Perkutut
Aming Surabaya Serahkan “Alexander 44” ke Sony Hartanto di Lapangan Pondok Candra Sidoarjo
Lapangan perkutut Pondok Candra Sidoarjo menjadi saksi bisu penyerahan perkutut bergelang Alexander 44 milik Hari Sugiarto yang tinggal di Gunung Anyar Tambak Surabaya pada Sony Hartanto kung mania Surabaya. Proses penyerahan yang terjadi pada Minggu, 30 Agustus 2020 ini disaksikan banyak pasang mata yang kebetulan berada di lokasi tersebut.
Lapangan Pondok Candra selama ini dijadikan lokasi latihan oleh komunitas yang merasa nyaman melatih dan kerek burung perkututnya. Rabu dan Minggu menjadi hari latihan yang mereka lakukan. Lepasnya produk yang lahir dari Alexader Bird Farm kandang Maltise tidak didapat dengan mudah dan gampang.
Menurut penuturan Sony Hartanto, dirinya harus menunggu berbulan-bulan untuk bisa memilikinya. “Saya mantau burung ini tiga bulan lalu, setelah saya amati, saya merasa cocok dan ingin memilikinya, namun nampaknya burung ini belum mau dilepas,” terang pemilik Tigerwood, perkutut berprestasi tingkat nasional.
Lebih lanjut Sony mengatakan saat pertama kali memantau burung tersebut, dirinya lansugung merasa cocok. “Waktu saya dengarkan, burung ini enak didengar dan cocok dihati,” lanjut Sony Hartanto. Meski demikian, dirinya mengaku harus sabar dan terus berusaha untuk menyakinkan Hari Sugiarto untuk segera melepas burung produk ternaknya.
Hari Sugiarto, sang pemilik burung mengaku bukan mempersulit untuk melepas burung terebut, tetapi lebih kepada alasan agar Sony Hartanto lebih puas melihat perkembangan burung tersebut dari waktu ke waku. “Saya tahu bahwa Pak Sony adalah pemain, jadi burung yang harus saya berikan jangan sampai mengecewakan dan tidak bisa dibuat main,” katanya.
Makanya Hari Sugiarto punya pertimbangan ingin memberikan yang terbaik tanpa harus menimbulkan masalah dikemudian hari. Artinya burung tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan Sony Hartanto. “Saya pastikan bahwa burung yang akan saya lepas punya prospek bagus, semakin lama tidak akan mengalami perubahan,” lanjut pria yang akrab dipanggil Aming.
Sampai akhirnya pada saat itu, ketika Aming dan Sony Hartanto sama-sama berada di lapangan Pondok Candra dan kebetulan burung yang lahir dari indukan Jupiter Sony dan Jupiter Motorolla ikut dalam latihan tersebut, performanya terpantau langsung. Tanpa berpikir panjang, Sony Hartanto berjuang bagaimana mendapatkan burung tersebut.
Setelah melalui negosiasi, maka terjadilah deal antara Aming dan Sony Hartanto. “Mulai saat ini Alexander 44 sudah resmi menjadi milik Pak Sony Hartanto dengan nilai transaksi pada kisaran puluhan juta rupiah,” ungkap Aming. Sony Hartanto sendiri akhirnya mengaku lega setelah sekian lama menunggu kabar baik.
“Betul, sekarang Alexander 44 sudah menjadi milik saya setelah Pak Aming bersedia untuk melepasnya. Mudah-mudahan burung ini bisa memberikan harapan baru bagi saya untuk terus eksis di dunia hobi perkutut tanah air,” harap Sony Hartanto. Tugas selanjutnya adalah mempersiapkan Alexander 44 untuk menghadapi musim pertarungan di arena.
Kali ini Sony Hartanto menyerahkan tugas ini pada Fauzi yang selama ini dipercaya untuk mengorbitkan perkutut miliknya. Fauzi sendiri mengaku siap dengan tugas baru ini. “Rencana burung ini akan saya turunkan di Kelas Piyik Yunior karena usianya masih sekitar 7 sampai 8 bulan. Mudah-mudahan bisa segera bisa tampil,” harap Fauzi.