Anniversary Bang Linyo Cup II 7/7: Golden Boy, Robin Hood, Ribon, Dewa Air, dan Panjul Terbaik, Duta KBS dan Two Brothers Juara Umum

Dalam rangka ulang tahun Bang Linyo ke-34 yang jatuh pada 7 Juli 2019 kemarin digelar Anniversary Bang Linyo Cup II di Gantangan Anyar Persada Peguyangan Denpasar. Lomba berjalan meriah di tengah padatnya jadwal lomba kemarin. Sedikitnya 800-an peserta ikut memeriahkan event yang dieksekusi Oriq Jaya yang juga bertepatan dengan Bang Linyo akan segera melakukan akad nikah dengan pujaannya yang kemarin juga hadir di tengah-tengah lapangan.

Diawali naiknya kelas punglor merah, sederet gaco menunjukkan kelasnya. Seperti Histeris milik Mr. Bowok yang digantang di nomor 33.  Tampil dengan gaya doyong bersaing dengan Golden Boy milik Agus Marga yang berada di nomor 15. Sama-sama doyong, keduanya memainkan lagu-lagu yang rapat dan kasar. Histeris akhirnya memenangkan pertarungan.

Di leg kedua yang jumlah pesertanya malah bertambah, Golden Boy tampil stabil. Lelep sepanjang penilaian, bersaing ketat dengan Maharaja debutan Ari Antox. Golden Boy  pun berhasil membalas.

Bahkan ketika turun di leg ketiga kelas GAP, Golden Boy kembali meraih koncer A penuh. Kali ini bersanding dengan Jaya Pangus debutan Maha dan Anarkis milik Agung Pool yang sempat di posisi 5 dan 6.

Masih menyisakan satu kelas terakhir, giliran Trisula milik Dex Body yang tampil terdepan. Dibayang-bayangi Freedom dan Anarkis yang kembali mempertahankan posisi ketiga. Golden Boy yang double winners ditetapkan sebagai anis merah terbaik.

Di kelas panas cucak ijo yang stabil di kisaran 40-an peserta, Tirani milik Boby Trash berhasil unggul di leg pertama. Sempat bersaing ketat dengan Komando dan Rocky milik Febry dari Elang Hitam.

Namun di laga kedua, Bentir berhasil mengambil alih posisi puncak. Tampil dengan tembakanya yang panjang-panjang, Bentir bersaing ketat dengan Monster milik D’Yan Samurai  yang juga piawai memainkan rolingan yang dikombinasikan dengan tembakan-tembakan panjangnya. Ada Papangkulo milik Agus yang menempati posisi ketiga.

Pertarungan terus berlanjut.  Di laga ketiga Robin Hood yang masih terasa lemas pasca menempuh perjalanan ke Paku Alam Jogja, tampil dengan gaya ngentrok sambil memainkan roll tembaknya yang tajam. Gacor sepanjang penilaian Robin Hood memenangkan leg ketiga.

Masih satu kelas lagi, Pajero milik Kawok melejit ke podium utama bersama Narkoba debutan Hary di tempat kedua. Sementara Robin Hood kebagian di posisi keempat. Namun karena stabil di tiga kelas meraih ijo terbaik.

Dari partai panas lanjut ke partai neraka murai batu. Pecut Sakti milik Mr. Baim yang kondisinya semakin top perfoma tak terbendung menduduki kursi singasana.  Pecut Sakti tampil dengan kombinasi rolingan bermacam lagu dan tembakan cililin yang santer terdengar. Pecut Sakti dipepet Xpander milik Roy Kancil yang juga piawai memainkan rolingan dengan tonjolan-tonjolannya yang ciamik.

Di leg kedua dengan jumlah peserta yang membludak, Pasopati milik Dewa Oping berhasil unggul setelah sempat tertinggal di tangga kelima. Tampil elegan dengan memainkan rolingan dan sesekali melancarkan tembakan lagi-lagi Xpander membayang-bayangi. Xpander gacor memainkan rolingan, besetan dan tembakan  bervolume tebal. Bahkan sempat melancarkan tembakan cililin sesaat penilaian berakhir.

Memasuki sesi ketiga, para jago mulai kelelahan. Namun Black Bonanza yang berekor pendek tampil lincah. Energik mengkombinasikan antara rolingan dan tembakan berhasil naik podium utama. Ribon yang juga memainkan jurus mautnya memepet di posisi runner up.

Bahkan di laga penentu, Ribon tampil teratas dikawal Gladiator di tempat kedua. Tampil optimal di dua laga, Ribon ditetapkan sebagai murai batu terbaik.

Tidak kalah seru terjadi di kelas love bird dewasa anniversary. Putra Dewata yang rajin sejak awal harus berjuang keras untuk mengumpulkan 1435 poin untuk menduduki posisi puncak. Boker milik Kriz Bali yang berada dekat menempati posisi kedua dengan 1330 poin disusul Loren 1130 poin dan Dewa Air 880 poin.

Namun di leg kedua Dewa Air milik Edi BW berhasil melaju setelah mengantongi 1320 poin. Di bawahnya ada Srikandi milik Mr. Eksa dengan 1060 poin dan Preya debutan Ajik Kirana dengan 1035 poin.

Di leg ketiga, giliran Bunga Desa milik Fawaid yang tampil ciamik. Dengan meraih 1610 poin menyisihkan Bondet milik Nando dengan 1455 poin dan Hercules dengan 1080 poin.

Hanya berselang beberapa sesi, Dewa Air kembali membalas dan merebut kursi utama. Kali ini bertarung sengit dengan Putra Dewata yang kembali melejit menduduki posisi kedua di atas Pajero.

Masih menyisakan satu kelas love bird bebas aksi, Bunga Desa kembali unggul. Namun Dewa Air yang mendominasi kelas favorit menjadikannya ditetapkan sebagai love bird terbaik.

Kelas paud yang membuka empat kelas menempatkan Panjul milik Mr. Lucky sebagai paud terbaik. Panjul berhasil unggul di dua laga utama. Sempat dibayang-bayangi Oman di laga pertama dan Dinda di leg kedua. Panjul terpaut jauh dengan lawan-lawannya yakni 2305 dan 1900 sedangkan di posisi  kedua hanya meraih 1595 dan 1585.

Namun di leg ketiga Messi yang berhasil melejit ke posisi puncak setelah mengantongi 1155 poin. Messi bersanding dengan Sekar 980 poin. Bahkan menyisihkan Panjul ke posisi kelima dengan 660 poin.

Di laga keempat giliran Inek milik LX Man yang menggeser Messi ke posisi ketiga. Dengan 1775 poin, Inek dipepet Dinda dengan 1395 poin.

Masih ada kelas baby yang menempatkan Dorpres dan Merry berbagi poin di podium utama. Dorpres mengantongi 700 poin dan Merry 925 poin.

Beberapa kelas eboh yang juga menarik perhatian di antaranya kelas kenari. Tanpa diduga, Godel 13 yang menurunkan lapis kedua Metalica berhasil unggul di sesi utama. Metalica dipepet Semriwing yang tampil ciamik.

Di leg kedua,  giliran MM Jr yang tampil terdepan bersanding dengan Daun Surga yang terlambat datang.

Di laga kacer, terjadi pertarungan berimbang antara Pajero Sport, Maharaja dan Raja Sawer. Pajero sport sempat memimpin di leg pertama bersanding dengan Maharaja, namun di laga kedua giliran Raja Sawer yang naik dari posisi ketiga yang juga bersanding dengan Maharaja.

Sebaliknya di kelas cendet ada Casper dan ATM yang berbagi poin. Sedangkan di kelas kembang ada Tar-tar dan Edith yang tampil nancep sehingga terpilih sebagai pemenang.

Di balik pertarungan sengit gaco-gaco untuk berebut kursi burung terbaik, Duta KBS yang bakal menggelar lomba 4 Agustus mendatang sukses merebut juara umum BC. Dikawal langsung Agus Mahendra, Duta KBS mendapat dukungan penuh dari kicau mania yang hadir.

Begitu juga Two Brother dari Setan Gantangan yang meraih juara umum single fighter. Selain menurunkan gaco-gaco andalannya di kelas kenari, cucak ijo, dan LB, dukungan juga datang dari para sahabat.

Made Sendra selaku ketua panitia bersama Jainal Abidin sebagai ketua pelaksana mewakili panitai dan juri dari Oriq Jaya mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir. Terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang sudah memberikan dukungan baik Bang Linyo, dari Astra Motor Gunung Sanghyang, IKB, Sempati dll. Panitia juga memohon maaf jika selama penyeleggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. *ma3