Lomba
Anniversary Inkjected: Ramai Sampai Akhir, 6 Jawara Dinobatkan Sebagai Burung Terbaik
INKJECTED Tatto Bali bekerja sama dengan Lege Liang Entreprize menggelar lomba burung bertajuk Anniversary Injekted pada Minggu, 4 Juni 2023 di Gantangan Lege Liang Mahendradata Denpasar. Lomba yang dikemas special ini mampu menyedot perhatian kicau mania Denpasar. Bahkan sejak kelas branjangan naik, rata-rata tiga sesi kelas yang dibuka tiap jenis burung seluruh kicau mania yang hadir tidak beranjak sampai akhir lomba.
Agus dari Inkjected Tatto Bali mengucapkan terimakasih atas kehadiran kicau mania di gelaran ulang tahun Inkjected. ‘’Kami mohon maaf jika selama penyelenggaraan ada hal-hal yang kurang berkenan dan terimakasih juga kepada dewan juri yang bertugas,’’ ucap Agus yang kali ini lebih memperhatikan gelarannya agar benar-benar berjalan fairplay sehingga setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk bisa meraih juara.
Memang benar, sejak sesi pertama di kelas branjangan dibuka, hingga lomba berakhir jumlah peserta tetap stabil. Pertarungan yang begitu ketat di masing-masing kelas setiap gaco harus berjuang di tiga kelas yang diikutinya agar bisa dinobatkan sebagai burung terbaik. Tercatat enam burung ditetapkan sebagai burung terbaik yakni Jenius terbaik di kelas SRDC, Siliwangi di kelas kacer, Joker di kelas cucak ijo, Brajamusti di kelas kenari, Akatzuki di kelas hwamei dan Indigo di kelas murai batu.
Jenius milik ARP dari KSMXTMR tak tanggung-tanggung berhasil menggilas tiga kelas yang diikutinya. Dengan tampilannya yang nancep memainkan rolingan dengan beragam lagu-lagunya yang ciamik sepanjang penilaian membuat Jenius hattrick di kelas SRDC dan bisa membawa pulang trofi eksklusif.
Di kelas kacer, Siliwangi berhasil dinobatkan sebagai kacer terbaik. Tak mudah memboyong trofi terbaik di kelas kacer karena ada Baruna milik Tut De Ariana dari duta ARB Cup 2 yang juga tampil istimewa. Di sesi pertama Baruna berhasil menduduki podium utama disusul Raja Kelana. Saat di sesi pertama Siliwangi menempati posisi kelima.
Namun di babak kedua giliran Kimoyang milik Chika yang sukses naik singgasana bersama Siliwangi yang berada di posisi kedua. Sedangkan Baruna berada di urutan ketujuh.
Memasuki babak ketiga, Siliwangi akhirnya berhasil melaju ke puncak bersanding dengan Baruna di posisi kedua. Menang di nilai pendukung karena sempat bertengger di posisi kelima akhirnya Siliwangi dinobatkan sebagai kacer terbaik.
Joker milik Mr. Gabeng di kelas cucak ijo hanya meraup 150 poin berhasil meraih ijo terbaik. Joker kalah di kelas utama 125K oleh Jarjit milik Ivan, namun di kelas 75K unggul di posisi puncak dan di kelas 80K berada di posisi kedua di bawah President milik Mr. Widhi.
Yang tak kalah seru pertarungan di kelas komunitas Hwamei. Sebanyak 25 peserta yang hadir di kelas ini tak ada yang beranjak hingga sesi ketiga berakhir. Akatzuki yang tampil nancep dengan rolingannya yang tanpa jeda berhasil double winners. Hanya sekali lepas di posisi kedua kelas Hwamei A digeser Monster milik Mr. Dewa. Debutan Mr. Oka ini pun akhirnya dinobatkan sebagai Hwamei terbaik.
Ada juga kelas kenari yang pesertanya menembus 30 burung. Bahkan sampai sesi ketiga jumlah peserta masih stabil. Sesesi pertama 27 burung, sesi kedua 30 burung dan sesi ketiga 20 burung. Brajamusti milik Mr. Big berhasil mendominasi nilai. Sempat di posisi puncak kelas utama kemudian masuk peringkat dan terakhir menduduki posisi ketiga sehingga ditetapkan sebagai kenari terbaik.
Kelas yang paling eboh yakni kelas murai batu yang membuka sampai empat kelas. Dua gaco berhasil tampil memukau dengan kerjanya yang eboh. Seperti Indigo mlik Yan Mul yang tampil dengan lagu kenarian dan murai airnya yang ngeban sepanjang penilaian. Tampil dengan sujud-sujud sambil memainkan rolingan dan sesekali melancarkan tembakan murai air yang panjang Indigo merebut dua kelas di posisi puncak.
Begitu juga Picollo milik Mr. Agus yang juga double winners setelah tampil garang melancarkan tembakan-tembakan di lapangan. Indigo ditetapkan sebagai murai batu terbaik karena selain dua poin di posisi puncak juga sempat berada di posisi runner up dan di posisi ketiga. Sedangkan Picollo sempat juga menduduki peringkat keempat.
Dari pertarungan yang terjadi di Anniversary Inkjected, bahwa sejak sesi pertama sampai berakhir lomba berjalan tertib tanpa teriak dan satu pun tidak ada peserta yang komplain. Sepertinya kicau mania yang hadir begitu paham penilaian yang dilakukan oleh juri dari Lege Liang benar-benar sudah mendekati seperti yang diharapkan peserta yang fairplay.
Bukti bahwa peserta ramai dan bertahan hingga lomba berakhir tanpa ada komplain adalah jawaban bahwa menggelar lomba sesungguhhya sederhana jika ingin peserta mau datang. Kuncinya ada di dewan juri yang bertugas. Selanjutnya panitia yang juga fairplay memberikan hadiah kepada pemain yang tidak asal potong. Komitmen panitia dari awal berapa besaran nilai voucher mesti ditepati jika tidak ingin dicemooh pemain.
Gus De Ajus yang mengawal penilaian kemarin mengaku bangga dengan kinerja jurinya yang begitu focus menggunakan hati nuraninya untuk menentukan pilihannya. Mereka memang diberikan kebebasan untuk menilai tetapi tetap yang utama setiap juri punya pemahaman pakem yang sama tentang kriteria kualitas burung. Baik soal durasi kerja, rolingan, isian dan irama termasuk jenis -jenis kesalahan burung. Dan tentunya dari semua pakem itu baru ada subjektivitas juri, atau kepekaan juri mencermati keseluruhan kerjanya. Bukan subjektivitas karena ada muatan sehingga menjadi beban dan membuat penilaian menjadi pincang yang akhirnya tidak tepat sasaran sesuai pemahaman umum kicau mania.
‘’Sekali lagi terimakasih buat kicau mania yang sudah hadir dan setia berlomba sampai akhir dan mohon maaf jika kami membuat kesalahan selama penyelenggaraan lomba,’’ ucap Gus De Ajus sesaat menutup lomba dengan membuka undian doorprize. (gde)
BERIKUT FOTO-FOTO PARA JUARA