juga sekaligus menggeber lomba bertajuk Bali Bangkit pada Minggu, 27 Desember 2020 di lapangan D’tukad Kertalangu Denpasar.
Antusias puter pelung mania untuk menghadiri lomba Bali Bangkit ini begitu luar biasa. Tidak saja dihadiri kalangan usia tua yang diidentikkan dengan penggemar puter pelung, tetapi juga banyak menghadirkan penggemar muda yang justru lebih energik, gesit dan bersemangat dalam berlomba dan juga sebagai panitia. Walaupun ada empat gantangan yang kosong dari seluruh gantangan yang sudah terisi, itu tidak lain karena peserta yang sudah memesan tiket dengan serta merta membatalkan secara mendadak kehadirannya sehingga panitia tidak sempat untuk menawarkan kepada peserta yang lain yang sesungguhnya masih banyak yang berminat.
Ketua P4SI Bali MadeTendha menyampaikan bersyukur lomba Bali Bangkit P4SI Bali sudah berjalan dengan lancar, tertib dan menghasilkan burung-burung juara sesuai hasil dari penilaian juri. Hal ini tidak terlepas dari keguyuban rekan-rekan pelung mania yang begitu bahu-membahu menggelar lomba baik dari persiapan yang harus membuat bendera, piagam, tiket dll termasuk mempersiapkan trofi eksklusif.
Pada lomba kemarin juga dimeriahkan undian doorprize bermacam barang, dan ada juga burung lelangan dari tetasan ring TA dan Wiana BF. ‘’Kami juga menyediakan konsumsi yang lebih dari cukup, dan sengaja melebihkan buat rekan-rekan yang kepingin menikmati lomba puter pelung,’’ terang Made Tendha.
Sesuai dengan filsafat Puter Pelung, lanjut Made Tendha bahwa puter pelung mau mengeram atau ngeloloh walaupun bukan anaknya sendiri atau burung sejenis. Berkaca dari kasih sayang yang ditunjukkan puter pelung yang mengedepankan kebersamaan dan kerjasama demikian pula dengan organisasi P4SI akan bisa berjalan dengan baik membutuhkan kebersamaan dan kerjasama sehobi untuk mencapai harapan dimana mampu menggairahkan dan mengembangkan penggelar puter pelung sehingga bisa berkiprah di ajang nasional.
Apa yang sudah dilakukan P4SI Bali khususnya pada lomba kemarin yang berjalan sukses, Made Tendha sudah melaporkan kepada Ketua P4SI Pusat. P4SI Pusat mendukung penuh program dan kegiatan yang dilakukan P4SI Bali dan mengharapkan kegiatan lomba terus dilaksanakan secara rutin untuk menggairahkan pemain-pemain pemula yang terus tumbuh di daerah. Ketua P4SI Pusat pun siap mendorong lomba besar bertaraf nasional bisa digelar di Bali tahun 2021.
P4SI Bali melalui Made Tendha juga mendapat dukungan dari organisasi penggemar puter pelung di Lombok. Bahkan sudah menyatakan sikap penggemar puter pelung di Lombok siap hadir jika P4SI menggelar lomba dan begitu sebaliknya. ‘’Kami bersyukur di tengah keterbatasan yang ada, kami justru mendapat dukungan tidak saja dari kalangan muda yang mau berpeluh di kepanitiaan, begitu juga penggemar pelung di Bali, juga dukungan justru datang dari Pusat dan penggemar dari Lombok,’’ ujar Made Tendha seraya menyampaikan dengan mottonya ‘’kerjasama kita bisa’’.
SABDA PRALINA DAN TRAGEDI TERDEPAN
Di tengah ramainya peserta mengikuti Bali Bangkit P4SI kemarin, Sabda Pralina milik Agus Wedastra dan Tragedi milik Wayan Mulyawan sukses memetik kemenangan setelah melalui pertarungan selama empat babak.
Sabda Pralina bercincin MDK 027 ini menjuarai kelas dewasa utama setelah tiga kali berturut-turut mengantongi bendera empat warna dengan nilai 43 ½ dari babak kedua sampai keempat. Sementara juara dua jatuh pada gantangan 10 milik Agung Darmawan dimana tiga kali mendapat tiga warna di babak ketiga sempat meraih empat warna.
Sementara itu Tragedi milik Wayan Mulyawan bergelang Majesty 18 sukses menduduki podium utama di kelas madya setelah dua kali mengantongi tiga warna di babak ketiga dan keempat dan juga sempat dua kali meraih bendera dua warna. Tragedi mendapat perlawanan dari Nirmala milik dr. Ardana yang bertengger di gantangan 55 yang juga dua kali meraih tiga warna di babak pertama dan keempat dan dua kali meraih dua warna. Para juara selain mendapatkan piagam penghargaan juga trofi eksklusif dari panitia.
Ketua P4SI Bali Made Tendha mewakili panitia dan juri yang bertugas mengucapkan terimakasih kepada seluruh penggemar puter pelung yang sudah berkenan hadir. Terimakasih juga disampaikan kepada pihak sponsorship, begitu juga penyumbang burung lelangan. Melalui media ini panitia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. Selamat Tahun Baru 2021. (gde)