Profil
Anis Kembang Venom Gaco Andalan Andreas Surabaya Stabil Ditiap Gelaran Lomba, Jadi Incaran AK Mania
Venom yang satu ini bukanlah tokoh anti hero yang muncul dalam komik terbitan Marvel Comic yang sering dianggap sebagai sisi gelap Spiderman karena kepribadiannya yang keras dan penampilan serta kekuatannya mirip dengan Spiderman.
Tapi Venom yang satu ini, merupakan gaco Anis Kembang andalan Andreas Hardianto seorang owner perusahaan minyak goreng asal Surabaya yang selalu tampil memukau dan sukses membawa pulang trophy ditiap gelaran bergengsi yang diikutinya.
Selama dipegangnya tak kurang 40an trophy sudah ia kumpulkan, berbagai even bergengsi macam Aniv Dewa 99 Medaeng Sidoarjo, Spartan Cup I, Aniv Pelet Biru, Anniv Metro BC serta 2th Aniv JAS-AKG dengan peserta full gantangan, Venompun masih bisa bertengger dipuncak juara tak hanya itu Venompun juga berhasil meraih gelar burung terbaik sebanyak 2kali yakni di gelaran Lounching gantangan Mahameru BC Surabaya dan juga di gelaran Jaline Arek Suroboyo dan Anis Kembang Gresik yang dihelat di Gantangan Brawijaya beberapa waktu lalu masih dengan peserta full gantangan.
Tak hanya turun dieven lokal saat diturunkan digelaran kolosal Piala Raja yang ke 20 kemarin, Venom masih bisa menunjukkan tajinya, tampil ngotot tanpa kawalan Venompun sukses keluar sebagai juara 3 dengan peserta full gantangan saat berlaga dikelas Anis Kembang Ring A.
Tak hanya itu Venom kembali menampilkan aksi terbaiknya saat diturunkan di gelaran Piala Gubernur Jawa Timur Khofifah Cup I, Langsung tampil menggila sejak awal lomba Venompun kembali mendominasi jalannya lomba dan berhasil menempati podium juara 1 kelas Punglor Kembang Ring A Jembatan Merah.
Venom yang selalu tampil apik dan stabil meski diturun dibeberapa kelas, selalu sukses memancing perhatian para kicaumania, selalu tampil ngotot dengan gaya berdiri tegak menatap keatas, dengan paruh dibuka lebar saat membawakan segudang materi lagu dengan speed rapat dan volume kencang hingga tembus bibir lapangan selalu sukses mencuri perhatian para juri yang bertugas membuat Venom tampak mendominasi jalannya lomba.
Penampilan apik Venom tentunya tak lepas dari tangan dingin Andreas sang empunya yang selalu melakukan perawatan konsisten dengan cara memahami karakter burung, mandi tiap pagi setalah diangin anginkan, dengan perawatan harian minim EF yakni cuman 2 ekor jangkrik tiap pagi dan sore hari sedang untuk buah diberikan secara bergantian itupun hanya sedikit karena Venom merupakan burung fighter, yang langsung jalan begitu melihat lawan.
Aksi memukau Venom yang selalu sukses membawa pulang trophy tiap kali digantang ternyata juga sukses membuat beberapa kicaumania tertarik untuk memiliki hingga mengajukan penawaran tapi karena harganya kurang cocok maka Andreaspun enggan melepas, karena menurutnya Venom ini merupakan burung kualitas yang sarat akan prestasi bukan burung kaleng kaleng ungkapnya saat ditemui dikediamannya beberapa waktu lalu.