Perkutut
Angin Surga Bird Fam Sampang, Sukses Lahirkan Produk Unggulan, Salah Satunya Raja Salman

Sampai saat ini Sampang masih menjadi daerah yang memiliki banyak peternak handal. Tidak hanya berhasil unjuk kebolehan di kandang sendiri, produk ternaknya diakui sukses menembus konkurs tingkat nasional. Satu diantara sekian farm yang menjadi deretan peternak perkutut level atas adalah Angin Surga.

“Alhamdulillah ternak saya bisa menghasilkan anakan bagus, prestasinya tidak hanya di tingkat regional Madura, namun sudah berhasil meraih juara di lomba nasional,” terang H.Astro sang pemilik Angin Surga Bird Farm (AS BF). Produk yang pernah mendongkrak nama besar Angin Surga Bird Farm adalah Raja Salman.
Saat tampil dalam sebuah konkurs di Paiton Probolinggo sekitar tahun 2018 lalu, perkutut yang lahir dari Kandang Raja (PSM x AS B.4), berhasil menembus urutan 5 pada Kelas Dewasa Senior. Padahal ketika itu usia Raja Salman baru berada pada angka 5 bulan. H.Astro mengaku sengaja menurunkan pada kelas tersebut karena dinilai mampu dan bisa.
Prestasi itulah yang membuat Raja Salman banyak diburu. Kung mania yang berhasil meminang adalah H.Tohir JBN Galis Bangkalan dengan nilai transaksi sebesar Rp 150 juta. Selepas Raja Salman, Angin Surga kembali melahirkan jawara kelas konkurs yakni Raja Namrud yang merupakan adik Raja Salman.

Lagi-lagi H.Astro mendapatkan penawaran Rp 100 juta untuk melepas sang orbitan tersebut. Angka itu tidak membuatnya bersedia untuk memberikan pada orang lain. Sampai saat ini Raja Namrud masih resmi berada di kandang Angin Surga dan kabarnya sudah menjadi penghuni salah satu kandang ternak.
Berikutnya muncul lagi produk andalan bernama Kimjon Un yang merupakan keponakan Raja Salman dan Raja Namrud. Lahir dari indukan Anak AS B.1 (AS K.Raja x GM 029). Angka penawarannya sudah mencapai Rp 60 juta dan sampai saat ini belum ada kata sepakat. Prestasi Kimjon Un pernah diraih dalam sebuah gelaran di Sidoarjo pada podium pertama.
Ada juga produk Angin Surga bernama Thander yang diorbitkan H.Sukri Sampang. Dalam setiap even yang diikutinya, selalu berhasil menembus urutan daftar kejuaraan. Dalam even LPI di Tasik, Thander pernah merangsek ke urutan 2 Dewasa Senior dan pernah juga menembus juara 1 Kelas Dewasa Yunior LPI Bangkalan.

Kabar terbaru, Angin Surga juga berhasil melepas salah satu produk ternaknya kepada Hamada Bird Farm Sampang yakni anak AS A.10 (AS K.25 x AS K.21). Indukan jantan yakni AS K.25 lahir dari AS K.Raja x Atlas Jonda sedangkan indukan betina yakni AS K.21 adalah CAN Gempur x Hamada.
Usia burung ini masih sekitar 8 bulan dan tidak pernah dilombakan, namun beberapa kung mania yang pernah memantau, mengakui jika perkutut satu ini memiliki prospek bagus sebagai burung kelas konkurs. Angka yang disepakati antara Hamada Bird Farm dan Angin Surga Bird Farm adalah Rp 25 juta.
Keberhasil Angin Surga Bird Farm mencetak perkutut berprestasi tidak terlepas dari basic indukan yang dimiliki. “Basic Utama Angin Surga adalah AS K.Raja (PSM x AS B.4). dari sinilah semua berawal dan menghasilkan anakan bagus,” ungkap H.Astro.

Bahkan tidak sedikit rekan-rekan sesama peternak, baik di Sampang ataupun dari luar kota yang menggunakan anakan dari kandang ini untuk bahan atau materi indukan. H.Astro mengakui bahwa indukan yang saat ini dipakai mayoritas sudah merupakan ring sendiri yakni Angin Surga (AS). Dari 80 kandang ternak yang dimiliki, sekitar 60 kandang yang sudah produksi.
Harapan kedepan Angin Surga bisa lebih bagus lagi mencetak produk dan menghasilkan banyak juara. “Terus terang produk yang kami lepas rata-rata dijual dengan harga murah karena belum tampil di lapangan tapi sudah terlihat bagus. Ini saya lakukan agar teman-teman bisa memiliki burung bagus,” lanjutnya. Catatan prestasi yang berhasil dibukukan H.Astro bersama Angin Surga Bird Farm miliknya bukan diraih mulai dua tahun ini. Sejak resmi hadir pada tahun 1990 lalu, Angin Surga sudah pernah melahirkan produk unggulan. “Awal saya membangun kandang ternak, sudah banyak anakan yang keluar bagus,” sambungnya lagi.
