Perkutut
Antony Pekanbaru Riau Come Back, Setelah Sukses Jelajah Event di Malaysia, Bangkok dan Thailand, Kini Siap Ramaikan Konkurs di Indonesia
Empat bulan lalu, Antony menyatakan kembali untuk menekuni hobi perkutut yang sudah lama ditinggalkan. “Cukup lama saya vakum main perkutut. Kalau tidak salah sejak tahun 2006 lalu, saya berhenti karena ada kesibukan lain yang tidak bisa saya tinggalkan. Awal saya main perkutut tahun 1994,” terang Antony.
Ada cerita menarik dibalik kembalinya kung mania senior ini. Ketika itu, ada urusan ke Bangkok. Pada saat yang bersamaan, disana ada kegiatan lomba perkutut bertajuk King Cup. Tidak ingin melewatkan gelaran tersebut, Antony sempatkan melihat langsung untuk melepas rasa kangeng terhadap hobi yang pernah ditekuni.
Tanpa sadar, ada keinginan untuk kembali menekuni hobi perkutut setelah melihat lomba King Cup. Sejak saat itulah Antony menyatakan ingin kembali berada di dalam komunitas perkutut. Keseriusan untuk kembali dibuktikan dengan memboyong beberapa perkutut di Bangkok untuk dibawa ke Pekanbaru Riau.
Tidak butuh waktu lama, Antony terus menambah koleksi perkutut produk luar. “Setelah saya membeli burung dari Bangkok, saya juga berburu ke Malaysia dan Singapure, untuk mendapatkan perkutut yang saya inginkan. Rasanya keinginan untuk kembali ke dalam lapangan sudah tidak bisa dihentikan lagi,” ungkap Antony.
Bahkan kesibukan yang sempat menyita waktunya, lambat laun mulai ditinggalkan hanya demi fokus untuk urusan hobi perkutut. Pasca kembali ke hobi lama dan setelah amunisi sudah terkumpul, Antony beberapa kali mengikuti gelaran di Bangkok, Malaysia dan Singapure mewakili kung mania Indonesia.
“Burung-burung yang saya beli dari luar, memang sengaja saya peruntukkan untuk berlomba disana, sesuai dengan kriteria dan tipe burung yang dilombakan,” sambung Antony. Pilihan tepat terhadap burung lomba, ternyata tidak meleset. Sebagai kung mania senior, rasa dan feeling terhadap burung juara masih tetap tersimpan di memorinya.
Hal ini dibuktikan dengan berbagai kejuaraan yang diikuti dengan hasil sebagai juara. Konkurs terakhir yang diikutinya adalah saat mengikuti gelaran di Malaysia pada bulan Oktober 2023. Antony yang mewakili kung mania Indonesia berhasil meraih juara ke 4 pada Kelas Kategori B (tipe suara medium).
Kemenangan ini menambah koleksi panjang prestasi yang pernah juga diraih sebelumnya pada event-event di luar seperti Bangkok, Singapure dan Malaysia. Kini, Antony mengaku siap meramaikan kembali hobi perkutut di Indonesia, khususnya di Pekanbaru Riau Sumatera Tengah sebagai kampung halaman.
“Saat ini saya lebih banyak beli burung Indonesia, karena irama lebih panjang dibandingkan sama burung luar,” kata Antony lagi. Beberapa kegiatan lomba perkutut di Padang, Payakumbuh dan Sungai Pagar menjadi lokasi menyalurkan hobi perkututnya. Hasilnya memang tidak mengecewakan.
Beberapa kegiatan yang diikutinya, Antony berhasil masuk daftar kejuaraan. Adapun burung yang diorbitkan di Indonesia, adalah burung-burung yang pernah dibeli dari luar dan ditambah perkutut produk Indonesia, seperti OTE Jombang. Antony mengaku harus memiliki burung produk dalam negeri untuk menyesuaikan dengan tipe dan karakter lomba di Indonesia.
“Alhamdulillah saya mendapatkan burung OTE dibantu Mas Amir. Ada beberapa burung yang sudah pernah meraih juara da nada juga yang masih dalam proses persiapan untuk turun lomba. Mudah-mudahan hobi ini bisa membuat saya semangat dan senang untuk terus menekuninya, sehingga bisa lebih awet,” harap Antony.
Disampaikan juga bahwa perkembangan hobi perkutut saat ini dirasa luar biasa. “Saya melihat saat ini perkembangan hobi perkutut di Indonensia luar biasa, secara kualitas juga bagus-bagus,” sanjung kung mania yang merencanakan untuk membangun kandang ternak beserta showroom perkutut.
Harapan ke depan di Sumatera yang saat ini dirasa kurang banyak agenda lomba, bisa segera mengalami perkembangan yang luar biasa. Saya melihat Sumatera nampak vakum dan kurang semangat dan berharap bisa rama lagi, makanya saya berusaha membeli produk peternak di Sumatera bisa mereka semangat untuk ternak dan hobi makin rame,” kata Antony lagi.
Ketika menekuni hobi, Antony mengakut tidak pernah memikirkan untuk rugi, yang penting hobi bisa terus tersalurkan dan merasa senang serta enjoy, sehingga tujuan untuk mencari hiburan di hobi perkutut benar-benar menjadi kenyataan. “Kalau dihitung untuk rugi, ya pasti rugi, tapi saya tidak pernah memikirkan hal itu, yang penting senang dan hobi tersalurkan,” terang Antony mengakhiri obrolan.