Lomba
Bagero Singing Contest Award 2019 di Denpasar 14/7: Jatayu dan Gulteng Juara Umum, Kuda Lumping, Jiwo, Oman, Rocky dan Rebon Terbaik

AREA parkir GOR Ngurah Rai Denpasar menjadi sakti event Bagero Singing Contest Award 2019 bersama juri Oriq Jaya, Minggu 14 Juli 2019 kemarin. Dihadiri ratusan kicau mania menobatkan lima burung terbaik dan menetapkan Jatayu BC sebagai juara umum BC dan Gulteng sebagai juara umum single fighter. Sukses Jatayu dan Gulteng selain turun dengan gaco-gaconya juga dukungan yang diberikan dari para pemain.

Kelima gaco yang berhasil unggul di kelasnya yakni Kuda Lumping yang mendominasi di kelas kenari, Jiwo yang tampil eboh di kelas love bird dewasa, Oman yang tampil ciamik di kelas paud, Rocky yang begitu mewah di kelas cucak ijo dan Rebon yang menunjukkan kedahsyatannya di kelas murai batu.

Kemeriahan tidak saja terjadi saat berlangsungnya lomba, juga di akhir acara ketika undian doorprize yang cukup banyak. Budi Bagero mewakili panitia dan juri mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah bersedia hadir dan merasakan sensasi Bagero Singing Contes Awad 2019 yang dipusatkan di GOR Ngurah Rai Denpasar.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang memberikan dukungan sponsor. Antara lain Mr. Baim BSF Bali, D’Yan Samurai, Gde Adi Doni, Noja STR, ATB, Naths BF, Nank Etonk dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu. ‘’Sekali lagi kami ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya,’’ ujar Budi Bagero seraya memohon maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan.

Bagaimana pertarungan masing-masing kontestan hingga bisa menembus burung terbaik, diawali naiknya kelas punglor merah yang menempatkan Cupetong milik Ibnu Ruspandi sebagai pemenang.

Dilanjutkan kelas cucak ijo GP2S. Jarot yang menempati posisi 28 tampil rajin. Melancarkan beberapa tembakan di sela rolingannya menempati podium utama. Namun di leg kedua, Jarot dihadang Rocky milik Febry/Wawa dari Elang Hitam. Berhasil mengkombinasikan antara rolingan dan tembakannya Rocky tak terbendung mengambil alih posisi puncak.


Bahkan di dua laga yang tersisa, Rocky kembali tampil top perfoma dan berhasil menyapu bersih. Dengan tiga kali menduduki posisi puncak, Rocky dinobatkan sebagai cucak ijo terbaik.

Memasuki laga love bird dewasa, juri dari Oriq Jaya mengambil posisi di pinggir arena. Jiwo milik Hendri mengawali kemenangannya di sesi awal setelah mengantongi 1470 poin. Menyisihkan Dewa Air debutan Edi BW yang meraih 1270 poin. Memasuki leg kedua, Putra Dewata milik Multi Karya berhasil mengambil alih posisi puncak dengan 1530 poin menggeser Jiwo di tempat kedua dengan 1375 poin.

Pertarungan semakin sengit. Memasuki leg ketiga, Yank 86 milik H Samsul berhasil melaju kencang dengan nilai kekean yang mencapai 2110, meninggalkan jauh Jiwo dengan 1760 poin di tempat kedua. Setelah jeda, Putra Dewata kembali bangkit dan memenangkan leg keempat menggeser Yank 86 dan Jiwo.
Namun Jiwo mulai ganas. Di laga kelima dan keenam, Jiwo tak terbendung menduduki podium utama. Dengan hasil hattrick dan menempati dua kali posisi kedua dan sekali ketiga, Jiwo menang mutlak menyandang gelar love bird dewasa terbaik.

Di laga partai neraka murai batu, Gladiator milik Mr. Dian Arif sempat memimpin di leg utama. Piawai mengkombinasikan rolingan, besetan dan tembakannya yang panjang menempati posisi puncak. Namun Rebon milik Mr. Komang yang sempat tertinggal berhasil melaju ke puncak. Dengan permainannya yang energik Rebon tarung bebas dengan Predator besutan Gede Batam.

Walaupun sempat tertinggal di posisi runner up di babak pamungkas setelah Penyelamat debutan Mr. Wibi mengambil alih podium utama, namun Rebon yang sebagai runner up tetap menenangkan murai batu terbaik setelah menempati posisi ke-3,1 dan 2.

Laga paud yang membuka lima kelas, menempatkan Omen sebagai paud terbaik. Omen milik Aszka unggul di laga pembuka dengan meraih 2385 poin disusul Si Liang dengan 2185 poin, dipepet Messi dengan 2165 poin.

Di leg kedua Putri milik Chuk’s berhasil melaju ke puncak setelah mengantongi 1650 poin di atas Granath’s dengan 1445 poin dan Oman yang meraih 1420 poin. Pertarungan terus berlanjut dan menempatkan Lokomotif tampil terdepan dengan 2140 poin disusul Oman dengan 1870 poin.
Oman akhirnya berhasil kembali menduduki podium utama dengan 1820 poin disusul Jendral milik Edi Aryawan dengan 1665 poin dan Lokomotif yang melorot dengan 1375 poin. Granath’s yang sempat sebagai runner up berhasil melaju ke puncak.

Tak kalah seru pertarungan di kelas kenari yang membuka tiga kelas. Kuda Lumping milik Gde Adi Doni yang sempat tertinggal di leg pertama oleh Goblin milik Rudi KD, berhasil membalas di dua laga tersisa. Dengan hasil double winners Kuda Lumping sukses menyabet kenari terbaik.

Masih ada sederet pertarungan di kelas baby yang mengorbitkan Desy Sexy, Bib-Bib, dan Raja serta Edith di kelas kembang, Raja Sawer di kelas kacer, Mayora di kelas konin, dan Bejo di kelas cendet.

‘’Sekali lagi, kami segenap panitia dan juri mengucapkan terimakasih dan mohon maaf jika ada salah-salah,’’ pungkas Budi Bagero yang didampingi pengelola GP2S Turah Pram Ningrat. *agrobur3

