Perkutut
Arman Firdaus Pamekasan, Pendatang Baru yang Perlu Diwaspadai, Prestasi Orbitannya Sudah Bermunculan
Resmi bergabung dalam komunitas hobi burung perkutut tanah air belum 1 tahun. Meski demikian, kehadirannya jangan sampai membuat lawan lengah, karena bisa disalip dari kiri tanpa sirine pemberitahuan. Dengan usia yang masih seumur jagung, Arman Firdaus sudah berhasil mencuri perhatian kung mania tanah air.
Beberapa amunisi koleksi yang diboyong dari beberapa peternak, sudah bisa menjadi parameter bahwa Arman Firdaus bukanlah peserta kelas teri. Eksistensinya sudah mampu membuat fakta bahwa kung mania satu ini layak untuk diperhitungkan dalam perebutan posisi kejuaraan dikelas yang diikuti.
Beberapa amunisi orbitannya sudah berhasil menembus ketatnya persaingan di dalam arena. Raider, perkutut produk ternak CTP yang menjadi satu diantara sekian amunisi miliknya sudah membukukan kemenangan dalam tarung yang sudah dilakoni. Unjuk kebolehan dalam tarung perdana perdana gelaran di Tulungagung.
Turun di kelas piyik yunior, Raider berhasil meraih prestasi kelima. Dengan pengalaman yang masih minim dan usia yang masih terlalu dini, Raider mampu membuktikan diri menjadi calon petarung handal di masa depan. Tarung berikutnya di even Lumajang, tersingkir di luar nominasi 10 besar.
Tapi itu bukanlah kabar buruk baginya. Nah, pertarungan lanjutan dilakukan dalam ALF Cup di Lapangan Royal Family Semarang, dua hari sekaligus yakni Sabtu dan Minggu, 11 dan 12 Desember 2021. Pilihan tersebut semakin membuat Arman Firdaus makin optimis memprediksi masa depannya.
Saat turun di Kelas Piyik Yunior, Sabtu 11 Desember 2021, Raider berhasil membawa trophy juara kesembilan. Sehari kemudian yakni Minggu, 12 Desember 2021, Raider kembali diikutkan pada Kelas Dewasa Yunior dan berhasil meraih podium ke 13. “Alhamdulillah Raider masih dapat urutan juara meski dua hari berturut-turun diikutkan lomba, ternyata masih bisa juara,” ungkap Arman Firdaus.
Tarung terbaru yakni di even Kediri Bangkit, pada Minggu 19 Desember 2021. Kelas Piyik Yunior yang dipilih, akhirnya menetapkan Raider sebagai peraih posisi ketiga. Hasil yang sangat disyukuri oleh Arman Firdaus. Nampaknya performa yang dipertontonkan, semakin hari menunjukkan kemajuan yang diinginkan.
Prestasi yang sudah berhasil dibukukan ini diakui Arman Firdaus berasal dari campur tangan Wawan WKP sang perawat sekaligus pengorbit burung tersebut. “Saya berterima kasih kepada Gus Wawan yang telah banyak membantu saya mengorbitkan burung juara, tanpa bantuannya tidak mungkin bisa memiliki burung yang bisa meraih juara di lomba” terang kung mania asal Pamekasan Madura.
Wawan WKP sendiri mengakui bahwa itu adalah sebagai bentuk tanggungjawab yang harus dilakukan. “Saya diserahi tugas oleh Pak Firdaus untuk merawat sekaligus melombakan burung-burung yang ada di rumah, maka saya harus betul-betul bisa memenuji keinginan dan harapan beliau,” jelas Wawan WKP.
Bahkan Wawan mengaku senang bisa bekerjasama dengan Arman Firdaus. “Saya diserahi untuk mencari burung, kemudian merawat dan mengorbitkan di lomba. Pak Firdaus sendiri percaya pada saya, sehingga saya harus bisa memegang tangungjawab tersebut dengan sebaik-baiknya,” sambun Wawan WKP.
Arman Firdaus sendiri mengaku pasrah dalam hal ini. “Terus terang saya orang baru, jadi saya masih belum begitu paham soal perkutut, tapi saya senang, makanya saya mencari orang yang benar-benar dan pas untuk bisa membantu saya dalam mengorbitkan burung juara, makanya saya percayakan pada Gus Wawan,” tambah Arman Firdaus lagi.
Selain Raider, ada deretan amunisi yang juga sudah memunculkan prestasi apik. Sebut saja Perkasa, perkutut ternakan Nusantara Bird Farm Sampang. Prestasinya terukir dalam gelaran Latber Sikumbang Sidoarjo pada Kelas Piyik Yunior sebagai juara kelima. Hasil tersebut juga disyukuri karena persaingan pada saat itu begitu ketat.
Dalam gelaran yang sama, Arman Firdaus juga berhasil meloloskan perkutut bernama Mandalika ring WKP Bird Farm Juanda Sidoarjo dari kandang Red. Saat itu raihan prestasi berada pada posisi keempat Kelas Piyik Bulu Coklat. Nampaknya prestasi tersebut belum membuatnya berhenti untuk menambah koleksi amunisi.
Arman Firdaus kembali melakukan take over dua perkutut sekaligus yakni produk ternak CTP Bird Farm Bangkalan dengan nomor gelang CTP 1026 dan Kurnia Agung Bird Farm Purworejo bergelang 109. Kedua produk ini resmi menjadi miliknya berkat referensi dari Deny SB sang perawat handal asal Sampang Madura.
“Saya dapat kabar dari Deny kalau ada burung prospek, ring CTP dan Kurnia Agung, setelah saya cek, ternyata memang burung masa depan. Setelah saya kabari Pak Firdaus ternyata setuju dan mantap untuk menambah amunisi lagi,” ungkap Wawan WKP. Maka terjadilah transaksi teranyar dua calon penguasa lapangan.
Tidak disebutkan berapa rupiah yang dikeluarkan untuk mendapatkan kedua burung tersebut. Namun yang pasti Wawan WKP dan Denny SB mengaku bahwa burung masa depan pastinya memiliki bandrol yang tidak murah. Rencana kedua burung ini akan langsung diorbitkan dalam waktu dekat.